[FukuRanpo] Pujian

93 7 0
                                    

Yg penasaran sama covernya, bisa cari BSD Anthology Hana eps.6.

Hasil request dari NayaaAii yang belum Wolf kerjain :") maaf ketunda setahun yaaa....

Fukuzawa dan Ranpo ini hubungannya agak rumit. Ranpo menghormati Fukuzawa, suka caper, sayang jg mungkin nganggap Fuku itu bapaknya sendiri. Sementara Fukuzawa sayang sama Ranpo, nganggap Ranpo kayak anak-anak yang butuh dilindungi, tapi Fuku juga kagum sama kemampuan Ranpo. Kurang lebih kayak hubungan ayah-anak tu mungkin om-keponakan. Gak heran sih, usia mereka beda 19 tahun. Itulah yg aku tangkap dari hubungan mereka hingga jadilah ff ini. Hope you can enjoy the story.

_______________ ✴✴✴ _______________

“Yosano-san, ini semua untukku? Benar-benar untukku?!”

Namanya Edogawa Ranpo. Detektif terhebat yang bekerja di Agensi Detektif Bersenjata. Ia terlihat begitu senang setelah Yosano, salah satu staff agensi kembali sehabis berbelanja dan memberikan banyak coklat serta camilan di mejanya. Karena hari ini valentine, banyak sekali toko-toko yang memberikan diskon besar untuk barang-barang yang mengandung coklat.

“Selamat hari valentine, Ranpo-san. Jangan langsung dihabiskan ya.” Ujar sang dokter sambil tersenyum sebelum kembali ke ruangannya.

Sugoi... Tahun ini Ranpo-san juga mendapat coklat paling banyak ya." Atsushi yang sedang sibuk membantu Kyouka pun ikut merasa kagum.

“Tentu saja begitu! Setiap tahun aku selalu mendapatkannya."

"Apa semua orang di kantor agensi mendapatkan coklat saat valentine?" Kenji yang sejak tadi memperhatikan tanaman di meja akhirnya dengan wajah polosnya.

"Begitulah, Kenji-kun. Memberikan coklat pada setiap anggota Agensi di hari valentine sudah seperti tradisi di tempat ini." Tanizaki Juunichiro menjawabnya sambil memberikan dokumen pada Kunikida yang sedang sibuk memarahi Dazai.

"Hoo.... termasuk Sachou juga?"

Seketika itu juga, semua orang terdiam. Seolah mereka baru saja mengingat sesuatu yang terlupakan selama bertahun-tahun.

Keheningan itu terus berlangsung sampai Ranpo, si detektif muda memanggil salah satu staff berkacamata.

"Kunikida, sudah waktunya untukku pergi." Katanya seraya berdiri.

"Ah, iya. Atsushi, tolong temani Ranpo-sa---"

"Tidak perlu. Aku ingin pergi sendiri kali ini." Pria berpakaian Detektif itu menyimpan semua camilan beserta coklat yang ada ke dalam brankas dan pergi seorang diri.

*RANPO'S POV*

"Hoo.... termasuk Sachou juga?"

Ah, yang benar saja. Kalimat dari Kenji-kun benar-benar menggangguku. Bagaimana mungkin orang-orang memberikan coklat pada Sachou? Jelas-jelas beliau tidak terlalu suka makanan manis. Kemungkinan besar ia malah memberikan semua hadiah itu padaku untuk dimakan.

Tapi aku tetap merasa tidak puas meski sudah mengetahui hal itu.

"Hhaa... Benar-benar tidak nyaman." Keluhku seorang diri.

BSD SPECIAL VALENTINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang