26

31 2 0
                                    

Jangan lupa voment guys 😊
Happy reading 🤗

-----

Mata semua penonton di bioskop itu tertuju pada layar besar di hadapan mereka. semua penonton tertawa saat seseorang yang berperan sebagai pembawa acara di film itu membuka acara dengan cara yang menarik dan lucu, tak terkecuali 2 orang yang duduk di kursi paling belakang di sebelah kanan.

"woahh... jika dia benar-benar ada di dunia nyata, dia pasti berhasil menarik perhatian semua orang." Kata Tiffany senang.

"kenapa? Aku rasa tidak, dia hanya sebuah tengkorak." Kata Jungkook.

"tidak, bukan begitu. Anggap saja dia masih hidup, dengan tubuh seperti itu tentu saja dia bisa menarik perhatian, terlebih lagi dia pandai dalam memandu acaranya sehingga terlihat sangat menarik. Rambut dan gaun yang di kenakannya juga cantik dan cocok untuknya." Kata Tiffany menjelaskan lalu tertawa melihat tingkah tokoh itu di film tersebut.

"tapi..." kata Jungkook tertahan, Tiffany mengalihkan pandangannya melihat Jungkook.

Jungkook menggerakkan jarinya dengan artian agar Tiffany mendekat ke arahnya. Tiffany pun mendekatkan dirinya pada Jungkook, kemudian Jungkook pun mendekatkan bibirnya ke telinga Tiffany lalu berbisik.

"bagiku hanya kau yang menarik." Kata Jungkook lalu memundurkan sedikit badannya dan menatap Tiffany.

Lagi-lagi Tiffany di buat tersipu malu oleh perkataan Jungkook. Terima kasih kepada bioskop yang mematikan lampunya sehingga bisa membuat rona di pipi Tiffany tidak terlihat.

"hah... kenapa begini. Aku sudah biasa mendengar hal seperti ini, tapi kenapa aku tidak bisa menahan emosi yang kurasakan jika orang itu adalah Jungkook. aku mulai gila." Kata Tiffany di dalam hatinya.

Jungkook melihat Tiffany dengan seksama untuk melihat reaksi Tiffany. Tiffany yang merasa malu pun segera mengalihkan pandangannya melihat layar besar di hadapannya. Jungkook yang melihat reaksi Tiffany pun tersenyum senang lalu kembali fokus menonton film.

Saat sedang menonton pandangan Tiffany tiba-tiba terarah pada kursi-kursi kosong di hadapannya. Tiffany juga melihat kursi dikiri dan kanannya yang juga masih kosong. Kegiatan Tiffany berhasil menarik perhatian Jungkook.

"kenapa? Apa kau membutuhkan sesuatu?"

"tidak..." kata Tiffany menggelengkan kepalanya.

"sudah hampir 1 jam filmnya terputar, tapi... lihatlah kursi di depan kita... masih banyak yang kosong. Lalu di sebelah kita juga kosong, padahal posisi kursi kita ini tergolong diminati banyak orang." Kata Tiffany.

"biasanya jika aku ke bioskop, kursi dibelakang ini pasti akan sudah terisi lebih dahulu." Kata Tiffany melihat Jungkook.

"hm... mungkin saja mereka ada urusan lain sehingga mereka tidak bisa datang." Kata Jungkook mengusap hidung, Tiffany memperhatikan Jungkook dengan seksama.

"aneh sekali. Apa ada sesuatu yang terjadi tanpa kuketahui? tingkah nya sangat aneh. Apakah kuuji saja?" Kata Tiffany di dalam hatinya.

"benarkah?" kata Tiffany .

"iya." Kata Jungkook lalu melipat tangannya di depan dada tanpa melihat Tiffany.

"bingo! sudah kuduga, ada sesuatu yang terjadi, dan pelakunya adalah kau, aku yakin. Jangan-jangan... tidak mungkin, tidak mungkin dia memborong kursinya kan?" Kata Tiffany di dalam hatinya.

Tiffany kembali menonton film itu. Pas sekali di film itu menunjukkan seorang tokoh yang berbohong demi meraih kesuksesannya sendiri.

Melihat itu Tiffany pun terpikirkan sebuah cara untuk membuat Jungkook menceritakan tentang keanehan yang di pikirnya berasal dari Jungkook.

          

"brengsek. Dasar pembohong." Kata Tiffany pura-pura kesal. Jungkook melihat Tiffany dengan tatapan terkejut. Tidak disangkanya perempuan yang dikenalnya sebagai wanita yang lembut justru dapat berbicara cukup kasar.

"kau tahu, aku paling tidak suka pada seorang pembohong." Kata Tiffany melihat Jungkook.

"aku biasanya akan mudah untuk membenci orang seperti itu. Di sekolahku banyak orang seperti itu, karena itu aku sangat pemilih di dalam memilih teman." Kata Tiffany lalu kembali mengalihkan pandangannya ke layar.

Jungkook yang melihat itu pun tersenyum kikuk.

"kalau kau?" Tanya Tiffany.

"apa?" Tanya Jungkook hati-hati.

"kau tidak berbohong padaku kan?" kata Tiffany melihat Jungkook kembali.

"aku? Ti-tidak, tidak ada." kata Jungkook dengan senyum paksa.

"baguslah kalau begitu. Tapi... jika ada sebaiknya katakan sekarang juga, jangan sampai aku mengetahuinya terlebih dahulu." Kata Tiffany.

"tidak ada yang ingin kukatakan." kata Jungkook mulai sedikit gemetar.

"benarkah?" kata Tiffany dengan suara dan tatapan tak bersahabat.

"i-iya." kata Jungkook

"baiklah kalau begitu." Kata Tiffany dengan tatapan kesal lalu mengalihkan pandangannya ke depan.

"tiba-tiba?! Apakah dia mengetahui hal yang telah kulakukan? Tidak mungkin! Dia bahkan tidak melihat aku membeli 8 kursi ini hanya untuk kami berdua. Tapi kenapa dia tiba-tiba seperti ini. Akh buat pusing saja. Apakah aku jujur saja? Benar! sebelum dia mengetahuinya. Lebih baik dimarahi daripada dibenci, iyakan?" kata Jungkook dalam hatinya.

"Tiffany..." kata Jungkook, Tiffany tidak mengubris panggilan Jungkook.

"dia mengetahuinya!" kata Jungkook di dalam hatinya melihat Tiffany yang tidak menanggapi panggilannya.

"Tiffany..." panggil Jungkook lagi dan lagi-lagi Tiffany tidak mengubrisnya. Jungkook menghela nafas panjang.

"maafkan aku." Kata Jungkook, perkataan itu berhasil membuat Tiffany menoleh.

"untuk apa?" Tanya Tiffany.

"untuk apa saja." Kata Jungkook.

"aneh. Tidak mungkin seseorang tiba-tiba meminta maaf jika tidak melakukan kesalahan." Kata Tiffany.

"aku hanya ingin meminta maaf, karena itu aku mengatakannya untuk apa saja." Kata Jungkook dengan kekehan hambarnya.

"jika tidak ada alasan, maka tidak ada alasan agar aku menerima permintaan maafmu." Kata Tiffany cuek lalu mengalihkan pandangannya ke depan.

Jungkook yang melihat tingkah Tiffany pun merasa kecewa.

"bukan ini yang aku bayangkan saat memborong 8 kursi ini." kata Jungkook di dalam hatinya.

"baiklah, aku benar-benar minta maaf." Kata Jungkook membuka suara.

"untuk apa?" kata Tiffany melihat Jungkook.

"alasan apa yang ingin kau dengar?" Tanya Jungkook.

"apa susahnya bila langsung mengatakannya jika kau sudah melakukannya sampai sejauh ini? Baiklah! Aku akan membuka jalan." Kata Tiffany didalam hatinya.

"bagaimana bila dimulai dari kenapa kursi depan, kiri, dan kanan kita kosong?" Tanya Tiffany to the point.

"dia benar-benar mengetahuinya." Kata Jungkook pasrah di dalam hatinya.

Miracle Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang