two

3 3 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Typo❗

KRINGG

sekarang jam sudah menunjukkan pukul 16.05 Bel pulang berbunyi, menandakan jika pembelajaran telah selesai.

"RATUU, YUHUU....." Suara itu, sudah bisa ditebak bukan suara siapa?

"Ck, berisik Lo"  jawab ratu dengan malas, sudah di pastikan pasti Riri ada maunya nih.

"Hahaha, sensi amat neng. Hm btw gue nebeng ya, boleh?" Nah kan apa yg ratu bilang.

Sekarang posisi mereka sedang berada di kantin, tepatnya di bangku pojok tepat dibangku ratu tadi pagi. ya walaupun bel pulang sekolah sudah berbunyi tetapi masih banyak siswa siswi yg belum mau bergerak buat kembali kerumah. Dan ya sekarang kantin sedang ramai.

"Ga, gue ga bawa mobil"

"Jadi Lo naik apa klo ga naik mobil?"

"Gue naik bus"

Riri yang mendengar penuturan Ratu itu pun seketika shok dengan mata yg membulat (melotot), dan mulut yg terbuka lebar, gimana ga shok seorang ratu gitu loh yg anti dengan kendaraan umum dan sekarang apa katanya? Naik bus?, Wah bisa jadi trending topik nih.

"Serius Lo? Gue ga salah denger kan? Apa Lo pura-pura bilang ke gue ga bawa mobil biar gue ga bisa nebeng ama Lo kan? Ngaku Lo?" Pasalnya dia tidak akan percaya begitu saja, gimana ceritanya seorang Ratu anak dari REZA WIJAYA ____nama bokapnya ratu, pemegang Wijaya group yang paling terkenal atas kekayaannya?. Tidak mungkin kan tiba-tiba bokapnya bangkrut?.

Ratu yang jengah dengan ocehan Riri pun hanya bisa menghela napas, begini lah jika dia sudah bertemu Riri emosinya akan naik 90°. Tetapi dia harus tetap sabar mau gimana pun hanya Riri lah yg selalu menemaninya dan selalu memberikannya semangat disaat dia terjatuh dan ingin menyerah.

" Gue serius Ririii, gue kesekolah naik bus" jawab Ratu apa adanya, lagian benar bukan jika tadi pagi dia ke sekolah menaiki bus?. "Jadi kagak pulang bareng gue? Klo gamau gue deluan"ucap Ratu dengan ancang-ancang ingin berdiri dari kursi kantin

Riri yang melihat itu dengan spontan menarik tangan Ratu agar tidak meninggalkannya terlebih dahulu. "Gue ikut, tapi gue nggak bisa naik bus, gimana klo tiba-tiba gue mual? Trus gue muntah, trus orang-orang yg didalam bus ngeliatin gue dengan jijik gimana? Gue kan maluu" ucap Riri dengan mempoutkan bibirnya.

Ratu yang melihat itu merasa geli dengan tingkah Riri. "Ck,banyak bicara Lo, tunggu sini gue mau minta plastik sama Bu inem" ucap ratu dengan meninggalkan Riri di bangku kantin dengan ekspresi bingung dan berjalan menuju stan bu inem penjual yg berada di kantin.

"Buat apa?" Tanya Riri dengan kepala yg agak di miringkan, walaupun dia bertanya sedikit terlambat pasalnya ratu sudah pergi menuju stan bu inem.

"Buat nampung muntah Lo nanti" walaupun dia tidak bisa mendengar pertanyaan Riri tadi namun dia masih bisa melihat mimik wajah Riri yg seperti bertanya, pasalnya sampai ratu sudah duduk lagi ke bangkunya Riri masih menampilkan ekspresi itu.

Ririn pun tersadar dan hanya menjawab dengan mulut yg dibulatkan___seperti berucap "oh".

"Ayo anjir keburu busnya lewat"

"Tunggu Tu. dikit lagi nih es nya mubasir klo dibuang"

"Cepet bangsat"

"Ck ribet amat Lo tembok. Ydh buru" Ucup Riri dengan memegang kedua bahu ratu___ seperti bermain kereta api ratu menjadi kepalanya sedangkan Riri gerbong yg kesasar, mendorong kecil agar lebih cepat sampai di halte bus samping sekolah. Terkadang dia bersyukur jika bersama Riri dia bisa melupakan 'sejenak' masalahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RATU { HIATUS }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang