90

115 11 1
                                    

"Kakak ingin aku melakukan apa?"

Taehyun adalah sosok pertama yang Sunwoo lihat pada bangunnya setelah terbangun dari tidur yang cukup panjang. Mungkin hampir koma bila Dayeon secara diam-diam tidak mengunjunginya untuk memberikan sedikit pengobatan. Dalam tidurnya Sunwoo setidaknya cukup sadar bila ada dua orang yang secara tiba-tiba keluar dari balik dinding ruangan kesehatan tempatnya di rawat. Seorang yang sepertinya adalah Dayeon, memberikan obat oles serta mungkin permata mantra. Dan seorang lagi yang jelas saja itu Beomgyu karena dari Sunwoo ingat yang dia sedikit mengejek.

"Aku kira Kakak yang akan memimpin penyelamatan Duke Gertsog."

"Apa kau dekat dengan Ksatria Yang dari Dame?" tanya Taehyun yang justru menjurus pada hal lain.

Sunwoo menggelengkan kepalanya. "Tidak, kami hanya pernah berbicara beberapa kali."

"Apa kau tertarik untuk bicara dengannya?" Sunwoo kembali menggelengkan kepalanya. "Kalau begitu diam dan ikuti saja, aku memiliki trauma dengan membiarkanmu menjalankan segala sesuatu tanpa adanya pengawasan." Taehyun menyindir secara tidak langsung, dia dengan jelas memang tidak mengatakan bila telah memaafkan Sunwoo, memang tidak marah pada Yeseo tapi mungkin restunya bisa ditangguhkan. "Entah murni rencana Dayeon atau bukan, dia menyuruhku untuk membawa Ksatria Yang pada salah satu kamar yang ada di area sayap kanan rumah debutan putra. Jika kau tidak ingin bertemu dengan Duke Gertsog, kau bisa berbicara dengan Ksatria Yang."

Taehyun tahu bila Sunwoo tidak begitu menyukai aura yang ditampilkan oleh Xiaojun, Yeseo yang mengatakan hal itu. Secara tidak langsung menunjukkan bila putra rahasia Raja Kim itu merasakan sesuatu yang buruk bila berada di sekitar Xiaojun. Tidak mengherankan bila Sunwoo seakan lebih memilih untuk berbicara dengan Ksatria Yang, notabene orang baru yang mana patut untuk diberikan banyak prasangka buruk. "Dia licik. Sejauh yang aku lihat, dia hanya dekat dengan mereka yang memberikannya dukungan." 

Kini Taehyun menganggukkan kepalanya setuju. "Apa yang bisa kau harapkan dari putra semata wayang sebuah keluarga ksatria yang berada di ujung tanduk?"

"Dia terlihat menyukai Youngeun Seo." 

Oh, jadi ini. Taehyun akhirnya bisa membaca apa yang akan terjadi dipenghujung hari ini.

Yeseo pernah memberitahu Taehyun terkait seberapa mudah untuk menebak perasaan seseorang, mengatakan bila rata-rata golongan mud a sudah mengetahui seperti apa perasaan mereka tapi lebih memilih untuk mengelak. Gadis itu mengajarkan beberapa langkah khusus untuk berpegangan pada tebakan beruntung, meski Taehyun tidak begitu paham setidaknya Sunwoo bisa dikatakan mahir. "Apa dia menunjukkan gelagat seperti dirimu kala bersama dengan adikku?" 

Faktor utama ketidakcakapan Taehyun sendiri adalah karena pemuda itu tidak pernah benar-benar menggunakan perasaannya. 

Tidak ada contoh yang pasti untuk itu, entah itu hubungan di antara kedua orang tuanya, ataupun antara kedua orang tua itu pada anak-anak mereka. Mungkin itu juga alasan mengapa Yeseo sangat memperjuangkan Sunwoo, mengingat pemuda itu adalah seorang yang penuh cinta. Apakah lucu bila Taehyun dimasa depan bercerita pada si keponakan bila Yeseo pada mulanya adalah seorang gadis yang minim ekspresi seperti dirinya? 

"Terakhir kali kau menebak seseorang dan mengatakannya padaku, itu justru berujung pada kesalahan." Sunwoo pernah menebak bila Taehyun memendam rasa pada Dayeon, namun hal itu disanggah oleh Yeseo. 

"Keduanya hanyalah cerminan bagi satu sama lain, mungkin saja jiwa mereka terhubung, tapi pada kehidupan kali ini, mereka bukan sepasang kekasih."

Dan perlu diakui hal ini adalah suatu yang benar. 

Taehyun selalu dapat melihat pantulan dirinya sebagai seorang anak kecil dengan pakaian lusuh, penuh luka, yang tersesat ditengah hutan antah berantah. Sedangkan Dayeon tidak ubahnya sesuatu hal yang sama. Dua anak yang sama-sama terluka hingga mungkin tidak sempat terpikirkan di antara keduanya untuk menjalin suatu hubungan, memikirkan seperti apa hari ini akan berakhir saja sudah sebuah kemewahan. Hidup Taehyun sebagai penerus Kang tidak pernah semulus pamor keluarga itu. Tidak ada keluarga bangsawan yang benar-benar bersih, dan untuk mempertahankan prasangka yang syarat akan kepolosan, ada lebih banyak duri yang harus diinjak oleh dirinya daripada penerus keluarga bangsawan lainnya.

I Love How I'm CalledTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang