Hari itu Meena pulang dengan gusar, ia baru saja ingat meninggalkan mesin pembuat kopi masih menyala bukan konsleting listrik yang gadis itu pikiran keras tapi biaya yang dikeluarkan apabila mesin itu masih terus hidup. Buru-buru gadis itu membuka pintu rumahnya dengan memasukan dengan asal kunci pintu hingga berhasil membuat luka gores pada kulit tangannya.
Sedikit terkejut melihat keberadaan Ahn Taehyung, pria tampan berkedok hantu itu tengah berdiri di area dapur dengan memandang Meena yang baru saja masuk, seakan-akan ia mengetahui dengan pasti kedatangan Meena. "Apa ini kekuatan yang dimiliki orang aneh ini?" Batin gadis itu.
Mereka bertatapan cukup lama, dan seketika membuat Meena tersadar bahwa hal yang ia khawatirkan tidak benar-benar terjadi. Mesin kopi itu mati. Pikirnya ia hanya lupa bahwa sudah mematikan benda itu, tapi kenyataanya adalah Ahn Taehyung lah yang telah membantunya. Pria itu tidak hanya berdiam diri dirumah, ia juga mengerjakan seluruh pekerjaan rumah yang ada dan berpikiran bahwa Meena akan dibuat takjub olehnya. "Kau meninggalkan rumahmu dalam keadaan kotor jadi aku berinisiatif untuk membersihkannya ditengah waktu senggangku." gadis itu meletakkan kunci rumah pada meja kecil yang tepat ada di samping pintu masuk.
"Aku juga sudah membuat makan malam, aku sudah makan sih apa kau ingin aku temani?" sebelum Meena menjawab Ahn Taehyung pergi begitu saja, melengos dan langsung duduk di kursi kedua meja makan sebelah kiri milik Meena, disana ada sup toge, nasi, daging dan beberapa saus yang diletakkan pada wadah yang tepat. Meena tersanjung dan tersenyum kecil, pertama kalinya setelah ia memutuskan untuk tinggal sendiri ada seseorang yang menunggunya dirumah terlebih lagi menyiapkannya makanan seperti ini.
"Terima kasih, aku rasa ini tidak terlalu buruk meskipun aku masih tidak percaya bahwa kau benar-benar hantu." Meena duduk sambil terkekeh, Taehyung hanya melongo. Gadis itu tau bahwa makanan yang dihidangkan pria hantu itu tidak terlalu enak tapi kehangatan yang diberikan oleh Taehyung patut di apresiasi. "Apa enak?" dia bertanya, Meena mengangguk semangat dengan mata yang sedikit berair.
Taehyung yang semula sibuk membersihkan mangkuk-mangkuk bekas yang ada di meja mendadak menatap Meena yang terlihat menangis pelan sambil terus mengunyah makanan yang tersisa di mulutnya "Seburuk itu ya? katakan saja, aku tidak akan marah lain kali akan aku perbaiki ya. Aku tidak bisa merasakan apapun jadi aku membuat makanan ini sesuai apa yang aku ingat di saat aku masih hidup dulu." jelas pria itu sambil tertawa malu dan menggaruk-garuk kepala belakangnya. Meena menggeleng dan menghabiskan sisa sup toge itu sampai tidak ada yang tersisa. "Aku sangat suka, bisakah kau membuatkanku ini setiap malam?"
Ahn Taehyung tertawa padahal tidak ada yang lucu dan bisa ia tertawai, "Maaf ya, aku sangat senang bisa membantumu tapi aku tidak akan disini setiap hari, tapi pasti aku akan selalu datang kau tenang saja." ucapnya sambil mengacungkan jempol kearah Meena dan tersenyum hangat. "Aku terdengar seperti ingin kau tinggal disini saja." gadis itu berucap. "Jadi kauhanya ingin kau memasakanmu ini tanpa bisa tinggal disini begitu?" Taehyung dengan secepat kilat membereskan meja tanpa Meena sadari, gadis itu terkejut saat melihat pria itu sudah melepas celemeknya dan kembali duduk dihadapannya sambil mengelap sisa kuah yang ada di pipi milk Meena.
Gadis itu mengerutkan dahinya dan mulai menekukkan kedua siku tangannya dengan telapak tangan yang perlahan bertautan, dia nampak berpikir. "Baiklah kuijinkan kau tinggal, tapi kau tidak boleh terlihat oleh siapapun." Taehyung menyeriangi, "Kau masih saja tidak percaya aku ini hantu, aku tidak akan oleh terlihat oleh siapapun. Aku berjanji kepadamu." katanya penuh percaya diri.
"Ruangan itu akan jadi kamarmu, jangan mengusikku oke. Dan satu hal lagi, sebanyak aku percaya bahwa kau adalah hantu adalah enam puluh lima persen jadi jangan berani-berani untuk melakukan trik hantumu kepadaku kalau tidak aku akan memanggil pengusir hantu kemari." gadis itu kembali berdiri dengan Taehyung yang kembali sibuk mengelap meja makan. "Selamat malam Ahn Taehyung." pria itu sedikit tercengang saat pertama kalinya Meena memangilnya dengan nama lengkapnya itu.
Meena yang baru saja melangkah tersentak saat Taehyung memeluknya dari arah belakang sambil tertawa bahagia, "Aku mencintaimu Meena. Aku membacanya dari beberapa kertas yang kau buang di tempat sampah, aku tau kalimat itu pasti dikatakan ketika seorang pria sangat bahagia saat bersama wanitanya. Aku benar bukan?" Meena diam dengan detak jantung yang tak karuan.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gosh Husband
Fanfiction[Kim Taehyung Fan Fiction] Bagaikan aku kupu-kupu dan kau bungaku, kita berbeda tapi saling membutuhkan. Namun ragaku tak akan selamanya bisa bersamamu ntah itu didunia ini atau didemensi lainnya, Ahn Taehyung.