Part 28

80 52 61
                                    

Deg!

Seketika Ridwan lemas saat Nissa menyebutkan nama Lucya, jadi yang melakukan ini adalah Lucya dan teman-temannya, namun ada satu cewe yang masih belum Ridwan ketahui. Siapa kah dia?

"Selamat datang di penjara, Nissa !" Tegas Cindy

"Lo semua mau apa, hah!" Bentak Nissa

"Ututuu, santai aj dong ngomong nya, ga usah ngegas gitu, kasihan noh teman Lo masih belum sadar," ejek angel

"RIN BANGUN, BUKA MATA LO," teriak Nissa yang mulai merasa takut.

"Kenapa Lo takut ya," ucap lucya yang mengelus rambut Nissan

"SINGKIRIN TANGAN LO DARI KEPALA GUE," teriak Nissa

Lucya yang mendengar teriakkan Nissa, semakin membuat nya ingin bermain, ia pun menarik kuat rambut Nissa hingga ia berteriak begitu keras.

"AWW, SA-SAKIT," teriak Nissa

Ririn yang mulai tersadar dari pingsan nya dan ia yang mendengar ada seseorang berteriak, sesungguhnya kepala Ririn terasa begitu sakit hingga ia tak bisa membuka matanya. Ririn yang menengok ke arah Nissa ia melihat ada seseorang yang dengan berani menarik rambut Nissa

"Heh Lo! Berani main secara diam-diam, kalo emang berani seharusnya Lo ga ngikat kita Kaya gini, pecundang Lo pada," sindir Ririn yang berusaha melepaskan diri

Lucya yang mendengar perkataan Ririn dengan cepat ia melepaskan rambut Nissa dan melangkah menuju ke arah Ririn.

"Lo bilang apa tadi barusan,!" Tegur lucya

"Mau gue ulang, PECUNDANG" Ucap Ririn yang menekan kata Pecundang.

Lucya semakin geram kepada Ririn, karena kesal ia pun memberi satu tamparan ke muka Ririn Hingga membuat nya terkejut

Plak

Plak

"Gue bukan Pecundang, gue cuma mau balas dendam ke Lo karena Lo kita jadi kalah di pertandingan, dan Ridwan yang seharusnya jadi milik gue, itu semua malah musnah," ucap lucya

"Ya, terus Lo mau nyalahin gue," ucap Ririn dengan santainya.

"Iihhh Lo kok nyebalin banget sih," bentak lucya

"Kenapa? Lo ga sanggup hadapin gue," ejek Ririn.

Lucya yang mulai kesal kepada Ririn, ia pun dengan sengaja menyuruh adik sepupu Ririn untuk melakukan sesuatu.

"Heh! Lo kenapa diam aj, lakuin rencana Lo sekarang," tegur nya kepada Nadia.

Nadia yang sempat bengong melihat Ririn di perlakukan seperti ini hingga membuat nya tak tega untuk membunuhnya.

Nadia mulai melangkah kan kakinya, ia terpaksa melakukan ini karena ia ingin Ridwan kembali ke pelukan nya lagi.

Ririn yang seperti mengenalin siapa gadis yang ada di depannya ia terus melihat gadis itu, tapi karena kepala Ririn masih terasa sakit ia tak bisa berpikir

Nadia mengangkat kedua tangan nya dan mengarahkan pisau kearah Ririn, lucya yang melihat itu hanya tersenyum miring.

"Maafin gue, kakak!"

"RIRIN!" Teriak Nissa

**********

"Dam coba deh lu hubungin Ridwan atau Fafaz gitu, Lo juga mar, telpon Ririn atau Nissa. Ya kali kita cuma bisa mandangi makanan yang udah ada di depan mata gini," tegur Akram yang sudah tak sabar.

"Eleh, Lo nya aja yang udah ga sabaran pengen makan," sindir Nafi'a.

Jadi malam hari ini mereka berkumpul di tempat seperti biasa, mereka semua ingin merayakan kemenangan para gadis. Namun mereka kekurangan empat orang yang belum sama sekali datang.

My Delayed Love (Ririn & Ridwan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang