44. Staycation

247 37 17
                                    

Tapi yang perlu lo beri ucapan terimakasih adalah diri lo sendiri karena sudah mau berjuang hingga titik ini

-Fiola
.
.
.

Satu momen yang selalu ditunggu seorang mahasiswa adalah ujian skripsi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu momen yang selalu ditunggu seorang mahasiswa adalah ujian skripsi. Dimana ujian itu nantinya akan menentukan kelulusan seorang mahasiswa.

Malam ini adalah malam yang cukup menegangkan, dimana Keenan berkali-kali menghela nafas dan memijit pelipisnya. Malam ini adalah malam dimana harus memantapkan segala persiapannya untuk melangsungkan ujian skripsi besok pagi. Siapa yang menyangka bahwa Keenan akan menjadi orang pertama yang akan melangsungkan ujian skripsi baik di kontrakan maupun angkatan di jurusannya. Maka dari itu ketegangan Keenan semakin menggila.

Fiola mengusap-usap rambut Keenan. Sudah sejak sore tadi ia menemani Keenan membuat power point dan membantu mempersiapkan presentasinya.

"Pusing banget ya?."

Keenan menghela nafas lantas menyenderkan kepala di bahu Fiola. "Lebih ke deg-degan sih."

"Tapi gue yakin, lo pasti bisa Nan.. Lo hebat banget jadi orang pertama yang ujian skripsi di angkatan lo."

"Makanya itu jadi deg-degan." jawab Keenan sembari memajukan bibirnya.

Fiola yang melihat Keenan cemberut pun seketika terkekeh. "Idiihh.. cemberut-cemberut gitu biar apa?." tanya Fiola gemas sembari mencubit pipi Keenan.

Keenan tidak menjawab pria itu malah meraih tangan Fiola dan meletakkannya di dada kirinya.

"Deg-degan banget!."

Lagi, Fiola terkekeh saat tangannya bisa merasakan degup jantung Keenan yang begitu kencang. "It's okaay... Nggak apa-apa deg-degan sekarang, jadi besok enggak usah deg-degan lagi. Gue yakin besok lo pasti bisa presentasi dengan baik dan bisa jawab pertanyaan penguji dengan lancar. Sekarang bangun dulu yuk.." Ucap Fiola sembari menggeser tubuh Keenan agar tidak bersandar lagi di bahunya.

Fiola menangkupkan kedua tangannya pada pipi Keenan. "Lo tahu kenapa dosen pembimbing lo menyetujui skripsi dan minta lo buat ujian?."

"Kenapa?."

"Karena mereka udah yakin dan percaya kalau lo mampu untuk maju ke step selanjutnya. Sama seperti mereka, gue juga sangat yakin kalau lo sangat mampu untuk maju. Lo nggak perlu takut, deg-degan boleh, tapi jangan sampai bikin lo jadi nggak konsen. Skripsi lo, lo buat dan susun sendiri kan?."

Keenan mengangguk.

"Nah.. artinya lo, udah tahu dan paham dong dengan apa yang lo tulis. Lo nggak mungkin nulis sesuatu yang enggak lo pahami kan?."

Lagi, Keenan mengangguk.

"Berarti, lo pasti bisa! You can do it! Tinggal berdoa aja semua dilancarkan oleh Allah."

Dear Keenan (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang