Pendekatan part2

2 0 0
                                    

"Semesta seakan mendukung aku untuk selalu dekat denganmu"

Saat terjatuh dan mereka terbaku untuk sesaat, dan tersadar seketika oleh suara Anindita.
"Ra, loh gak papa kan?".
"Iya, gw gak papa, emmm maaf bisma Ia bener bener gak sengaja".
"Is oke". Jawab Bisma dengan rasa senang menyelimuti hatinya

Anantara pun segera merapihkan barang-barangnya yang berhamburan, sedangkan Anindita dan Bisma segera masuk karena acara akan segera dimulai.

Saat di belakang panggung Bisma melihat Anantara meringis ke sakitan. Bisma pun langsung menghampiri Anantara yang sedang duduk sendiri sambil meniup telapak tangnnya.

"You kenapa?".
"Gak, ini tangan gw agak sedikit luka karena jatuh tadi".
"Serius, mana sini ia liat". Menarik tangan Anantara
"Awww".
"Maaf sakit ya, yaudah gw ambil kotak P3K dulu ya".
"Bisma gak usah".
"Tara gak papa ko, you diem disini nanti ia balik lagi".

Anantara pun diam duduk di pojokan pangung menunggu Bisma mengambil kotak P3K, saat Bisma kembali dengan kotak obat. Bisma langsung sigap membalut luka Anantara.

"Aawwwww, Bisma sakit".
"Sebentar ini lagi dipakai kan alkoh biar lukanya gak inveksi, kalau kamu ngerasa kesakitan kamu bisa megang bahu aku dan sekeras mungkin".

Anantara pun mengikuti perinta Bisma untuk menahan rasa sakit yang ditimbulkan dari obat membalut lukanya.

"Makasi ya".
"Sama-sama".

Acara hari itu pun selesai. Tapi sepertinya cuaca sore itu berubah menjadi buruk. Tiba-tiba hujan turun cukup deras. Anantara yang membawa motor tidak mungkin pulang dengan keadaan hujan akhirnya dia menunggu hingga hujannya sedikit reda.

"Ra, aku balik duluan ya, kamu gak papa kan aku tinggal?". Tanya Anindita
"Iya ta, tidak papa kamu balik duluan aja".
"Yasudah kamu hati hati ya".

Hari pun mulai gelap meski masih ada orang di tempat itu tapi Anantara ada sedikit takut juga apa lagi dia perempuan. Pikirannyq pun mulai memikirkan hal yang aneh aneh. Tiba-tiba dari belakang ada yang memegang bahunya. Di langsung mengeluarkan jurus-jurus nya.

"Awwww sakit sakit sakit...".
"Bisma, maaf maaf aku kira". Melepaskan pegangan tangannya.
"Aww you gila ya tangan ia sakit nih".
"Ya maaf lagian lu tiba tiba pegang pundak ia".

Bisma masih merasa kesakitan. Karena Anantara merasa bersala lalu dia menarik Bisma dan menyuruh nya duduk.

"Coba liat sini?".
"Kamu mau ngapain?".
"Udah coba liat sini, tukan bahu kamu memar, bentar". Mengambil sesuatu dari tasnya.
"Apa itu?". Tanya Bisma
"Ini sulap, agar tanganmu tidak bengak dan memar". Lalu Anantara mengoleskan sulap itu.
"Sudah selesai".

Sepanjang hujan mereka terlihat akrab dan berbincang dengan asik. Tak lama Hujan pun reda Anantara segera bergegas merapihkan barang-barangnya dan ingin pergi.

"Kamu mau kemana?".
"Pulang lah".
"Oh pulang, hati hati ya, apa kita akan bertemu lagi?".
"Aku tidak tahu".

Mereka pun berpisah. Seperti hujan yang membuatnya berhenti hingga membuat kenangan bersama akan kah hujan juga yang akan membawanya pergi.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DI BALIK LAYARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang