bagian dari kalian

356 73 7
                                    

Jangan lupa vote & comment 😊






__________________________

□□□□□□□

__________________________

(BAGIAN 24)

***

Jevan memasuki area rumahnya, nampak sepi bagaikan rumah tak berpenghuni. Dia melepas sepatu sebelum masuk kedalam rumah memang sudah dari kecil Jevan dan kakaknya di ajarkan untuk melepas sepatu ataupun sendal sebelum masuk.

Di pegang sepatunya dan menaruh ke rak sepatu khusus untuk dirinya.

Jevan melangkahkan kaki menuju kamar miliknya yang berada di lantai 2, belum sempat merebahkan tubuhnya Jevan sudah mendengar suara kaduh dari lantai bawah.

"Baru semenit gue ngerasa aman damain dan tentram udah ada aja suara Ghoib." Jevan bangkit dan kembali kebawah, tak ada niatan untuk menganti pakaian seragamnya.

"Aduh anak gantengnya Mama." Jevan memutar bola matanya malas. Mamanya selalu seperti ini, Jevan kan jadi malu.

"Maaaa..." rengek Jevan. "Jangan gitu ihh..kan Jevan malu, ada teman-teman Mama tuh." Mama Jevan yang bernama Tiara terkekeh pelan melihat tingkah anak bungsunya ini.

"Anak kamu ini umur berapa sih Ra?. Kok dia lucu banget." Celetuk salah satu teman Tiara yang memiliki bibir merah terang.

Jevan mendengar ucapan dari teman Mamanya langsung berbalik arah dan berjalan naik kembali kekamarnya.

"Kamu mau kemana?." Panggil Tiara.

"Mau mandi, badan Jevan lengket banget." Jevan tersenyum ramah pada teman-teman Tiara kemudian berbalik dan melangkah menaikki tangga.

"Gue dijuluki fuckboy gini dibilang lucu." Batin Jevan.

"Oh iya Ma. Abang sama Ayah dimana?." Ujar Jevan yang sudah berada di lantai 2.

Tiara mendongkak untuk melihat Jevan. "Abang kamu udah balik ke Amrik semalam, katanya mau ngurusin berkas-berkas soalnya dia mau pindah kuliah disini. Ayah lagi ketemu klien, mungkin malam baru pulang." Jevan hanya manggut-manggut saja.

"Ya sudah, aku kekamar saja. Tante aku masuk dulu."

Jevan itu tipikal anak cowok yang deket banget sama Mamanya. Semua yang terkait dengan Jevan, Tiara tau bahkan julukkan fuckboy saja, Tiara tau.

***

Saykal sedang merebahkan dirinya pada sofa ruang TV, dua kakinya di angkat pada sandaran sofa dan cemilan bertengker di dadanya dengan sebuah tangan menjadi penyanggah cemilan agar tak jatuh sedangkan tangan kanannya dijadikan untuk mengambil cemilan masuk kemulutnya.

Dia bisa bernapas lega ketika urusan-urusannya di sekolah telah selesai dibantu oleh Mahesa, tinggal tunggu masa jabatannya selesai, maka dia akan bebas dari beban yang dia pikul hampir 2 tahun lamanya.

Bosan dengan siara TV yang itu itu saja, Saykal menggantikan ke channel lainnya. Berita yang disiaran mengalihkan perhatian Saykal sepenuhnya.

The Crazy People/01L (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang