"Xiaojun?"
Sial, Xiaojun tanpa menoleh kini berlari menjauh dari tempat kejadian. Membuat Mark dan Hendery terheran-heran ditempatnya.
Mereka tahu jika itu Xiaojun karena gaya rambut anak itu, dan tubuhnya yang kecil dan tak terlalu tinggi.
"Ku pikir dia mendengar apa yang barusan kau katakan." Ujar Mark.
Hendery memicing. "Memang apa urusannya denganku?"
Mark memasang ekspresi kesal. "Dasar bodoh!" Jangan lupakan dengan tonyoran keras yang mendarat pada bahunya.
"Dia mendengar ucapan mu, kata-kata mu tadi sangat merendahkan tahu. Jika kau berada di posisinya pasti rasanya sakit sekali dikatai murahan oleh orang yang disuka." Ujar Mark panjang lebar.
"Aku tak mengerti." Jawab Hendery, ia masih tak paham inti dari ucapan Mark.
"DASAR BODOH! Itu tandanya kau harus minta maaf padanya!" Kesal Mark.
"Kenapa harus?"
"Minta maaf! Jika tidak kau tidak akan ku pinjami PS 5 dirumah ku lagi!" Setelah mengatakan hal itu, Mark pergi begitu saja meninggalkan Hendery.
"Hey!! Mana bisa seperti itu!! Hisshh!" Hendery menghentakkan kakinya kesal.
.
.
Sementara itu Xiaojun datang ke lapangan dengan air mata yang tak bisa di bendung, membuat yang lain terheran.
"Kamu kenapa Jun?" Tanya Yizao. Temannya sekelas.
Xiaojun hanya menggeleng. "Tidak apa-apa."
"Jika tidak enak badan istirahat di UKS saja, nanti aku izinkan."
"Bolehkah?"
Yizao hanya mengangguk, "istirahatlah."
Setelahnya Xiaojun benar-benar pergi ke UKS untuk menangis disana, untung saja UKS sepi, jadi ia bisa menangis sepuasnya.
"Dia jahat sekali— hiks."
.
.
.
.
.
.
"Xiaojun!"
Xiaojun kini berniat untuk pulang, namun mendengar namanya dipanggil ia segera menoleh.
"Hendery?" Matanya membola saat yang memanggilnya adalah Hendery, dengan cepat ia berbalik, berlari menjauh.
Ia tidak ingin bertemu Hendery, sepertinya ia akan berniat untuk move on saja.
"Jun!"
Hendery berteriak kencang saat Xiaojun meninggalkannya. "Sepertinya dia benar-benar marah."
"Tapi ku pikir itu bagus, dia tidak akan menggangu ku lagi."
"Tapi— PS 5. Ah Mark menyebalkan!"
Oke Hendery, hanya demi PS 5. Setelah itu urusanmu dengan Xiaojun selesai.
"Jangan mendekati Xiaojun lagi."
Hendery yang niatnya ingin pulang, ia urungkan ketika melihat Lucas datang sambil memberinya perintah menjauhi Xiaojun.
"Maksudmu?"
"Kau pikir aku tidak tahu? Kau sudah membuat nya sakit hati saat di kantin, tapi bisa-bisanya kau kembali mengejar nya."
"Ck. Jangan asal menyimpulkan jika yang kau lihat hanya setengah dari adegan!" Setelah itu Hendery pergi meninggalkan Lucas dengan perasaan kesal.
Ia tak habisa pikir dengan Lucas, kenapa anak itu lebih membela Xiaojun dari pada dia yang sudah menjadi temannya sejak dulu.
"Menyebalkan!" Saat di perjalananpun Hendery masih setia mengumpati Mark.
.
.
.
.
.
.
"Sepertinya dia benar-benar mengidap penyakit kepribadian ganda!"
Setelah sampai rumah, Xiaojun membanting pintu kamar sambil menggerutu kesal.
Hatinya sudah dibuat terluka, tapi Hendery dengan tak tahu diri mengejarnya saat pulang sekolah tadi.
Xiaojun sudah berniat dalam hatinya untuk melupakan Hendery, masih banyak laki-laki lain. Ia bertekad untuk membenci Hendery. Oke camkan itu baik-baik!
Setelah mengganti pakaian dengan t-shirt putih polos dan celana panjang, Xiaojun berniat mencari Bella. Anjing kesayangannya itu belum ia beri makan.
"Bella!"
"Bellaaa—"
Namun tak ada sahutan, karena panik Xiaojun mencari Bella disemua penjuru rumah. Namun nihil tak ada Bella.
"Bella!" Xiaojun baru sadar jika pintunya tak tertutup. Kemungkinan besar Bella keluar rumah.
Dengan panik Xiaojun berlari untuk mecari Bella, namun baru beberapa meter di luar rumah, tiba-tiba turun hujan deras.
"Bella!" Xiaojun tak berniat kembali, ia sudah jauh dari rumah, jadi ia lanjutkan saja untuk mencari Bella.
'guk guk'
"Bella?" Xiaojun berbinar, melihat Bella yang sedang meringkuk kedinginan mencari tempat berteduh dibawah pohon yang nyatanya tak bisa dibuat berteduh.
"Bella! Jangan kabur lagi!" Xiaojun menggendong Bella, mengecup anjing kesayangannya berkali-kali, tak mempedulikan hujan.
'hhacchiii'
Xiaojun bersin-bersin, jujur dia alegri hujan. Namun nekat untuk keluar mencari Bella ditengah hujan deras seperti ini.
Xiaojun ingin segera pulang, tubuhnya sudah menggigil. Namun selang beberapa langkah tubuhnya kini sudah tak diguyur hujan.
"Dasar bodoh!"
"Eh?" Xiaojun mendongak, dirinya kini dihadapkan dengan wajah tampan Hendery yang sedang memegang payung.
"Kenapa masih diam? Ayo ku antar pulang!"
Tetapi Xiaojun masih mengerjapkan matanya berkali-kali, bagaimana Hendery bisa disini? Itu yang ada dipikirannya.
Namun lamunannya terhenti ketika Hendery menggenggam tangannya dan membawanya pergi, dan disaat itulah benteng pertahanan Xiaojun kembali runtuh.
"Maaf Dejun."
Katakanlah jika Hendery memang mengidap penyakit kepribadian ganda!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry!! ; henxiao
FanfictionXiaojun itu aneh menurut Hendery, disaat banyak orang menjauh darinya karena ia adalah trouble maker. justru Xiaojun malah terang-terangan menyatakan perasaan padanya. "Aku mencintaimu!!!" "Dasar aneh." Walapun sudah sering tertolak, tetap saja yan...