CABE SYARI'AH (1)

2.6K 307 116
                                    

Cerita ini berlatar dua puluh sekian tahun yang lalu sebelum Nanon bertemu Ohm di kondangan mantan pacarnya, si Babang.

Dimulai dari New, lelaki manis dengan kulit seputih susu yang selalu berkumpul di kantin fakultas ekonomi tempatnya menimba ilmu bersama dua sahabat karibnya, Gun dan Krist. Ketiga lelaki muda ini gemar sekali bertukar informasi a.k.a menggossip di meja dekat stand soto milik Pak Dul sampai tak ada yang berani menempati meja tersebut selain mereka.

Siang itu, Gun dan Krist yang sudah lebih dulu datang dan fokus pada mangkuk sotonya tiba-tiba dikagetkan dengan New yang datang ngos-ngosan tapi wajahnya cerah ceria macam habis menang taruhan.

"DANCOK AKU KETEMU MALAIKAT COK, GUANTENGE POLLL!!!" Ujar New semangat sambil menyeruput es teh milik Gun.

"Malaikat Izrail? Mau mati kali lu." Jawab Gun asal merebut kembali gelas es tehnya.

"ASEM!! DUDU COK TENANAN MALAIKAT IKI. MALAIKAT TANPA SAYAP. ADOOOH KEBAYANG TEROS GANTENGE JAAAAAN.."

"Siapa sih? Anak fakultas kita?" Krist yang merasa paling waras mulai meluruskan kembali obrolan mereka yang mulai kemana-mana.

"Mew Suppasit, temennya si Tay di teknik. Asli dah sumpah ganteng banget. Gebetan lo aja kalah Kit." Jawab New menggebu.

Tay adalah teman karib New sejak SMA. Berteman terpaksa karena rumah mereka berdekatan alias tetangga. Dan sekarang kembali satu kampus meski diterima di fakultas yang berbeda. Jodoh mungkin.

Hueeeek, nggak sudi gua -New yang tak terima dengan kalimat terakhir narasi di atas

"Jangan diingetin, lagi sensi dia sama Singto." Gun memperingatkan. Melihat Krist tiba-tiba cemberut teringat hubungannya dengan si anak 'polos' fakultas ekonomi yang terang-terangan mengejarnya.

"Lah, kenapa? Bukannya kemaren udah baik-baik tuh kalian? Baru Jum'atan bareng kan?" Tanya New penasaran.

Krist yang ditanya malah makin memajukan bibirnya, kesal bukan kepalang. "Sebel anjer gue. Baru sekali diajak Jum'atan sama dia, eh balik-balik sandal Gucci gue ketuker sama sandal Swallow. Mana sele lagi, sebelah kuning sebelah ijo. Apa nggak kesel lu??????"

Kedua temannya saling berpandangan maklum. "Ya lo ngapain bawa Gucci ke Jum'atan sih?" Gun.

"Kan jaga image depan Singto."

"Lah, goblok. Udah deh nggak usah galau. Jum'at besok lu pake lagi aja itu swallow butut. Berangkat terakhiran, pulang duluan. Tukerin dah tuh swallow lu pake Gucci, Prada apa apaan serah tinggal pilih yang ada."

"Waaaw, ide bagus New!!"

Dengan tengil New mengangkat satu alisnya bangga.

"Eh by the way soal Mew gimana tuh? Kenal di mana lu?" Tanya Krist lagi.

Meraih kerupuk di meja untuk jadi cemilan, New bersiap memulai ceritanya. "Jadi tadi kan gue berangkat nebeng si Tay biasa. Terus diajak mampir ke kosan temennya ngambil maket tugas gitu. Dan lu semua tau temennya itu ganteng banget sumpah. Nahh dia itu tuh yang namanya Mew." New bercerita dengan mata berbinar cerah.

"Terus mau lu pepet, gitu? Emang masih jomblo?" Tanya Gun penasaran.

"Iyalah. Serbuk berlian gitu masa mau disia-siain??? Jomblo sih gue rasa. Tadi jam sebelasan gue sama Tay ke sana aja baru bangun dia. Kalau punya pacar kan pasti udah dibangunin sama pacarnya." Alibi New.

"Sibuk kali pacarnya." Krist.

"Wahhh kebetulan. Ada kesempatan berarti buat gue rebut si Mew!! Muehehehehe.."

Jangan salahkan Krist dan Gun yang mendadak merinding mendengar niat busuk New berbonus suara tawa menganggu telinga.

"Eh, nanti malem jadi ngumpul di kosan gue kan?" Krist bertanya lagi.

HASIL KONDANGAN (OHMNANON)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang