14.

3.2K 319 57
                                    

Di rumahnya, Raka lagi asik ngemil keripik Maicih basreng. Raka sambil mastiin jadwal Manchester United ntar malem. Kan ini hari Sabtu, tapi sekarang masih siang.

Sehabis dari Hutan Pinus kemarin lusa, Raka mau nggak mau ngerasa semakin salah paham dengan sikap Ben. Bayangin aja, Ben selalu kepo bahkan terasa posesif ke Raka.

Terus, Raka juga jadi inget pesen-pesen chat dari Ben kemarin. Kalau dipikir-pikir, Ben seperti pacar yang galau karena nggak dikabarin pacarnya seharian. Sialan kampret. Ngapa dia uwu gitu.

"Nonton apa kok cengar-cengir aja kamu?" tanya ibu Raka yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Oh? Ini Ma, abis liat jadwal bola. Sekarang liat film Aquaman ini," jawab Raka. Dia langsung tahu lagu Sigur Rós yang jadi OST-nya karena musik dan suara vokalisnya khas banget.

Lalu, ibu Raka cuma diam tapi beliau ikutan duduk di sebelah Raka. Sekarang, Raka dan ibunya duduk bersebelahan. Ibu Raka pakai daster kain Bali warna ungu. Raka sendiri pake kaos ijo belel dan celana pendek item.

"Itu apa, basreng ya? Mama minta Ka," kata ibu Raka.

Raka menoleh ke ibunya lalu dia sodorkan sekantong keripik pedas itu. Ibu Raka mengintip ke dalam kantongnya. Lalu, beliau ambil segenggam keripik. Terus, beliau kembalikan sekantong keripik itu ke Raka.

"Mama kok jadi suka basreng sih? Pedes gini," gumam Raka.

Ibu Raka mengunyah keripiknya sambil bilang, "Gurih enak Ka. Mama kan suka pedes."

Raka cuma tersenyum nggak percaya, terus dia ngelanjutin nonton Aquaman di channel HBO di TV. Ibu Raka sekilas menoleh ke anaknya, beliau tanya, "Ka, temen kamu si Ben itu, temen atau pacar kamu?"

Seketika Raka tersedak. Bukan karena pedesnya si keripik tapi karena pertanyaan ibunya. Raka gugup, "K-kok Mama tau-tau nanya gitu?"

"Habis dia berangkat pulang sama kamu terus. Perasaan kamu juga deket sama siapa itu? Bagus? Tapi ya nggak bareng tiap hari," kata ibu Raka, curiga.

Raka mengatupkan bibir sambil tetap nonton TV. Ibunya juga sama. Sesaat cuma kedengaran suara efek jderr-jderr dan backsound film, dan kriuk-kriuk keripik dikunyah.

"Ben cuma temen Ma. Raka nggak punya pacar. Jadi Ben itu temen SMA. Dulu akrab sih. Trus sempet jauhan terus sekarang deket lagi," kata Raka sedikit mengarang indah.

Ibu Raka mengerutkan alis sambil mengunyah keripiknya lagi, "Soalnya Mama liat udah sebulanan ini kamu bareng dia terus. Kayak orang pedekate. Mama ya terserah kalo kamu ada cowok, tapi jangan aneh-aneh lah ya. Ben itu belok juga?"

Aduh. Pertanyaannya makin sulit. Nggak ada contekan jawaban gais. Raka mengunyah keripiknya pelan-pelan sambil mikir. Alah udahlah. Raka bilang, "Dia itu sih, ya dia juga suka sama cowok."

"Mmm, ternyata kamu ada temen kuliah kayak gitu juga. Kayaknya pas SMA, kamu nggak ada cerita tentang Ben," gumam ibu Raka. Keponya udah setingkat kabupaten sekarang.

"Ya pokoknya gitu Ma," sahut Raka asal. Dia lalu memilih buat beranjak aja, daripada terus diberondong pertanyaan soal Ben. Raka lalu berdiri dari sofa, dia taruh keripiknya di tempatnya duduk tadi.

"Ma, Raka mau manasin motor ya," pamit Raka.

Ibunya menoleh ke dia lalu beliau mengangguk. Ibu Raka kemudian mengambil kantong keripik Maicih di dekatnya dan nerusin ngemil sambil nonton film.

Raka kemudian ambil selembar tisu dan mengelap jari-jarinya sampai bersih dari bumbu keripik pedes. Habis ngebuang tisu di tempat sampah, dia lantas menuju garasi rumahnya. Mobil lagi nggak ada soalnya dibawa ayahnya ke bengkel buat ganti oli.

rahasia rakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang