Cute nickname

40 3 0
                                    

Ini seminggu yang menyenangkan bagiku. Aku sudah berhasil dekat dengan Alvin.

Sabtu tiba lagi dan lagi. Membuat aku merasa malas untuk hadir di les bahasa inggris ku ini. Kenzo lah penyebabnya.

Setelah aku tiba, sudah ada Salsa disana termangu dengan handphone nya.
"Doorr..!" Aku berusaha mengagetkannya
"Eh elu. Ada yang nyariin tuh tadi,"
"Hah? Siapa? Lo perasaan sendirian disini,"
"Kenzo nyariin. Dia lagi tidur bentar katanya di perpus."
"Ngapain nyariin gue?" Tanyaku penasaran. Jantungku berdetak kencang penasaran. Salsa hanya mengangkat bahu.

Pelajaran berlangsung rame seperti biasa.
Kenzo memainkan PSP-nya dan sesekali membuat joke dengan cara membully salah satu anak dikelas. Dasar, pikirku.

Ms. Mandy meminta kami untuk mengerjakan latihan. Hanya Kenzo lah yang asik dengan PSP nya tanpa mengerjakan sedikitpun. Andika juga begitu. Kebetulan Andika teman sekarib Kenzo di sekolah.

Sebelum istirahat, ms. Mandy meminta untuk membahasnya bersama.
Ada aturan mainnya nih, jadi nomor 1 akan dijawab dengan Ester melalui permintaan ms. Mandy. Namun, soal selanjutnya Ester harus memilih siapa yang akan menjawab. Begitupun seterusnya.

Sesampainya di nomor 6 Kenzo dapat lemparan untyk menjawab dari Fitri. Betapa kagetnya aku,... dia bisa menjawab soal itu. Tidak nyontek. Dan bukunya pun kulihat masih putih bersih artinya dia belum jawab satupun. Dan jawaban yang Ia kemukakan juga benar.
Pinter juga dia.

Kenzo pun memilih kepada siapa Ia akan melemparkan untuk nomor 7. And then he shouted,"Bejo!"

Akupun langsung mendongakkan kepala ku yang tadinya tertunduk.
Apa? Maksudnya gue?
"Who is bejo?" Tanya ms. Mandy.
"Bejo is Linzie. Its a cute nickname, right?" Katanya belagak manja.
Entah mengapa yang lain juga tertawa.

Akhirnya istirahat.
"Kebawah yok!" Teriak Andika dan Rama.
"Duluan aja," kata Kenzo yang masih berkutik dengan PSP-nya.

Setelah dua temannya keluar, Kenzo memecahkan keheningan dikelas. Yang memang cuma ada Aku, Salsa, Kenzo, dan 3 anak cowok lainnya.

"Jo, lo gak laper?"
"Gak."
"Dih kok marah sih, Zie?"
Zie? Hanya dia yang memanggilku dengan sebutan Zie. Lucu juga. Kataku dalam hati.
"Gitu kek manggil nama gue, jgn bejo lah jo lah. Sok lucu lo,"
"Loh itukan cute nickname dari gue.. jadi, maunya dipanggil apaan?"
"Linzie aja."
"Mau lo nyuruh gue manggil lo dengan sebutan 'Linzie' juga pada akhirnya gue tetep manggil lo Bejo!" Katanya tersenyum didepan wajah ku.

Ia menatap mataku. Begitupun aku. Matanya berwarna kecoklatan, bulu matanya lentik seperti wanita, tapi... yang paling indah adalah alisnya.

"And i'll call you Tukiyem!"
"Its ok, i like that.."

Kok dia malah suka sih?!-_-

Sudah setengah jam pelajaran kedua berlangsung. Dan hanya Kenzo yang belum datang ke kelas. Hanya tasnya saja yang ada.
Tak lama dia datang.
"Sorry ya miss, ketiduran tadi di perpus!"
Kali ini ms. Mandy kelihatan marah. "Sudah seringkali saya bilang jangan masuk telat, Kenzo. Do you understand? If you wont take this class, then better if you are at home."
"Masih untung saya masuk,"
Aku terkejut mendengar perlawanannya. Kenzo memang anak yang pembangkang, namun tak ku kira dia bicara seperti itu.
"Get out!" Ms. Mandy stengah berteriak.
"No, i wont."
"Kenzo, please you have to change your life. You are a teenager, not a kid. Ok, forget it and we have to moving on page 17." Kata ms. Mandy akhirnya.

WOW! Akhirnya seneng banget pulang juga akhirnya.
"Eh, gue ke kantin dulu ya. Lo tunggu di gerbang utama aja." Kata ku kepada Salsa.

Akhirnya aku menaikki anak tangga kantin. Aku lihat ada Andika dan Kenzo disana sedang duduk berbincang. Sepertinya mereka tidak melihat kehadiran ku.

Namun... aku mendengar sesuatu yang sepertinya harus ku dengar. Kebetulan kantin saat itu tidak terlalu ramai dan meja mereka dekat sekali dengan ku. Mungkin karena aku mengenakan topi dan kardigan jadi mereka tidak menyadari bahwa ada aku.
"Gue dan Linzie.." kata Kenzo. Itu kata pertama yang membuat ku curious banget sama obrolan mereka.

"Gak ada apa apa kok, Dik" kata Kenzo lagi. "Gue percaya banget kalo Zie gak akan suka sama gue. Lo gak perlu khawatir" lanjut Kenzo lagi.
"Zo, berhenti godain dia."
"Gue gak godain, gue cuma suka sama dia."

WHAT?! Rasanya aku sangat gugup sekali! Suka? Apaansih yang mereka omongin?!

"Suka? Goblok ye, dont let yourself fall, cuz she is mine."
"Suka sebagai temen" kata kenzo sambil meneguk coca cola-nya.
"Liat ajadeh kedepannya. Gue gamau berantem." Kata Andika. Dia beranjak pergi meninggalkan Kenzo.

Aku laangsung menutup wajahku dengan topi.

Segera aku keluar dari kantin. Sampai gak jadi beli minuman-_-. Aku berlari menemui Salsa dan menceritakan ke Salsa apa yanng ku dengar.

"Ada 2 kemungkinan, Andika suka sama lo atau mereka suka sama lo! Suka lebih dari teman!"

APA? AKU BENAR-BENAR KERINGATAN SEKARANG! APAAAANN... SUKA SAMA GUE....???

Holaaaa!! Whats up nih? Mulai ada konflik akhirnya. Semoga yang read banyak ya! Leave your comment, guys!

Wait for the next chapter!

Dont Let Me FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang