Tepat pukul 16.00 Rara menelepon Gunawan, karena sedari pagi sudah ada 7x panggilan dan 3 chat dari Gunawan.
Assalamualaikum Puw
Waalaikumsalam Ngil. Kamu udah selesai?
Iya Puw, ini udah dijalan mau pulang, aku bareng Putri. Kamu dimana?
Aku masih dikantor Ngil, mau ada meeting sebentar lagi. Kamu hati-hati ya, besok aku kerumah kamu ya Ngil
Iya sayang, semangat ya! Aku tunggu kamu besok dirumah ya. Assalamualaikum
Waalaikumsalam "jawab Gunawan dan mereka sama-sama mematikan sambungan teleponnya.
Marah ga dia? "tanya Putri yang sedang menyetir
Dia mah ga pernah marah Put, greget gue juga gimana caranya bikin dia marah "cerocos Rara
Dih lo mah aneh, ya enak kali punya cowok yang ga suka marah "timpal Putri
Iya sih, paling gue didiemin kalo dia kesel, lebih serem "curhat Rara
Emang pernah? "tanya Putri penasaran
Pernah waktu gue sama Meli pergi berdua, awalnya ngemall, eh tiba-tiba kepikiran sampe Bandung saking pengen nyoba cochomory, kita sampe rumah jam 8 malem karena macet dijalan kan dan hp kita mati 22 nya "Rara sedikit tertawa diakhir
Gila sih itu, pasti yang panik bukan Gun aja, Ibu sama Ai juga ikutan "timpal Putri
Iya bener, tapi Ibu sama Ai tuh lebih santai, lah laki gue mah paniknya lebay "ucap Rara
Ya wajarlah, yang pergi kan adeknya sama calon bininya "ucap Putri
Iya juga sih. Gue sama Meli beneran dicuekin dong seharian penuh "ujar Rara
Terus sembuhnya? "tanya Putri
Dia mah sembuh sendiri, cuma butuh waktu sendiri aja "ujar Rara
Iya juga sih ya, mudah-mudahan kali ini dia ga kesel ya Ra "Putri berharap
Amiiin... Kayaknya ga bakalan deh "jawab Rara
Putri dan Rara kali ini pulang kerumah Rara. Mereka akan berkumpul dengan yang lain di resto pukul 19.00. Kebetulan sekali yang lain pun sedang tidak banyak pekerjaan, Hari pun akan terbang dari Surabaya pukul 16.25.
Kak nanti Ibu chat nak Gun jam berapa? "tanya Ibu
Jam 19.00 ya bu, biar nanti pas dia sampe kita semua dan makanannya udah siap "ujar Rara
Pastikan nak Gun ga marah sama Ibu ya Ka "pinta Ibu
Kalo sama Ibu mana bisa dia marah, kesel aja kayaknya ga mungkin bu "jelas Rara
Ibu hanya menganggukan kepalanya. Memang benar, selama ini Ibu tidak pernah melihat raut wajah Gunawan yang menunjukkan ekspresi tidak senang.
Assalamualaikum "suara seseorang dari balik pintu
Waalaikumsalam "jawab Ibu, Putri dan Rara kompak
Lalu terdengar langkah sepatu memasuki rumah. Mereka khawatir kalo yang datang itu Gunawan, suaranya hampir sama, setelah seseorang itu menampakkan wajahnya, barulah mereka lega.
Arya / adek "pekik Rara dan Putri
Kenapa sih ko kayak kaget gitu? "tanya Arya bingung
Tadi kakak kira bukan kamu yang datang "jawab Rara
Pasti ngiranya abang kan? "Arya memastikan
Iya, bisa gagal kalo bener Puw yang datang "ujar Rara
Aku ikut ya Ka "pinta Arya
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyakinan Hati
RomanceKetika hati sudah memilih biarkan ia mengenalnya dan menemukan keyakinannya tanpa harus memaksakan sampai akhirnya ketulusan dan keyakinannya menemukan jawabannya Cinta tidak meminta kita berpura-pura menjadi baik, karena sejatinya cinta menerima ta...