"Serius," Mutia mengangguk pelan.
"Palingan dia lupa."
"Hmm, mungkin," balasnya seraya meringis pelan.
"Mungkin."
"Engg, jaga kandungan lo, jangan kaya gue yang gak mikir waktu hamil dulu. Sering banget gue berusaha ngebuang anak yang ada di kandungan gue. Tapi sekarang gue malah yang nyesel, setiap lihat Lola. Gue selalu merasa bersalah," nasihat Fetty tiba tiba, entah ada angin apa cewek itu seperti tidak mau Mutia goyah dengan keputusannya menjadi ibu muda.
"Pasti, bahkan gak akan ada yang boleh nyakitin anak aku Kak." Semangat Mutia berkobar, walaupun lagi lagi memikirkan kejanggalan kelakuan Heaven.
"Bagus, pantes si Heaven bucin banget sama lo, lo enak banget diaturnya, ngga kaya gue, banyak maunya."
"Hahhaha semoga beneran bucin, Kak," gumam Mutia tertawa hambar.
Kemudian Fetty sibuk dengan gaun yang akan dikenakan, meskipun super duper cerewet sampai membuat desainernya pusing, yang mananya calon istri sultan tetap saja dilayani dengan baik.
Sedangkan Mutia yang menemani disuruh duduk di sofa agar tidak ikut pusing. Kasihan wanita hamil. Menemani Fetty sama halnya uji nyali. Ribet.
Sebentar saja bernapas lega, Mutia dikagetkan dengan suara melengking Fetty yang sedang berdebat dengan sesorang, dan tentunya membuat perempuan itu berusaha meleraikan keduanya.
"Lepasin tangan lo bitch!!"
"Ini gaun punya gue! Lo nggak berhak nyentuh sedikitpun punya gue!!!"
Mutia buru buru menghampiri. "Kak Fetty udah." Tangan ringkihnya berusaha melerai aksi brutal kedua cewek itu.
"Lo bitch!!"
Rival Fetty menegakkan tubuh dan tentunya membuat mata Mutia tebelalak kaget dengan sosok itu.
Sella? batinnya bingung.
"Menurut lo, lo suci! Cewek murahan yang rela ga dinikahin bertahun tahun, cewek yang cuma jadi temen tidur Arnold!"
"Jaga ucapan lo!" bentak Mutia berani.
"BITCH!! BERANINYA LO RENDAHIN GUE. DASAR JALANG NGGA TAU DIRI!!! amuk Fetty membabi buta.
Sambil membantu berdiri, Mutia pun berbisik. "Kak, udahan. Jangan diladenin, nanti makin jadiq."
"Dia jalang! Mutia! Dia jalang! Perusak persahabat demi egonya sendiri! Hatinya kotor! Murahan! Lonte!"
Mutia terus berusaha melerai, walaupun sulit sekali memisahkan udah singa betina yang sedang ngamuk. Saling jambak rambut serta menarik baju lawannya.
Lagian Sella ini kenapa sih, bisa bisanya mengklaim gaun milik Fetty. Rencana busuk apa lagi yang sudah ia timbun. Dasar wanita ular.
"Gue juga mau nikah! Dan gaun ini sekarang punya gue!" dengan tersenyum menyeramkan Sella merasa puas dengan ekspresi kedua perempuan lawannya.
"Emang ada yang mau nikah sama lo jalang nggak berharga!" sentak Fetty berusaha memeluk Mutia, sambil menetralkan napasnya.
"Tentu, dan lo bakal terkejut setelah tahu gue bakal nikah sama siapa."
Deg
Jangan mimpi!
Otak Mutia seketika memutar kejadian beberapa hari lalu. Dimana si jalang itu berpelukan dengan suaminya. Tidak. Heaven tidak akan pernah selingkuh kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
HEAVEN
RomanceHeaven Higher Favian. Namanya berartikan surga, tampangnya juga sangat surgawi. Tapi sial, kelakuannya tak mencerminkan sebagai penghuni surga. Cowok itu terkenal berandal, pemaksa dan tidak bisa dikalahkan. Disisi lagi dia sangat cerdas dan berwib...
62. FITTING
Mulai dari awal