"Chenle ayo!! Dibelakang lo! Awas!"
Haechan terus berteriak lantang, memberikan semangat pada Chenle yang tengah bertarung melawan Seungmin.
"Seungmin! Chenle! Semangat!"
Sorak Sorai para anggota Night air yang menonton pertandingan itu sangat riuh, mereka bersemangat.
Suara dentingan pedang yang saling bergesekan bergema di stadion itu.
Baik Chenle maupun Seungmin sama-sama memperlihatkan kemampuan mereka.
"Huh huh huh, kak Seung lo jago juga" ucap Chenle yang masih memperhatikan pergerakan lawan.
"Lo juga Le, ayo tunjukin kemampuan lo"
"Gue gak akan segan-segan kak"
"Ayo maju!"
Mereka kembali menyerang, Chenle dengan gesit mengayunkan pedangnya, sementara Seungmin sangat lihai menangkis serangan Chenle.
Mereka sama-sama kuat dan ahli dalam berpedang.
"Wah ini bakal susah banget" Haechan nampak cemas di pinggir arena.
Renjun juga bergerak gelisah saat Chenle dan Seungmin kembali bertarung "Gue harap Chenle gak sampe luka".
Pertandingan masih berlanjut dengan sengit.
Criing
Tak
Tak
Para penonton mulai harap-harap cemas, awalnya pertandingan masih nampak seru, namun sekarang malah menjadi menegangkan.
Suasana arena sangat mencekam, ayolah ini kan cuma latihan, tapi berbeda lagi dengan Chenle dan Seungmin yang nampak berada di pertempuran yang sesungguhnya.
Cranggg
Ctass
"AAKH!"
Chenle memegangi lengannya yang baru saja terkena sabetan pedang milik Seungmin.
Luka yang cukup besar, darah mengalir deras.
Chenle sendiri sudah terkapar menahan nyeri di lengannya.
Seungmin nampak terkejut, ia tak menyangka serangannya akan sangat fatal.
Segera ia menghampiri Chenle.
Tanpa ba-bi-bu lagi, Seungmin mengangkat Chenle ke luar arena, ia terus berlari ke ruang kesehatan.
Beberapa orang yang menyaksikan kejadian itu juga sangat shock, para anggota kesehatan juga berkumpul untuk mengobati Chenle.
Renjun dan Haechan sampai menahan nafas saking kagetnya, melihat Seungmin yang berlari mereka juga ikut berlari mengejar Seungmin.
.
.
.
.
.
"Chan..Jun, gue..gue minta maaf ya, gue bener-bener gak sengaja""Gak sengaja kata lo?!"
Renjun memegang bahu Haechan yang hendak menghampiri Seungmin.
Bisa bahaya Haechan dengan emosinya yang tak terkontrol seperti ini akan menambah permasalahan.
"Udah Chan, tenang"
"Tenang gimana Jun!? Itu Chenle luka gara-gara dia!" Sungut Haechan menunjuk Seungmin.
"Dia gak sengaja Chan, udah ---"
"Gak sengaja gimana lagi sih Jun!?, Jelas-jelas dia yang ngincer lengan Chenle!"
Haechan memotong perkataan Renjun, ia kesal mendengar Renjun yang seperti membela Seungmin.
"Emang lo tau kalo dia sengaja atau ngga!?" Renjun sedikit menaikkan suaranya, ia juga kesal.
Oke pertanyaan itu nyatanya mampu membuat Haechan bungkam, dan memang benar ia tak tau Seungmin sengaja atau tidak.
Haechan memilih membuang muka, meninggalkan Renjun dan Seungmin, ia lebih baik menemani Chenle saat ini.
"Maaf gara-gara gue Chenle luka dan gara-gara gue juga lo berdua berantem" Seungmin semakin merasa bersalah setelah kepergian Haechan.
"Gak apa-apa kok, lo juga gak sengaja kan? Dan buat Haechan, dia emang gitu kalo emosinya gak kekontrol"
"Gue mau kumpul dulu ya Jun, mungkin gue bakal dapet poin habis ni"
"Iya, cepet balik lo" Renjun menepuk lengan Seungmin, memberi semangat pada temannya.
Ia tau apa yang akan Seungmin hadapi sebagai hukuman dari kejadian ini, ia akan mendapat hukuman.
Banyak sekali jenis hukuman yang diberikan oleh Night air, namun kebanyakan dari itu adalah pengasingan.
"Makasih ya Jun, salam buat Chenle gue minta maaf"
"Oke, hati-hati Seung"
Seungmin menampakkan jempolnya, ia berjalan menjauh dari ruang kesehatan.
.
.
.
.
.
Di dalam ruang kesehatan terlihat Haechan yang sedang mengupas kulit mangga."Le gimana dah mendingan?" Tanya Renjun begitu sampai di ranjangnya.
"Udah kak Jun, cuman masih kaku dikit"
"Oh bagus deh, jangan banyak gerak"
Chenle mengangguk.
Kini ruangan itu terlihat sepi, Renjun melirik Haechan yang sepertinya masih marah padanya.
"Chan..gue minta maaf"
Haechan menoleh ke arah Renjun "ck harusnya lo gak belain dia Jun"
"Gue gak bela Chan, tapi--"
"Tapi apa!?" Haechan meninggikan suaranya, menatap sinis Renjun yang berada di depannya.
"Lo harusnya bisa kontrol emosi lo ngerti gak?!"
Setelah mengatakan itu Renjun bangkit dari duduknya berjalan menuju pintu keluar.
"Chan? Kalian kenapa?"
Chenle yang melihat pertengkaran dua sahabatnya merasa bingung, dia tak tau apa-apa.
"Itu si Renjun belain Seungmin, gue tau dia sengaja lukain lo" jelas Haechan dengan nafas yang memburu.
"Chan, kak Seungmin emang gak sengaja, tadi gue yang gak seimbang jadi gue kena pedang dia karena kecerobohan gue"
"Jangan bohong lo"
"Emang lo percaya kak Seung sengaja?, Lo yang lebih lama disini daripada gue sama kak Injun, lo harusnya lebih tau dong karakter anggota Night air"
"Kak Seungmin emang ambisius, tapi dia itu orang yang lembut, dia gak sengaja lukain gue Chan"
Haechan kini nampak berpikir, benar juga dia yang lebih dulu ikut organisasi ini dibanding dengan Renjun dan Chenle.
Ia harusnya lebih mengenal sifat-sifat anggota, dan Seungmin memang akan terlihat kejam jika di arena, namun ia adalah pribadi yang hangat dan menyenangkan.
Haechan meruntuki dirinya, emosinya yang tak terkontrol memang mampu membuatnya tidak waras.
"Gue harus gimana Le?! Huaa gue malu banget"
"Cari kak Renjun sana lo, minta maaf"
"Tapi lo?"
"Gue udah gak apa-apa Chan, udah sana, keburu pundung Moominnya"
"Yaudah, kalo ada apa-apa kabarin gue"
Chenle membuat gesture oke dengan jarinya.
Haechan pun segera berlari ke luar, mencari keberadaan Renjun.
"Semoga kalian gak berantem lagi.."
🐻
KAMU SEDANG MEMBACA
Little R
FanfictionSiapa sangka lewat pelatihan itu Renjun kembali bertemu dengan dua orang yang sangat dirindukannya, namun ia bimbang apakah harus menyadarkan mereka yang mengalami hilang ingatan, menyadarkan mereka untuk mengingat masa lalu yang begitu kelam..