"Jadi gimana rencananya?" Tanya Catur.
"Kalo misalkan cuma vidio begituan aja kan nggak seru. Gimana kalo kita bikin burik jadi jalang di club?" Ide Cia.
"Caranya? Rencana lo itu bahaya, Ci. Dan bujuk burik itu susah!" Ujar Wanda.
"Nggak perlu ngebujuk. Gue punya cara buat bikin burik mau ke club dengan sendirinya," Ujar Cia.
"Gimana?"
"Gue bakal nyuruh anak buah gue buat jadi penyewa di club. Caranya, anak buah gue bakal minta ketemuan di club yang agak mahalan biar burik tanpa ogah-ogahan mau dateng," Kata Aurora.
"Terus kalo udah, mereka kan bakal ketemuan tuh. Kita ikutin mereka, nanti anak buah gue bakal ngasih obat perangsang di minumannya yang bakal mereka pesen. Nah, otomatis burik bakal terangsang dalam satu sentuhan."
"Untuk selanjutnya, taulah adegannya," Sambung Cia.
Mereka tampak berfikir lalu mengangguk setuju, "oke. Tugas kita ngapain?" Tanya Derren.
"Vidioin aja pas burik lagi nganu sama anak buah gue sekalian di foto pas mereka ketemuan di club-nya."
Mereka mengangguk lagi, "bagus juga. Nggak terlalu buruk, kita juga cuma perlu vidioin aja. Selanjutnya Aurora sama Cia yang bakal turun tangan."
"Nah, udah kan? Jadi nggak perlu penasaran lagi. Besok malem, kita mulai rencananya, sekarang kalian balik!" Usir Aurora.
"Buset, makanannya aja nggak disuguhin malah udah disuruh balik!" Gerutu Derren.
"Iya nih, lo pikir kaga jauh apa dari rumah sampe sini?!" Sambung Bastian.
"Lo pada yang kesini sendiri, gue nggak nyuruh!"
"Udah sana-sana, balik. Bakal gue urus nantinya!"
"Nggih ndoro!" Jawab mereka kompak.
Mereka pun pulang ke rumah masing-masing begitupun dengan Gema dan Bastian yang sudah membawa pulang motornya dari mansion Algandara.
Para abang Cia juga sudah pulang begitupun dengan Sean yang menunggunya di ruang tamu.
"Eh ... Bang Sean belum tidur?" Tanya Cia.
"Udah jam berapa ini, Ci? Tadi bilang nggak bakal pulang malem kan? Kenapa baru sampe?" Tanya Sean sembari berjalan mendekat ke arah Cia.
"Kan jarak markas bang Sean perlu waktu berjam-jam, apalagi Cia bolak-balik. Ditambah lagi pergi ke Aurora yang agak jauh, wajarin aja lah."
Sean menghela nafas gusar, "sekarang masuk ke kamar, cuci kaki abis itu tidur."
"Iya, good night."
"Too." Cia pun masuk ke kamarnya sendiri, begitupun dengan Sean.
Cia mencuci kakinya serta wajahnya lalu menjatuhkan tubuhnya di ranjang queen size-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Of Death {Lengkap}
HumorGAUSAH DIBACA!!! CERITA LAMA YANG TULISANNYA ACAKADUT, CERITA INI BUAT DIRI SENDIRI SEBAGAI PERBANDINGAN CERITA LAMA DAN CERITA BARU. [BUKAN LAPAK UNTUK PARA BOCIL!]