R. Lupin: You see the star, I see the moon

1.4K 156 19
                                    

Remus dan YN duduk berdampingan di sudut perpustakaan. Sementara YN sibuk menerjemahkan Rune Kuno, Remus justru sibuk memandangi Alula Black, salah satu keluarga jauh Sirius.

"Kau sangat menyukainya ya?" goda YN.

Remus mengalihkan perhatiannya, kembali menatap lembaran perkamen di hadapannya. "Tidak," elaknya.

YN tersenyum miris tanpa Remus sadari. Gadis itu telah melihat bagaimana Remus memperhatikan Alula. Siapa pun akan sadar bahwa tatapan itu penuh kekaguman dan begitu mendamba.

"Aku lapar," ucap YN. Ia segera merapikan barang-barangnya. "Sudah jam makan siang, kau akan tetap di sini?" tanyanya pada Remus.

Remus menebar pandangannya ke sekeliling.

"Alula sudah pergi beberapa waktu lalu," kata YN.

"Aku tidak mencarinya," sergah Remus.

.
.
.

YN meneguk habis sisa minuman pada pialanya. Murid-murid sudah mulai keluar dari Aula setelah makan malam usai.

"Apa kau baik-baik saja, YN?" Marlene bertanya.

"Hmm ... aku baik-baik saja," jawab YN.

"Kau tampak tidak bergairah malam ini," Lily menambahkan.

YN tertawa canggung. Ia meyakinkan kedua temannya itu bahwa dirinya baik-baik saja.

"Apa ini tentang Remus?" tanya Lily setelah mereka tiba di asrama.

"Lily, kurasa kita tak perlu lagi bicara tentang Lupin. Sudah jelas dia menyukai Alula," tutur YN.

Lily dan Marlene tahu bahwa YN sebenarnya telah menyukai Remus. Tak jelas sejak kapan, tapi itulah yang terjadi.

Bagaimana YN tak jatuh hati? Remus adalah penyayang, cerdas, toleran, tenang, tidak mementingkan diri sendiri, berani,  dan baik hati. Laki-laki itu selalu mampu melihat sisi baik dari setiap hal dan setiap orang.

"Kau terlihat lelah, Moony," ucap YN ketika ia menghampiri Remus selepas pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam.

Remus tersenyum simpul kemudian berkata, "Aku sulit tidur dalam beberapa hari ini?"

"Kau harus banyak beristirahat," James menyambar, "jangan khawatir tentang bulan purnama."

Remus menolehkan kepalanya pada James dengan wajah terkejut.

"Bulan purnama?" YN mengulang sembari mengerutkan kening.

"Eh?" James berpikir cepat mencari alasan. "Ya ... bulan purnama .... Kami akan me ... merencanakan sebuah pesta di malam bulan purnama."

YN tahu James berbohong, tapi ia memilih untuk tidak mempermasalahkannya. Setiap orang punya rahasia 'kan?

Dan saat malam purnama tiba, Remus dan ketiga sahabatnya benar-benar menghilang entah ke mana. Tak ada undangan pesta, tak ada satu pun yang tahu tentang pesta di malam purnama. Bahkan Lily, kekasih James, pun tak tahu tentang hal itu.

"James tak pernah mengatakan apapun padaku tentang pesta di malam bulan purnama," ujar Lily.

"Awalnya kukira dia berbohong tentang hal itu. Tapi ... malam ini mereka semua menghilang," ucap YN.

Lily menunjukkan bahwa ia ingin mengatakan sesuatu, namun tak sepatah kata pun keluar dari bibirnya.

"Ada apa?" tanya YN pada Lily.

"Tidak ada. Sebaiknya kita pergi tidur," ucap Lily mengalihkan pembicaraan. Setelah itu, ia naik ke ranjangnya dan cepat-cepat menutup mata.

.
.
.

"Apa yang terjadi pada kalian?" tanya YN saat melihat Remus dan sahabat-sahabatnya datang ke aula dengan luka-luka pada lengan dan wajah mereka.

"Urusan laki-laki," balas Sirius seolah itu hal biasa.

YN tidak bicara lagi. Ia merasa seperti semua orang menyembunyikan sesuatu darinya. Mungkin tepatnya mereka tak ingin memberitahunya.

'Harusnya aku tak perlu banyak bertanya,' pikir YN.

YN berpamitan pada Lily dan Marlene untuk pergi lebih dulu ke perpustakaan. Ia hanya menghabiskan setengah dari sarapannya karena tak terlalu lapar.

"Kau terluka, Remy."

Suara Alula menghentikan langkah YN saat ia hendak berbelok di ujung koridor.

"Ya ... malam yang berat." Terdengar suara Remus membalas.

"Aku tak tahu bagaimana rasanya tapi ... aku tahu kau kuat, Remus. Kau tak pernah sendirian," kata Alula.

YN terpaku di tempatnya, menyandarkan punggung pada tembok besar. Ia tahu menguping pembicaraan orang lain bukanlah tindakan yang sopan. Namun, kakinya menolak untuk pergi dari sana.

YN mendengarkan obrolan Alula dan Remus. Obrolan yang penuh perhatian dan kasih sayang. Ia tak tahu jika Remus dan Alula telah resmi berpacaran.

"Terima kasih, Alula. You are my star. I love you!"

"I love you too, Moony."

YN tersenyum getir mendengar percakapan terakhir Remus dan Alula. Ia menghembuskan nafas panjang lalu menegakkan punggungnya dan berbalik, kembali menuju ke asrama.

Menguping memang bukan perbuatan yang baik. Selain tak sopan itu juga bisa menyakitkan.

End

4 Maret 2022

Hogwarts Boys x OC/reader [Kumpulan Oneshot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang