Sudah 4 bulan terakhir saat Hye Seok di larikan ke rumah sakit. Gadis manis itu belum juga bangun dari tidur panjangnya. Hari ini Hoseok pergi ke rumah sakit untuk menjaga Hye Seok. Sendiri.
Cklek..
Suara pintu VVIP No.264 terbuka, dan tampaklah seorang putri cantik nan manis yang masih tertidur dengan damai tanpa terganggu dengan suara di sekitarnya.
"Selamat pagi tuan putri. Bagaimana kabarmu hari ini ,hm? Apa kau masih senang berada di alam mimpimu?" Tanya Hoseok sembari melepas jaket Levis yang melekat pada tubuh kekarnya.
"Kau tau hubby, aku rindu dengan tawa ceria mu dan senyum manis mu. Apa kau tidak rindu pada oppa tersayang mu ini?" Hoseok mengelus tangan kiri Hye Seok yang dihiasi dengan infus medis.
"Cepatlah bangun, aku rindu pelukan hangat mu yang setiap hari kau berikan padaku. A—aku...aku sangat-sangat merindukanmu hubby hiks.." Hoseok mulai mengeluarkan air mata. Ia tak kuat membendung tangisannya lagi.
"Aku butuh pelukanmu hiks..aku butuh perhatian mu, aku membutuhkan senyuman manis mu yang menjadi candu ku hiks...cepatlah bangun..hiks..hiks" Tangis Hoseok kini pecah. Ia benar-benar merindukan gadis yang kini terbaring tak berdaya di hadapannya.
Saat Hoseok mengeluarkan unek-unek dari hati dan pikiran nya, perlahan air mata keluar dari mata cantik milik Hye Seok. Air mata nya mengalir deras seakan-akan ikut merasakan begitu beratnya menahan rasa rindu yang di tahan begitu lamanya.
Hoseok yang menyadarinya tersenyum bahagia, ia mengusap pipi chubby milik Hye Seok lalu ia berlari memanggil dokter.
Dokter pun datang untuk memeriksa Hye Seok.
"Saya mempunyai kabar baik. Tapi, saya juga memiliki kabar buruk" ujar dokter tersebut sembari melepas stetoskop yang berada di telinganya.
"Katakan" ucap Hoseok menatap dokter tersebut.
"Nona Hye Seok sudah siuman. Tapi, nona Hye Seok tidak bisa menggerakkan tubuhnya sedikitpun" jelas dokter.
"Maksud mu? Apa ini akan selamanya terjadi?" Tanya Hoseok.
"Tidak, ini mungkin hanya memerlukan waktu sekitar 2 Minggu agar nona Hye Seok bisa menggerakkan seluruh anggota tubuhnya"
"Baiklah jangan beritahu berita ini kepada siapapun, terutama pada keluargaku"
"Baiklah, kalau begitu saya permisi tuan" kata dokter tersebut sembari sedikit membungkuk hormat kepada Hoseok lalu melangkahkan kakinya keluar ruangan.
Hoseok sangat bahagia karena Hye Seok sudah sadar dari koma nya. Lelaki tampan ini memeluk badan Hye Seok yang masih terbaring di ranjang medis.
"Terimakasih hiks.. Terimakasih karna kau telah berjuang menahan rasa sakit mu..hiks..hiks oppa sangat sayang padamu hikss..kau, kau memang gadis yang kuat hubby!" Ucap Hoseok di samping telinga Hye Seok.
Hye Seok yang mendengarnya pun mengeluarkan air mata, ia sangat rindu pada oppa kesayangannya ini. Ingin sekali rasanya memeluk tubuh kekar milik Hoseok, Tapi sekarang ia hanya bisa terbaring lemah.
✧✧✧
"AAKHH"
terdengar suara jeritan di sebuah markas yang terdapat di ruangan bawah tanah mansion keluarga Kim.
CTAASS!
Suara cambukan terdengar sangat keras hingga menggema di seluruh penjuru ruangan.
"Katakan yang sejujur-jujurnya bangsat!" Bentak yoongi sembari tetap mencambuki seorang pria yang berada di hadapannya.
"AAKHHH! B-baiklah aku akan mengatakan yang sebenarnya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Mafia's 2 Beloved Sisters
RandomDOORR!! Peluru MR.H menembus perut bagian kanan milik Hye Seok. mau tau ceritanya? langsung baca ye