16

50 11 6
                                    

Paginya, Jaebum dibuat sangat terkejut dengan pengunduran diri Mark. Dengan cepat, langkahnya menuju ruangan pribadi Mark.

Pintu yang dibuka sedikit kasar, mengalihkan atensi Mark, dan hanya sesaat, vampir Tuan itu kembali menyusun barangnya setelah mengetahui siapa pelakunya.

"Apa yang kau lakukan?!".

Suara dingin dan terdengar tajam milik Jaebum berhasil menghentikan gerakkan Mark.

"Apa yang kau katakan?" Suara Mark tidak perduli.

"kau mengundurkan diri begitu saja?! Bagaimana bisa kau melakukannya?!" Kesal Jaebum.

Mark, "kenapa tidak?! Aku memiliki hak atas diriku! Aku tidak ingin berkerja dan kau tidak bisa memaksaku!" Jawab Mark dingin.

Mendengarnya, kekesalan lebih memenuhi diri Jaebum. Dengan wajah memerah karena berusaha menahan kemarahan, Jaebum berbicara. "Kau tidak bisa berhenti tanpa izin dariku?! Lagipula, apa masalahnya?!".

Seakan tidak mendengarnya, Mark mengabaikan Jaebum dan begitu saja melangkah keluar dengan barang-barangnya.

Melihatnya, vampir Im itu tidak bisa bertahan lagi. "Apa masa lalu tidak masuk akalmu itu yang menjadi alasannya?!".

Perkataan itu, berhasil menghentikan langkah Mark. Reflek, jari-jari Mark mencengkram kuat sebuah kardus berukuran sedang yang berada di tangannya. Perlahan, kardus itu terbakar oleh api yang keluar dari tangan Mark dan menjadi serpihan.

Melihat cahaya kemerahan, mata Jaebum reflek membulat. Kelebihan dari kekuatan Mark yang tidak dimiliki yang lainnya. Jaebum tahu, api itu akan keluar jika kemarahan benar-benar menguasai diri Mark.

"Mark.....",

Jaebum baru saja akan mendekat, tetapi, langkahnya berhenti saat Mark memutar tubuhnya dan menatap tajam dengan obsidian merahnya.

Melangkah perlahan, "kau mengatakan itu tidak masuk akal?!" Tekan Mark yang terus melangkah mendekat.

"Mark, aku.....",

Buuuggghhh

Dengan kekuatannya, Mark begitu saja melempar kuat tubuh Jaebum hingga berbenturan dengan meja kerja di belakangnya.

Grep

Menarik kuat kerah baju Jaebum, "katakan sekali lagi jika itu tidak masuk akal!" Tajam Mark dengan cengkraman yang lebih kuat pada leher Jaebum.

Tidak menjawab, Jaebum terus berusaha melepaskan dirinya. Meski bisa menggunakan kekuatannya, tetapi, vampir Im itu sungguh tidak ingin melukai pemuda yang di hadapannya.

Melihatnya, obsidian Mark kembali menjadi normal. Melepaskan cengkraman tangannya, "kau benar..... masa lalu ku sangat tidak masuk akal!" Ucapnya dengan tawa miris.

Perubahan sikap Mark, vampir Im dibuat sedikit terkejut. Meski dengan kewaspadaan, dirinya terus memperhatikan Mark.

Melangkah keluar, Mark kembali berbicara tanpa melihat Jaebum saat dirinya membuka pintu.

"mulai saat ini, ayo berpura-pura tidak saling mengenal. Aku akan melakukan apa yang aku inginkan dan berpura-pura tidak mendengar apa yang kau katakan" ucapnya dan melangkah begitu saja.

Mendengar itu, Jaebum seakan mendapatkan sebuah hantaman kuat di dadanya. Perkataan Mark, dirinya bisa dengan jelas merasakan sebuah tekad dan kesungguhan di dalamnya.

...

"Kau benar-bener berhenti bekerja?" Tanya Jimin tidak percaya.

Meneguk minumannya, "ehhhmmm" deham Mark sebagai jawaban.

A FAIRYTALES OF YOU AND I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang