Happy Reading :D
" Kau tahu Unnie, aku hampir gila karena orang gila yang duduk di sebelahku di pesawat." Gerutu Yuri saat ia dijemput oleh Boa. Boa yang adalah sepupunya hanya tersenyum, ia menoleh kepada Yuri.
" Apa yang dia lakukan kepada kau ???" Tanya Boa.
" Dia selalu mengambil kesempatan untuk menyandarkan kepalanya di bahuku. Dan kau tahu, sepertinya dia memakai empat botol parfum sekaligus. Aku benar-benar ingin muntah." Yuri menggerutu.
" Apakah dia tampan ?" Tanya Boa. Yuri terdiam, dan kemudian dia mengangguk dengan enggan.
" Ya, dia sangat tampan. " Ucap Yuri malas. Boa tertawa melihat tingkah Yuri.
" Unnie-ya. Mengapa daddy dan mommy mengatakan kepadaku untuk kembali ke Korea. Apa mereka terus menginginkanku untuk menikah dengan anak temannya ? Ah, padahal aku sudah merasa betal tinggal di London." Ucap Yuri. Boa mendesah panjang, dan kemudian dia mengangguk tanpa menoleh ke arah Yuri. Dia masih tetap fokus mengemudi.
" Ah, ternyata mereka masih seperti itu." Yuri bergumam lirih.
" Yul, alasan mereka menjodohkan kau dengan anak teman mereka karena kau adalah satu-satunya pewaris tunggal harta mereka. Mereka tidak ingin kau salah pilih pendamping, mereka takut jika kau hanya akan dimanfaatkan oleh seorang pria yang hanya mengincar kekayaan keluargamu. " Ucap Boa.
" Tapi Unnie, aku tidak pernah setujui akan perjodohan ini. Aku bisa memilih pasanganku dengan teliti. Aku juga akan sangat berhati-hati." Decak Yuri.
" Yul, dengarkan aku. Aku yakin, kau pasti tidak akan pernah menyesal. Aku telah melihat foto dari orang yang akan dijodohkan denganmu. Dia benar-benar sangat tampan. Ah, kalau aku jadi kau. Pasti aku akan sangat menyetujui perjodohan ini. " Ucap Boa.
" Dengan begitu, lebih baik Unnie saja yang menikah dengannya. Aku tidak berminat." Desis Yuri sinis.
" Tapi sayangnya aku sudah punya Yunho oppa." Boa tertawa kecil. Yuri hanya mendengus, ia mengalihkan pandangannya ke pemandangan di luar jendela.
~ When I Was, When U Were ~
" Kau harus tetap menikah, Yul." Ucap Siwon. Dia menatap anak tunggalnya yang tampaknya tidak tertarik membahas tentang pernikahannya.
" Tapi daddy, aku sudah dewasa. Aku bisa memilih mana yang terbaik bagiku. Aku benar-benar tidak mau dijodohkan seperti ini." Yuri menggerutu. Yoona mendekati Yuri, ia memeluk putri tunggalnya.
" Sayang, mommy yakin. Kau pasti tidak akan menyesal." Ucap Yoona.
" Tapi mommy ..."
" Yul, bukankah kau selalu mengatakan, jika kau tidak ingin mengecewakan kami ?? Kau hanya anak kami satu-satunya. Kami ingin yang terbaik untukmu." Tiffany memegang tangan Yuri erat. Yuri mendesah pelan. Dia tahu, dia tidak bisa lagi menolak permintaan orang tuanya. Apalagi, saat ini dia tidak memiliki kekasih.
" Baiklah." Ucap Yuri dengan lemas. Siwon dan Yoona saling memandang dan tersenyum. Siwon mendekati Yoona dan Yuri. Dia memeluk istri dan anaknya sangat erat.
" Daddy yakin, dia adalah yang terbaik untukmu. Pilihan daddy tidak akan mengecewakan.." Ucap Siwon, mencium kening putrinya tercinta. Yuri tersenyum dan mengangguk.
" Lalu kau harus bersiap-siap. Sebentar lagi, keluarga Oh akan segera datang. Kau harus tampil sangat cantik. Mommy akan membantumu untuk bersiap-siap." Ucap Yoona.
~ You're My Destiny ~
Leeteuk melirik Sehun yang duduk di kursi belakang lewat kaca spion. Ia mendesah pelan, dan kemudian ia melirik Taeyeon. Sehun tampak tidak bersemangat, dia benar-benar terpaksa untuk mengikuti perjodohan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Was When U Were
Fanfiction" Apa??? Menikah dengan pria bodoh ini ?? Aku tidak mau Dad, Mom." " Tch, kau pikir aku ingin menikahi dengan seorang wanita kasar sepertimu." " Whaaaaat? Aku harus satu kampus dengan dia??? Cobaan apa lagi ini ?? Aku tidak mau!!!!!" " Tapi kau haru...