Ini bukan tentang seseorang yang berhubungan dengan dokter, apalagi tentang seorang yang bekerja sebagai koki atau chef inilah yang dimaksud
" Bedah Rasa "
apakah hatinya untuk pasangannya atau untuk cinta yang lainnya ataukah untuk masa depan ata...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Panas terasa menjalar dihati Zola, sehabis dari Acara Zola melihat Arhan memeluk Anya dengan erat rasa tak rela timbul didalam diri Zola.
Zola melihat Arhan yang tengah menenangkan Anya yang sedang menangis tersedu, Zola tak tau sebab Anya menangis karena apa.
Seharusnya sekarang dia yang ada didalam pelukan Arhan.
" Maaf ganggu " Ucap Zola berlalu kekamarnya dari ruang tamu.
Sebelum melihat Adegan lainnya yang mungkin saja terjadi dari dua orang yang sudah resmi menikah itu.
Kayaknya Zola harus mandi lagi deh berendam padahal dia sudah dua kali mandi hari ini, tepatnya meredakan api cemburu melihat kemesraan Arhan dengan Anya, jujur saja ini alasan Zola menolak waktu ditawarin buat tinggal dirumah Arhan, dia tidak mau melihat adegan live seperti tadi atau bahkan lebih.
Denada sudah pulang kerumahnya karena Papahnya Arhan sudah balik dari Maluku cuman dua hari saja.
Zola selesai berendam hanya berada dikamarnya saja tidak ingin turun atau menampakkan batang hidung sedikitpun.
Lagi pula dia sudah makan di acara tadi dan juga ada cemilan dan air dikamarnya tidak akan membuat kelaparan sampai besok pagi. Sampai sampai Zola ketiduran karena emosinya.
Zola masih tak sanggup melihat Arhan bersanding dengan wanita lain bilang aja Zola egois, tapi hatinya gak bisa milih dia masih mencintai Arhan
Arhan mengetuk pintu kamar Zola, tak ada sahutan dari dalam. Arhan sejak tadi khawatir dengan Zola.
Entah apa yang difikiran Arhan saat ini dia akan menanyai siapa tadi yang datang kerumah nya. Merasa pintu tak dikunci Arhan masuk dengan lancangnya kekamar gadis.
" Tidur ternyata, tidur aja cantik " tak sadar bahwa Arhan udah punya istri masih saja memuji wanita lain.
Buaya memang si Arhan. Tidak - tidak!
Arhan keluar setelah mengetahui bahwa Zola baik - baik saja. Arhan masih mendapati Anya yang menangis.
" Aku harus ngejar impian aku Arhan , tapi Mamah kamu pasti gak izinin buat aku Sekolah model lagi di New York aku dapat tawaran " Arhan menenangkan Anya.
Selama ini ia tidak mempermasalahkan Anya ingin bekerja dia tidak membatasi keinginan Anya apapun itu.
" Kamu mau nya kayak gimana? " Tanya Arhan yang juga bingung.
" Aku bakal tetap berangkat tanpa persetujuan dari Mamah kamu, aku juga gak perduli mau orang bilang aku istri yang gak baik lah ini lah itulah " Kesal Anya.
Arhan memaklumi itu, karena itu sudah menjadi obsesi sedari awal mereka menikah Arhan sudah paham bagaimana sikap Anya.
Arhan mengizinkan Anya " Kapan kamu berangkat, dan akan berapa lama disana? "
Anya hanya mengangguk " Oke " segampang itu Arhan mengizinkan.
Ya Zola terbangun saat Arhan membuka pintu tadi dan mengikuti Arhan keruang tamu tetapi Zola bersembunyi dibalik dinding besar itu, dan menguping pembicaraan Arhan dengan Anya.
Karena Zola sepenasaran itu.
Jadi dia bakal tinggal berdua doang gitu dirumah Arhan?
Zola rasanya pengen segera pindah cepat - cepat semoga uang Zola segera cair.
Zola hanya diam. Tak mendengar lagi pembicaraan mereka berdua yang ada malah teriakan Anya menggema memanggil namanya.
" Zolaaaa!! " .. " Zolaaaaa lo ada dimana? " Teriak Anya tak menemukan keberadaan Zola dikamarnya.
Setelah menyiapkan kopernya Anya kembali mencari Zola.
" Aku ada didapur " Ucap Zola yang berteriak agar kedengaran ditelinga Anya.
Anya menghampiri Zola yang ada didapur setelah bersembunyi tadi. " Gue titip Arhan ya La " Anya menyerahkan kunci mobil - mobilnya ketangan Zola.
Sinting nih orang!
" Gue berangkat ke NY. Gue dua tahun disana, Ini kunci mobil lo boleh pake sepuasnya, dan juga nitip rumah lo boleh nginep sampai kapan pun dirumah ini dan ini kunci rumah yang sering gue pegang, gue mau mulai karir disana, anggap aja rumah sendiri ya La " panjang lebar Anya menjelaskan dan memeluk Zola.
Zola hanya diam terpaku apa - apaan ini semua maksudnya heh! Zola tidak paham lagi dengan Anya. Zola menggenggam kunci - kunci itu dengan kedua tangannya.
Dia bakal mengembalikan ini ke Arhan saja, Anya sudah hilang kewarasan kayaknya wkwk.
" Kamu ngapain bengong " suara Arhan menyadarkan dari lamunan Zola.
" Sejak kapan kamu disini " Kaget Zola melihat Arhan yang sudah berada dihadapannya.
Saat Zola ingin mengembalikan ketangan Arhan menghindar " Kamu simpan aja dulu " dengan entengnya dia bilang begitu, apa tidak takut Zola akan menjual semua barang - barang ini. kayaknya Arhan sudah ketularan depresot seperti Anya deh.
Ingatkan Zola untuk mendiami Arhan karena Zola ingin berusaha move on dari Arhan.
Arhan malah dekat - dekat begini dengannya, ini tuh situasi bahaya.
Baru juga istrinya pergi sudah kekurangan belaian kah Arhan Zola waspada berasa simpanan kalau begini ceritanya.
Arhan mengambil debu yang menempel ada dirambut Zola.
" Ada debu " Zola sudah was-was dia kira apa.
Aman!
Tak tau dengan yang akan datang. Setidaknya Zola tau Arhan orang yang baik dari dulu tak mungkin Arhan akan berbuat senonoh kepadanya.
Ada sentilan dijidat Zola " kamu jangan kebanyakan mikir , aku ke dapur dulu mau ngambil minum " Zola membuka kedua kelopak matanya.
Menghela nafas. Hedeh! Anya sudah berangkat ke New York. Dan Mba Susi juga sudah datang kerumah ini syukurlah.
Dan Minggu depan Zola sudah masuk kerja, ngapain ya Zola kira - kira seminggu lagi Zola harus mencari kesibukan agar tak bosan dirumah ini.
Zola ingat Denada kemarin menanam bibit- bibit tumbuhan mungkin dia akan merawat kebun dirumah Arhan agar menipis rasa bosannya apa bila tidak ada kegiatan apapun.
Zola kini kembali kekamar dan akan melanjutkan tidur nya tadi yang tertunda akibat ulah Arhan yang kembali membuat pipi nya memanas dia bilang " Cantik ".
Rasa senang menjalar hari ini mood Zola kembali bagus.
Setidaknya tidak ada Anya si istri kurang ajar itu dan Zola tidak sakit hati apabila melihat kemesraan mereka berdua.
Padahal Anya itu orang yang baik tapi dia gila akan popularitasnya, sangat disayangkan Arhan bisa-bisa kekurangan kasih sayang dari istrinya.
Apa alasan Arhan tidak melepaskan Anya apakah sesayang itu Zola mau bertanya tapi takut dikira belum moveon dan takutnya lagi di kira mencampuri urusan rumah tangga mereka.
Arhan bisa saja marah kepadanya apabila Zola menanyakan itu sedangkan Arhan terlihat tidak baik-baik saja menurut pandangan Zola.
Zola kapan bisa move on dari pria tampan itu, Zola mengingat dan selalu mengingat kebersamaan mereka yang melekat dalan ingatan Zola.
Karena banyak kenangan manis didalam nya bukan waktu sebentar dia berpacaran dengan Arhan.
Boleh kah Zola mencari pengganti Arhan yang ada dihati Zola.
Zola juga pengen menikah, melihat teman temannya yang kini sudah memiliki pasangan masing - masing Zola iri Mamaaaa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.