Setiap lembar pertemuan memberi seteguk makna bagi aku seorang musafir. Perjalanan panjang dalam suka dan duka. Tak memberi jeda dalam penantian. Setiap bagian memiliki tuannya untuk menjadi penutup akhirnya. Siapkah kamu memahaminya? Maka bacalah!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketika fatamorgana terbuka. Dan kenangan mulai berputar. Bercerita tentang ' Kita '. Yang dulu selalu bersama dan bersanding. Karena ada ' Kau ' dan ' Aku '. Yang kita lakukan untuk membuat sebuah buku dongeng. Dari setiap lembar cerita yang memiliki kisah. Menunggu kapan lagi akhirnya. Berharap tak ada kata TAMAT. Meski nyatanya akan tetap ada kata itu. Setidaknya memori itu bisa memutar jika ingin. Dalam kenangan diwaktu yang lalu. *** Ketika ' Aku ' menyukaimu. Maka 'Kamu' pasti sangat menyukaiku. Saling berbagi untuk menguatkan lara yang merintih. Karena titik darah telah mencapai puncaknya. Jam demi jam berlalu tanpa makna. Mengikuti menit yang berguguran tanpa kasih. Memukul mundur detik yang ingin berlabuh. Ketika ' Aku ' memberontak. Maka ' Kamu ' harusnya tenang bagai air. Agar kita bisa berpelukan dengan cinta. Melepaskan segala hal. Baik kenangan buruk ataupun baik. Hanya perlu melepas dengan ikhlas. Karena ' Aku ' butuh ' Kamu ' untuk lari dari setiap belenggu mimpi buruk. Agar bangun menciptakan mimpi indah. Siapakah ' Aku ' dan ' Kamu ' disini? Dialah diri sendiri. Antara sedih dan bahagia. Perlu mendekat dan saling mendekap. Bukan berselisih. Karena bukan ' Kamu ' . Maka tidak akan mungkin ' Aku '. Pada dasarnya ' Aku ' sangat membutuhkan ' Kamu '. Jadi, tataplah dan berbagilah pada diri sendiri. Agar ' Aku ' dan ' Kamu ' bisa akur untuk membentuk kuantitas dan kualitas.
