REMBULAN 20

8 1 0
                                    

Bulan dan kiran masuk ke dalam kamar kiran yang bermotif bunga-bunga, kamar nya sangat luas hingga luas nya melebihi kamar bulan, kiran membuka lemari nya mengambil baju ganti, bulan pun menerima nya kemudian beranjak ke kamar mandi untuk mengganti baju nya.

Setelah keluar dari kamar mandi bulan mendapati kiran yang sedang menstalking seseorang di hpnya dengan posisi tiarap, bulan pun merebahkan dirinya di samping kiran.

"Kiran lagi liatin foto siapa sih?" tanya bulan penasaran

Kiran langsung menyembunyikan hp nya "Enggak lo salah liat kali, orang gue lagi balesin chat"

Bulan mangut-mangut lalu mengganti posisi nya menghadap ke langit-langit kamar.

"Kiran, hari ini bukan nya ulang tahun nayna ya"

Kiran menoleh ke bulan "Iya lan, mungkin nanti malem dia ngadain party"

"Sebaiknya kita kesana gak?"

Kiran mengambil sikap duduk "Kesana?untuk apa bulan, dia itu baik-baik aja tanpa kita, bahkan sampe sekarang dia belum minta maaf sama kita,udah jelas lan kita emang gak berharga di hidup dia"

"Kiran, bulan tau kiran kecewa banget sama nayna, tapi pas disekolah bulan ngerasa ada yang kurang" raut wajah bulan berubah sedih.

"Lo bener lan, lo ngerasain apa yang gue rasain, tapi gue masih belum bisa maafin dia lan" Kiran

"Kiran, bulan ngerti kok, tapi kan kita udah janji waktu itu mau datang ke party nya nayna, kita dateng aja kiran, seengaknya kita dateng bukan sebagai sahabat dia tapi sebagai teman sekelas nya"

Bulan teringat bahwa hampir seluruh siswa sma berlian di undang ke acara party nya nayna.

"Kalo itu gue setuju lan" kiran tersenyum ke arah bulan.

"Kira-kira kita ngasih kado apa ya?" bulan menempelkan telunjuk dan ibu jarinya di dagunya.

"Kelamaaan,skuy belanjaaa"  Antuasis kiran menarik tangan bulan.

"Kuy" bulan tak kalah antuasis.

Kedua gadis itu masuk ke dalam mall yang cukup ramai, mereka mencari barang untuk di jadikan kado.

"Ini aja gimana?"  bulan menenakan topi cowboy membuat kiran tertawa.

"ini aja nih bagus" kiran memakai sandal jepit

Giliran bulan yang tertawa.

"Hah, sendal jepit gini doang harganya sampe seratus ribu" Kiran melongo

"Kiran jangan salah, sandal ini kan udah legendaris jadi di jamin awet deh"

"Gak gak gak cari yang lain aja yuk"  Kiran menarik tangan bulan.

Bulan berhenti di toko boneka "Kiran ini lucu"

Bulan berhenti di toko boneka "Kiran ini lucu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu akan menyukai ini

          

"Cocok banget nih buat ngepet"  canda kiran yang langsung mendapat jitakan dari bulan.

"Awhh"  cemberut kiran

Bulan beralih ke boneka yang satunya "Kalo yang ini gimana?"

Bulan beralih ke boneka yang satunya "Kalo yang ini gimana?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kok mirip lo ya lan" ledek kiran

"KIRANNNNN" pekik bulan.

Kiran tertawa terbahak-bahak.

Mereka memilih berkeliling terlebih dahulu, sedari tadi bulan memasang wajah sebal nya.

"Lan, kesitu yuk" ajak kiran

Kiran mengambil kaca mata lalu memakainya ke bulan "Bagus banget lan kalo lo pake kacamata"

"Boong" jutek bulan

"Kalo lo ga percaya sini gue fotoin, biar lo bisa liat"

Cekrek

"Nih, cantik banget kan" Kiran menujukan hasil jepretanya ke bulan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Nih, cantik banget kan" Kiran menujukan hasil jepretanya ke bulan.

"Kalo gitu bulan beli deh"

Kedua nya mulai berkeliling lagi, sampai ke lantai tiga.

Kali ini kedua nya berhenti di toko emas.

Kali ini kedua nya berhenti di toko emas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wah..Bagus banget"

Kiran mengangguk-angguk.

"Kayaknya bulan mau ambil yang ini deh" celetuk bulan.

"Mba, bulan beli yang itu" tunjuk bulan, karyawan toko itu pun mengangguk.

"Ini mba jadi totalnya lima juta ya mba"

Bulan mengeluarkan kartu kredit yang di berikan om nya, Bulan tidak mempunyai uang cash sebanyak itu.lagi pula bulan jarang sekali membeli barang yang mahal, uang jajan yang dibelikan om nya bulan tabung hingga kini bulan tidak perlu meminta uang.

"Widih, kartu kredit lo ternyata banyak juga, tapi gue heran nya lo selalu jajan yang murah"

"Kita itu harus hemat kiran" Ucap bulan, sebenar nya bulan punya banyak uang di tabunganya tetapi itu untuk berobat nya satu minggu sekali,jadi mau gak mau bulan harus hemat.

"Gue salut sama lo lan"

Bulan hanya membalas dengan senyuman.

Setelah bulan berhasil membeli kado untuk nayna, kini giliran kiran yang bingung ingin membeli apa.

"Bagus nya gue beli apa ya"

Keduanya masuk ke dalam toko buku.

"kiran, itu bukanya buku yang sama ya" ucap bulan

Kiran mengambil buku bersampul biru tua itu "Mungkin gue bakal ngasih ini buat gantiin buku dia yang gue rusak"

Tiba-Tiba dari belakang seorang lelaki mengambil buku di tangan Kiran.

"Heh lo apa-apan si"

"Lo yang apa-apaan ini buku udah gue ambil dari tadi, gue sengaja taro disini"

"Ck. Apaansi orang gue duluan yang nemuin" Kiran tidak terima,kiran mencoba mengambil buku nya di tangan lelaki itu.

"Masih ada buku lain, ini punya gue!" kata lelaki itu penuh penekanan.

"gue maunya itu" kiran menatap lelaki itu tajam.

"Kiran,udah biarin aja"

"Gabisa bulan"

"Mba,Mas tolong jangan bikin keributan disini" Tegur seorang wanita pemilik toko buku.

"Mba, buku yang saya mau beli di ambil sama lelaki ini" tunjuk kiran pada lelaki menyebalkan itu.

"Maaf mba, buku itu sudah di pesan jauh-jauh hari sama mas ini"

"Emang gak ada lagi mba?"

"Gak ada mba, buku itu limited edision"

"Yah padahal saya mau kasih buku itu ke sahabat saya mba"

Sahabat?

Bulan tidak salah dengar? Kiran menyebut nayna sahabat.Kiran tidak sadar dengan apa yang barusan ia ucapkan.

"Baru ada lagi bulan depan mba"

"Yaudah deh, makasih ya mba"

Kiran melihat lelaki itu yang berjalan keluar dari toko buku pun mengejarnya di ikuti bulan.

"Heh cowo nyebelin, gue bayarin deh bukunya berapa pun lo mau"

"Gak! Gue mau kasih ini buat mantan gue" Tolak lelaki itu cepat.

"Dasar keras kepala" umpat kiran.

"Hari gini masih ada aja yang gamon" sindir kiran.

"Terserah gue"

lelaki itu pun pergi.

Kiran menghentakan kaki nya "nyebelin..awas kalo ketemu lagi gue tonjok mukanya"

"Emang kiran berani?" tanya bulan.

"Enggak sih"

Bulan menepuk dahi nya pelan.

Akhirnya kiran membeli jam tangan sebagai kado untuk nayna. Setelah itu keduanya membeli baju baru yang mereka akan kenakaan nanti malam.

Seperti biasa aku akan ngingetin kalian untuk vote and coment.

REMBULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang