Baru saja setelah beritanya tersebar pada anak-anak hukum, mereka langsung menemui Seokjin dan ada beberapa yang berpihak pada Han Joo.
Awalnya saat tau banyak yang mau membantu nya, Seokjin merasa lega, tapi pada akhirnya itu malah membuatnya pusing.
"Cukup! Cukup! Semuanya berhenti berbicara!" tegas Seokjin menenangkan kerumunan yang ada di depan pintu kelasnya.
"Apa kalian bisa diam sebentar?! Kita pergi ke luar dulu," ucapnya lalu pergi lebih dahulu.
Yoongi yang sedang menuju keluar setelah mengikuti kelasnya menjadi heran saat melihat banyak orang mengikuti Seokjin.
"Apa yang terjadi?" gumamnya lalu pergi mendekat.
"Seokjin-ssi, aku bisa membantu mu tenang saja! Kita bisa bekerja sama."
"Aku juga! Kamu bisa bekerja sama dengan ku!"
"Aku!"
"Aku!"
'Ada apa? Kenapa semuanya ribut begini?'
Yoongi terus memperhatikan Seokjin yang sedang menangani anak-anak hukum itu.
Sampai pada akhirnya Seokjin melihatnya.
"Ee...emm..."
Seokjin mengarahkan matanya ke arah lain dengan cepat, untuk meminta Yoongi pergi menjauh.
Awalnya Yoongi tidak mengerti dengan kode yang di berikan Seokjin itu, tapi setelah berfikir dia akhirnya mengerti.
Yoongi segera bersembunyi di balik gedung fakultas Teater dan Flim.
"Masalah ini akan ku pikirkan dulu! Tapi, kalian bisa mencari Min Yoongi dan meminta pendapatnya, dia yang akan membantuku memecahkan masalah ini!" ucap Seokjin lalu kabur dari sana sebelum ada yang menangkapnya.
Seokjin berlari mengelilingi gedung fakultasnya, untuk menghindar dari kejaran. Awalnya mereka memang mengejar, tapi Seokjin lari dengan sangat cepat jadi mereka tertinggal jauh.
"Hah...hahh... ayo cepat pergi dari sini! Kita harus pergi ke gedung Dekanat sekarang!" Seokjin menepuk pundak Yoongi yang sedang bersembunyi smabil ngos-ngosan.
"Untuk apa?!"
"Bertemu profesor Dong Mi! Ayo cepat! Kalau kamu mau di geroboli anak-anak tadi, diam saja di sini!" ucap Seokjin sebelum pergi meninggalkan Yoongi.
"Hah?!"
Yoongi mendengar suara keributan yang mendekat ke arahnya, dia kaget saat melihat segerombolan orang mengarah ke arahnya. Dia langsung paham dengan apa yang di maksud Seokjin tadi.
"Sialan!" Yoongi segera berlari mengejar Seokjin.
'Seumur hidup ku, aku baru pertama kali seperti ini! Seharusnya aku tidak perlu membantu orang itu sejak awal.'
Seokjin dan Yoongi sekarang menjadi pusat perhatian, karna berlari kencang di kawasan kampus.
"Hahh...hah... akhirnya." Seokjin sampai lebih dulu di gedung Dekanat lebih dulu.
Dia tentu segera masuk dan bersembunyi di balik dinding di dekat pintu masuk.
Tak lama setelah itu Yoongi pun ikut menyusul.
"Syut...sini," panggil Seokjin.
Yoongi menoleh kesana sini karna kebingungan mencari arah suaranya setelah lelah berlari.
"Sini!"
Yoongi akhinya menemukan Seokjin dan dia pun segera ikut bersembunyi juga.
Mereka berdua diam sampai suara keributan itu menjauh.
YOU ARE READING
88 Vespara
RomanceHana, seorang perempuan yang penyendiri dan tertutup. Pemikirannya sedikit jauh berbeda dengan orang-orang sehingga membuatnya sulit beradaptasi. Seokjin, seorang laki-laki yang luar biasa dan bisa di bilang sempurna. Seorang Most wanted Kampus, Pre...