Assalamualaikum,
Udah berapa hari aku gak up ya?
Maaf ya aku lagi gak enak badan dan harus istirahat total
Jadi takutnya gak fokus kalau mau ngetik,
Tapi tetap aku coba nih buat up,semoga gak mengecewakan,
Doain biar cepat sembuh ya!!!
Aku tuh tipe orang yang gampang sakit akhir akhir ini,gak tau kenapa? Mungkin karena cuaca yang gak menentu
Makanya aku selalu berusaha buat ingetin kalian untuk selalu menjaga kesehatan
Kesehatan itu mutlak penting banget
Ehhh....malah curhat lagi?
Gak papa yang penting kalian harus tetap sehat ya
Utamakan kesehatan!!!Tandai typo
A
N
DHipi Riding!!!!!
*****
Mobil yang dikendarai Raffa dan Azzam tiba di rumah sekitar menjelang Maghrib
Sesungguhnya Azzam sangat khawatir jika kedua mertuanya akan salah faham dengan semua ini
Bukan hanya keluarga Syafa sebenarnya,keluarga besarnya pun pasti akan mempertanyakan tentang ini
Meskipun diantara keluarga besarnya belum banyak yang tahu jika Azzam telah menikah kembaliAzzam langsung mengucap salam dan bergegas mencari sang istri yang ternyata juga menunggu kedatangannya
"Mas Azzam udah sampai?" Tanya Syafa seraya mencium punggung tangan suaminya
"Mas buru buru ambil penerbangan paling cepat" balas Azzam
"Kamu gak tau kan sya,dia nyuruh aku nyetir kayak ngajak bunuh diri" ucap Raffa sinis,
Ia mendudukkan dirinya di sofa panjang ruang tamu Azzam,dan langsung berbaring,dilihat dari raut wajahnya, sepertinya manager pribadi Azzam ini sangat lelah, seperti ada hal besar yang tengah difikirkan nya"Kalau mau tidur dikamar sana Raf" peringat Azzam
"Nanti,sekalian nunggu adzan Maghrib" sahut Raffa sekenanya
Selanjutnya pemuda itu sudah tak menyahut
Sepertinya memang benar tertidur"Abi sama bunda dimana sya?" Tanya Azzam setelah memindai rumahnya yang terlihat sepi
"Tadi katanya mau sowan kerumah umi Zulaikha" jawab Syafa
"Tadi mereka bilang apa?" Tanya Azzam lagi, seperti ingin mencecar istrinya dengan banyak pertanyaan
"Gak bilang apa apa kok mas" jawab Syafa
"Beneran?"
Syafa mengangguk, "tapi kata Abi,aku harus bicara sesuatu sama mas Azzam tentang ini" ucapnya
"Bicara apa?"
"Nanti ya,supaya pikiran kita lebih adem gimana kalau ngomongnya setelah sholat?" Tawar Syafa
"Ya udah kalau begitu,mas mau mandi dulu"
"Mau aku siapin mas?"
"Gak usah,cukup buatin aku teh hangat aja," ucap Azzam yang sudah berdiri,"sekalian sama Raffa ya" sambungnya
"Baik mas"
"Bik ayu kemana?"
"Izin mau kerumah umi mas,tadi sekalian ditawarin bareng sama Abi"
Setelahnya,mereka berdua berpisah
Azzam menuju kamar atas, sementara Syafa ke dapur membuatkan apa yang diminta oleh AzzamKarena takut membangunkan Raffa,akhirnya Syafa langsung menyusul Azzam ke kamar
Disana sudah nampak Azzam yang telah rapi"Mas Raffa gak dibangunin mas?" Tanya Syafa yang kini duduk di pinggir ranjang
"Baru berapa menit sih?"
"Sekitar sepuluh menit mas"
"Ya udah aku bangunin dia,kita jamaah aja di bawah" ucap Azzam yang diangguki pelan oleh Syafa
Azzam berjalan menuju lantai bawah untuk membangunkan Raffa sementara Syafa mengambil wudhu di kamar mandi sebelum menyusul Azzam juga
Setelah melaksanakan kewajiban 3 rokaatnya,Raffa pamit untuk pulang dengan alasan tak ingin menganggu pengantin baru
Padahal Azzam sangat tau jika Raffa hanya ingin tidur tanpa di ganggu"Kemana mas?" Tanya Syafa yang melihat Azzam sudah rapi
"Mau ya kita susul Abi sama bunda?" Tawar Azzam
"Ke rumah umi?"
"Iya,beliau pasti masih ada disana"
Syafa terlihat diam, tidak menerima ataupun menolak ucapan Azzam
"Kenapa sya?" Tanya Azzam yang menuntun istrinya untuk duduk
Terlihat ada kegusaran dimatanya"Mas!"
"Iya!"
"Sebenarnya tadi Abi sempat bertanya pada Syafa,tentang kenapa Syafa gak mau diadain resepsi,Abi bilang takut menimbulkan fitnah" ucap Syafa sementara Azzam hanya terdiam seperti menanti kata apalagi yang akan dilontarkan sang istri
"Abi bertanya apakah tidak sebaiknya kita mengadakan resepsi sekaligus memberitahukan berita bahagia ini,mengingat siapa mas Azzam" lanjut Syafa
Ia menunduk seraya meremas pelan tangannya"Lalu menurut kamu bagaimana sebaiknya?" Tanya Azzam lembut
Ia ingin tahu apa yang diinginkan oleh sang istri meskipun ia ingin sekali melakukan apa yang dibilang oleh mertuanya"Aku disuruh tanya dulu sekaligus membicarakan sama mas Azzam" sahut Syafa pelan
"Kamu tau apa yang aku inginkan sejak awal kita menikah sya" ucap Azzam menggenggam tangan Syafa,lalu menatap mata sang istri yang penuh dengan kebimbangan
"Apa yang kamu takutkan?" Tanya Azzam
Syafa menggeleng
"Percayalah,apapun yang terjadi aku adalah suami kamu,kamu bisa mempercayakan hidupmu,kebahagiaan dan juga hatimu padaku" ucap Azzam serius
"Apa yang kamu takutkan tidak akan terjadi sya,aku akan melindungi kamu,aku tidak akan membiarkan siapapun melukaimu,ini bukan hanya janji," tambah Azzam lagi
Ia ingin meyakinkan Syafa kalau apapun yang akan terjadi kedepannya ,ia ingin Syafa menceritakan segalanya,berkeluh kesah hanya kepadanya
Ia tidak ingin hanya menjadi suami,ia ingin jadi teman,sahabat bahkan kekasih untuk sang istriSyafa terdiam selama beberapa saat,seraya tetap menatap lekat manik mata Azzam yang penuh dengan keseriusan itu
Ia tahu Azzam bukan tipe orang yang suka mengumbar janji
Ia juga yakin kalau abinya tidak akan pernah menikahkan ia dengan sembarang orang"Loh kamu mau kemana sya?" Tanya Azzam bingung karena tiba tiba Syafa berdiri dan melepaskan genggaman tangannya
"Siap siap mas,katanya mau nyusul Abi sama bunda" ucap Syafa yang sudah menuju kamar mandi untuk mengganti bajunya
"Tunggu!jadi kamu setuju?" Tanya Azzam memastikan
"Setelah aku fikir lagi,memang seharusnya kita go public biar gak ada yang ngedeketin mas Azzam lagi" ucap Syafa yang sudah masuk ke kamar mandi
Azzam tersenyum tanpa sepengetahuan Syafa,ia sangat beruntung mendapatkan istri seperti Syafa yang tahu kapan bersikap dewasa dan kapan jiwa remajanya muncul
Ia berjanji dalam hati,akan menjaga keutuhan rumah tangganya kali ini
Apapun masalah yang akan terjadi kedepannya,ia gak mau terburu buru,ia akan lebih memakai kepala dinginnya sebelum memutuskan
Tanpa disadarinya,sebenarnya Syafa telah mengajarkan kepada Azzam untuk lebih menjaga egonya*****
Azzam dan Syafa sampai di kediaman umi zulaikha tepat pada pukul 8 malam,dan sepertinya acara makan malam di rumah itu belum selesai
Terlihat jika masih ada perbincangan yang dapat mereka dengar,"Loh Azzam sudah pulang?" Tanya umi Zulaikha yang terlihat terkejut melihat kedatangan putra sulungnya itu
"Sudah umi" jawab Azzam mencium tangan beserta pipi sang umi,lalu berlanjut mencium tangan kedua mertuanya
"Kata Syafa baru pulang besok" ucap Abi seraya tersenyum
"Udah kangen bi" jawab Azzam sekenanya
"Makan dulu nak" ucap umi zulaikha yang sudah menyuruh anak dan menantunya untuk bergabung
"Abi Biyan kapan sampai?kok gak kasih tau Azzam?" Tanya Azzam saat Syafa masih mengambilkan makan
"Tadi siang,Syafa gak cerita sama kamu?" Tanya Abi
"Sudah bi,hanya basa basi aja daripada gak nanya" ucap Azzam yang langsung mendapat cubitan dari sang umi
"Mantumu bi" celetuk bunda dengan kekehan kecilnya
"Sekalian nanti Azzam mau bicara sesuatu sama Abi,bunda dan umi" ucap Azzam yang mulai memakan makanannya
Abi menatap Syafa yang ikut makan,ia melihat jika sang putri sudah tenang berarti mereka berdua telah bicara
Abi tersenyum melihatnya
Syafa ternyata lebih bisa menahan emosinya ketimbang kakaknya saat awal menikah
Semoga memang pilihannya tidak salah,ia ingin kedua anaknya mendapat pasangan dunia akhirat"Apa yang mau kalian bicarakan?" Tanya Abi yang sudah kembali duduk di ruang tengah bersama dengan umi, bunda dan juga pasangan suami istri ini
Azzam menarik nafasnya dulu sebelum berkata
"Bagaimana kalau resepsinya dilaksanakan disini saja bi?" Tanya Azzam to the point"Kalian sudah bicara ternyata" gumam Abi pelan
Ia tersenyum begitu pula kedua wanita yang duduk berdampingan"Besok Azzam akan adakan konferensi pers mengenai pernikahan Azzam sekaligus menjelaskan mengenai kabar yang saat ini sedang menyebar" ucap Azzam tegas
"Terus putri kyai Latief itu?" Tanya Abi
"Azzam hanya berteman Abi, karena Azzam sudah kenal dan kami memang hanya sebatas rekan kerja" jelas Azzam
Abi mengangguk pelan"Tadi Abi dan bunda serta umi sudah membicarakan tentang ini, masalah resepsi dan sebagainya biarkan kami yang mengatur,lagipula kalian juga pasti sedang sibuk,terutama kamu zam" ucap Abi
"Iya Abi"
"Kalau Syafa ada yang ingin disampaikan?" Tanya umi Zulaikha
"Gak ada umi,bunda udah tau apa yang menjadi keinginan Syafa dari dulu" ucap Syafa memandang bundanya disertai senyuman dibalas hal serupa oleh wanita yang sudah melahirkannya ke dunia tersebut
"Kita ngobrol di luar aja zam,takut mengganggu cewek cewek yang lagi berdiskusi" celetuk Abi yang sudah berdiri dan berjalan menuju teras depan
Dulu Abi sering datang kesini diajak oleh Habibi,pamannya Azzam,jadi tidak asing dengan suasana rumah ini
Apalagi rumahnya juga masih sama tidak berubah sejak terakhir ia datang
Waktu itu Azzam masih kuliah,bahkan ia tidak sempat melihat wajah Azzam kala itu
Tapi syukurlah,ia bisa kembali ke rumah ini dengan status sebagai keluarga*****
Yuhuu.....
Part berikutnya kita mau pers konfers
Gimana ya dengan Khanza?
Kok jadi mikirin dia?
Dia kan gak salah apa apa,tapi ya gimana lagi Ning!
Maaf ya!!!Udah Nemu cerita ini?
Udah masukin perpus?
Udah baca?
Langsung vote dan tinggalin komenMau lanjut kapan nih?
Kalau vote lebih dari part ini yaSee you again,
,,,, Tulungagung 13 Maret 2022