Telah saling mencintai, akan berlanjut dengan meresmikan hubungan sebagai sepasang kekasih, lalu berlanjut lagi ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu menikah.
Semuanya pun telah di rasakan oleh seorang lelaki berjas hitam putih berkilau yang sekarang sedang duduk di depan meja rias, hari ini, hari yang sangat menegangkan baginya, karena sebentar lagi ia akan... Menikah.
Beberapa orang mengerubuninya, mereka adalah penata rias, memberikan polesan bedak bedak tipis ke pipinya, menata rambutnya, dan membenarkan pakaiannya. Di belakangnya juga terdapat dua lelaki yang sedang melipatkan tangan mereka di dada, menatap ia dengan tatapan kagum juga tak percaya.
" Mbak, udah itu di bedakin nya, anak gue udah ganteng keturunan bapak nya. " Ujar salah satu lelaki di sana, membuat beberapa perias terkekeh.
" Tapi kamu nya beneran ganteng sih, rasanya tanpa make up pun wajah kamu udah melebihi kata tampan, calon kamu beruntung banget bisa jadi pasangan hidupmu setelah ini. " Pria yang sedang di rias tadi tersenyum tipis mendengar ucapan wanita yang sedang memakaikan lipbalm di bibirnya, " Terimakasih mbak. "
" Om nggak nyangka bisa lihat kamu nikah sekarang, nggak jadi jomblo terus Jay. "
Benar, pria yang sedaritadi sedang di rias itu adalah Jay, matanya mendelik menatap om nya, Sungjae.
" Cowo ganteng kek Jay nggak mungkin jomblo terus om, banyak noh yang ngantri tapi Jay bakal setia sama satu orang aja. " Jay menyombongkan wajahnya.
" Halah baru juga mau nikah, udah sombong aja lo. Setelah menikah, rintangan yang bakal kalian hadapi akan lebih berat. " Jay menganggukkan kepalanya, karena telah selesai ia memilih duduk di sebuah sofa di ikuti kedua lelaki yang tak lain adalah Sungjae tadi dan sang ayah, Jimin.
" Jujur aja, Jay benar benar gugup sih pah, om. "
Sungjae menepuk paha Jay pelan, " Kamu sudah mulai memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari sekedar mengurusi pekerjaan kayak dulu. Kamu harus menjaga anak orang yang sebentar lagi akan resmi menjadi pasanganmu Jay, gugup itu wajar, karena pernikahan cuman sekali seumur hidup, kita nggak mau ada kekurangan ataupun kesalahan nantinya. Tapi persiapkanlah dari sekarang, anggap aja semua tamu yang datang nanti adalah pesaing kamu dalam meeting, bersikap biasa saja dan buktikan kalo kamu itu bisa. Seme harus keliatan kuat dong. "
" AAA tetap aja Jay gugup omm.... "
Jimin menarik hidung Jay, " Tarik nafas terus buang, gugup emang wajar kita rasakan. Tapi papa yakin, saat kamu udah di hadapkan oleh ribuan tamu nanti, kamu bakal memiliki tekad untuk tampil lebih berani Jay. "
" Hah... Huft... " Jay tiba tiba memeluk tubuh Jimin yang sontak membuat Jimin dan Sungjae berteriak, " WOI RIASANNYA JANCOK! "
" Peluk bentar pah... Nanti anakmu ini nggak bakal tinggal 24 jam sama kalian lagi. "
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐲 (𝐉𝐚𝐲𝐰𝐨𝐧)
Fanfiction❝Takdirlah yang berhasil menemukan Jay dengan seorang lelaki manis, yang berhasil mengubah seluruh kehidupannya menjadi lebih berwarna.❞ ©2021 , jelanyxh