Panas terasa menjalar dihati Zola, sehabis dari Acara Zola melihat Arhan memeluk Anya dengan erat rasa tak rela timbul didalam diri Zola.
Zola melihat Arhan yang tengah menenangkan Anya yang sedang menangis tersedu, Zola tak tau sebab Anya menangis karena apa.
Seharusnya sekarang dia yang ada didalam pelukan Arhan.
" Maaf ganggu " Ucap Zola berlalu kekamarnya dari ruang tamu.
Sebelum melihat Adegan lainnya yang mungkin saja terjadi dari dua orang yang sudah resmi menikah itu.
Kayaknya Zola harus mandi lagi deh berendam padahal dia sudah dua kali mandi hari ini, tepatnya meredakan api cemburu melihat kemesraan Arhan dengan Anya, jujur saja ini alasan Zola menolak waktu ditawarin buat tinggal dirumah Arhan, dia tidak mau melihat adegan live seperti tadi atau bahkan lebih.
Denada sudah pulang kerumahnya karena Papahnya Arhan sudah balik dari Maluku cuman dua hari saja.
Zola selesai berendam hanya berada dikamarnya saja tidak ingin turun atau menampakkan batang hidung sedikitpun.
Lagi pula dia sudah makan di acara tadi dan juga ada cemilan dan air dikamarnya tidak akan membuat kelaparan sampai besok pagi.
Sampai sampai Zola ketiduran karena emosinya.Zola masih tak sanggup melihat Arhan bersanding dengan wanita lain bilang aja Zola egois, tapi hatinya gak bisa milih dia masih mencintai Arhan
Arhan mengetuk pintu kamar Zola, tak ada sahutan dari dalam.
Arhan sejak tadi khawatir dengan Zola.Entah apa yang difikiran Arhan saat ini dia akan menanyai siapa tadi yang datang kerumah nya.
Merasa pintu tak dikunci Arhan masuk dengan lancangnya kekamar gadis." Tidur ternyata, tidur aja cantik " tak sadar bahwa Arhan udah punya istri masih saja memuji wanita lain.
Buaya memang si Arhan. Tidak - tidak!
Arhan keluar setelah mengetahui bahwa Zola baik - baik saja.
Arhan masih mendapati Anya yang menangis." Aku harus ngejar impian aku Arhan , tapi Mamah kamu pasti gak izinin buat aku Sekolah model lagi di New York aku dapat tawaran " Arhan menenangkan Anya.
Selama ini ia tidak mempermasalahkan Anya ingin bekerja dia tidak membatasi keinginan Anya apapun itu.
" Kamu mau nya kayak gimana? " Tanya Arhan yang juga bingung.
" Aku bakal tetap berangkat tanpa persetujuan dari Mamah kamu, aku juga gak perduli mau orang bilang aku istri yang gak baik lah ini lah itulah " Kesal Anya.
Arhan memaklumi itu, karena itu sudah menjadi obsesi sedari awal mereka menikah Arhan sudah paham bagaimana sikap Anya.
Arhan mengizinkan Anya " Kapan kamu berangkat, dan akan berapa lama disana? "
KAMU SEDANG MEMBACA
BEDAH RASA!
General FictionIni bukan tentang seseorang yang berhubungan dengan dokter, apalagi tentang seorang yang bekerja sebagai koki atau chef inilah yang dimaksud " Bedah Rasa " apakah hatinya untuk pasangannya atau untuk cinta yang lainnya ataukah untuk masa depan ata...