28. Aku UDAH

61 8 1
                                    

Saat hendak membayar makanan, Jehan menyuruh Shana untuk menunggu di depan kasir terlebih dahulu. Sementara itu Jehan berlari ke bagian cafe yang memajang beberapa baju, semacam distro.

Dan tak lama kemudian lelaki itu kembali membawa dua kaos warna hitam berlengan panjang dan celana training merk adidas.

"Kamu ganti baju dulu, biar gak masuk angin. Udah nurut aja gak usah nolak" kata Jehan dengan tegas, bahkan tak mempersilahkan Shana untuk menolak tawarannya.
Jehan pun memberikan kaos dan celana training itu kepada Shana, dan gadis itupun berjalan pelan menuju toilet.

"Padahal bajunya udah mau kering" gumam Shana, sambil berjalan menjauh.

Sambil melihat punggung Shana yang  semakin menjauh dari peredaran, tiba-tiba petugas kasir membuat Jehan sedikit tersentak.

"Pacarnya ya kak?" Tanyanya, sambil cengengesan. Mungkin mereka juga ikutan baper dengan perhatian Jehan kepada Shana.

"Bukan kak, tapi calon istri saya" sahut Jehan dengan enteng.

"Yaudah kak, saya ke toilet cowok dulu ya" sambung Jehan sambil memasukkan ATMnya, lalu lanjut berjalan menuju toilet yang berbeda ya dengan Shana.

💞💞💞

"Kita bisa ke rumah aku dulu gak? Aku harus ngambil beberapa buku" kata Shana sebelum menaiki jok belakang motor Jehan.

Lelaki di depannya itu pun mengangguk, lalu memakaikan helm ke Shana hingga membuat gadis itu diam terpaku. Ia tahu perlakuan Jehan padanya memang selalu baik, selalu bisa membuat Shana merasa istimewa, tapi apa ini tidak terlihat berlebihan.

Beberapa saat kemudian mereka menuju ke rumah Shana. Dalam hati Jehan berkata 'akhirnya, dia bisa tahu rumah Shana' , yang sekarang sudah tidak bersikap dingin lagi setelah Jehan menyatakan cintanya; ya baguslah. Walaupun setelah itu sampai sekarang Shana tidak membahasnya lagi, tapi terlihat dari berubahnya sikap Shana sudah jelas menunjukkan perasaannya.

"Hari ini les diluar gimana?" Tanya Jehan disahuti suara klakson dari mobil belakang, yang mau menyalip motornya.

"Apa?" Shana belum dengar dengan jelas, iapun sedikit mendekat.

"Nanti aja deh" balas Jehan kemudian karena memang kendaraan disekelilingnya sangat bising, mengganggu orang yang tengah kasmaran saja.

Hingga akhirnya kedua anak muda ini hampir tiba dirumah Shana, tapi sebelum itu Jehan mengulangi bicara tadi.

"Hari ini lesnya diluar gimana?"

"Makasih ya buat hari ini"

Ucap mereka bersamaan, membuat keduanya senyum tersipu-sipu.

"Apa tadi?" Tanya Jehan.

"Hm aku tadi bilang makasih ya buat hari ini" jawab Shana.

"Makasih buat apa? Emang aku ngapain?" Tanya Jehan, yang malah menggoda Shana.

"Ya makasih tadi udah dipinjemin jas hujan, terus dibeliin minum dan cemilan di cafe sama baju ganti, terus sekarang di anter pulang" jelas Shana, menyebutkan kebaikan Jehan hari ini satu persatu.

"Tumben panjang banget ngomongnya" goda Jehan lagi, diikuti senyum tipis dari Shana yang tampak masih malu-malu.

Lalu tibalah mereka dirumah Shana.

4. Always Stand By YOU [Sunghoon × Wonyong] End 💨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang