part 9

8.8K 107 0
                                    


"Bapak darimana . Tumben seharian tidak kasih kabar. Wa juga tidak aktif dari pagi. Sampai di cariin ibuk dan nanya ke reyhan . Bikin khawatir orang"

"Bapak lagi sibuk . Ndak sempat buka hp. Paketan bapak juga habis". Ucap bapak terus fokus dengan hp nya.

"Sibuk atau lagi berdua di tempat istri mudanya " kata kata yang langsung keluar dari mulutku tanpa aku sadari.

"Nduk.....!!!!! " Teriak bapak dengan nada marah sambil melotot kearah ku. Hp nya pun di taruh ke kasur

"Apa?" Ucapku dengan sengit juga menyadari bapak marah.

"Jangan bikin bapak marah ya ndukk.... !!! . Badan dan fikiran bapak sedang capek ini. Jangan nambah masalah. Bapak tidak seperti yang kamu pikirkan . Bapak pengen istirahat malah kamu seperti itu."

"Ngak usah bohong pak. Sejak pagi tadi bapak sudah aneh gelagatnya. Pasti sedang ada yang bapak sembunyikan. Pasti sedang berduaan sama selingkuhan bapak. Sama istri muda bapak" ucapku dengan nada sedikit keras. Entah mengapa cemburuku meledak saat itu pula

Bapak langsung melotot tajam ke arahku. Sambil menghentikan ketikannya di hp. Bapak langsung berdiri dan berjalan ke arahku dengan aura marahnya.

Jujur aku baru melihat bapak semarah ini . Tatapan nya berbeda dari bapak yang seperti biasanya. Nyaliku menjadi ciut dan takut

"Jaga ucapanmu nduk !!!!.  Bapak tidak seperti laki laki di luar sana. Bapak baru pulang capek bukannya di tanya mau minum kopi ndak pak. Mau dipijitin ndak pak malah dituduh yang macem macem" Ucap bapak dengan nada marah dan memegang tanganku yang sakit.

"Awwww sakit..... " Ucapku sambil menepuk tangan bapak

"Hanya di pegang seperti ini saja sakit ? Itu belum pakai tenaga apalagi dipegang seperti ini" ucap bapak sambil meremas kuat.

"Ahh...... Sakit pak. Sakit ... jangan pegang tangan reyhan. Kalau tidak mau menjelaskan tidak usah menyakiti tangan reyhan lagi." ucapku sambil menahan tangis karna tanganku bener bener ngilu rasanya.

"Habisnya kamu membuat bapak marah nduk." Ucapnya dengan nada yang lebih di pelankan

"Kasih kabar ke ibuk dulu tadi bapak di cariin aku ngak mau dikira aku berbohong sama ibuk" ucapku sambil berlalu pergi membuatkan kopi untuk bapak sambil memegang tanganku yang masih sangat ngilu.

"Tadi bapak juga baru kasih kabar ke ibuk tapi kamu bikin bapak sangat marah"

Bapak langsung kembali berseder di kasur sambil memainkan hp nya . Aku juga sibuk membuatkan kopi sesekali aku memegang bagian tanganku yang sakit.
Sesekali juga aku melihat bapak melirik ke arahku yang mengelus tangan.

"Ini pak kopi nya. Masih panas " ucapku masih menunduk karna takut sama bapak dan memegangi tanganku entah mengapa rasa sakitnya tidak hilang juga.

"Makasih nduk . Tangan kamu kenapa nduk?. Seperti orang kesakitan. Bapak tadi hanya pelan " sambil menaruh hp dan memandang kearahku.

"Tidak apa apa. Bukan salah bapak" ucapku masih tertunduk.

"Kalau diajak bapak bicara jawab dengan jujur. Dan lihat lawan bicaranya" ucap bapak sambil mendongakkan kepala ku nada bicaranya pun sudah melembut

"Bapak juga tidak jujur sama reyhan" ucapku membalas

Bapak meminum kopi buatanku. Setelah itu menyalakan rokok dan kembali menatapku.

"Kapan bapak tidak jujur sama kamu nduk".

"Sejak pagi tadi sampai detik ini" ucapku masih memegangi tanganku.

"Bapak akan jujur dan menceritakan semua nanti. Tapi jawab dulu pertanyaan bapak kenapa dengan tanganmu yang masih kamu pegangi. Apa bapak terlalu keras dan membuat mu sakit. Kalau iya bapak minta maaf"

"Bener bapak mau jujur?"

Bapak hanya mengangguk sambil menghisap rokok nya

"Ya udah reyhan mau cerita sama bapak. Tapi bapak jangan marah lagi. Reyhan sangat takut kalau bapak marah seperti tadi".

" Tadi sehabis bapak pergi reyhan nyuci baju trus reyhan tidur . Reyhan bangun pas ada telpon ibuk nyari bapak. Reyhan bilang saja tidak tau mungkin sibuk kerja. Dan reyhan coba hubungi bapak tapi tidak diangkat. Nah karna mendung tadi reyhan  angkat jemuran di depan. Ada telpon masuk reyhan kira dari bapak dan pas reyhan lari reyhan kesrimpet sama celana panjang bapak. Reyhan jatuh daripada kepala duluan bahaya reyhan tahan pakai tangan jadi sakit begini."

"Makanya nduk lain kali lebih hati hati ndak usah berfikir yang aneh aneh yang belum tentu kebenaranya. Coba sini bapak lihat tanganmu."

Memang benar di sekitaran tanganku yang sakit nampak lebam kebiruan.

"Ya sudah kita ke tempat urut ya bapak antar tapi bapak mandi dulu"

Aku hanya mengangguk

Bapak langsung mematikan rokok nya  dan berdiri untuk mandi. Aku segera menyiapkan pakaian bersih untuk bapak

Semarah marahnya aku sama bapak. Aku masih tetap melayani bapak. Seperti seorang istri yang menyiapkan semua keperluan suamimya.

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDE  SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang