PART:60

71.2K 10.1K 1.4K
                                    

Sebelum baca, usahakan untuk vote terlebih dahulu ya 🌟

⚠️ Banyak typo berseberan, di mohon untuk hati-hati dalam membaca ⚠️

__Happy Reading__

Seorang gadis kini duduk di balkon kamarnya melihat cahaya bulan yang tampak sangat indah malam ini, berdiri dengan tangan yang melipat di dada dan kepala mendongak ke atas.

"Aku mencari mu kemana-mana, ternyata kau di sini." Ucap seorang pria yang baru saja datang membawa jubah tebal dan lembut lalu memasangkan nya di punggung kecil gadisnya.

"Bukankah malam ini sangat indah. Lihatlah, bulan nya terlihat begitu bersinar."

Pria itu memeluk pinggang gadis itu dengan erat, dagu nya di letakkan di pundak sembari mengikuti pandangan gadis yang di peluknya.

"Iya, sangat indah."

Gadis itu menoleh kesamping, dan kebetulan pria itu juga melihat ke arahnya sehingga bibir mereka bersentuhan. Wajah keduanya memerah di bawah sinar bulan.

"Kau—"

"Jess, meskipun kau sudah bosan mendengarnya. Tapi aku hanya ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu."

Gadis itu yang tak lain adalah Jessica, terkekeh kecil dan langsung mencubit pipi pria di depannya yaitu Arthur. Jessica berdiri di depan Arthur denah Arthur yang masih memeluk pinggangnya.

"Kau selalu mengatakan itu, sebelum menutup ataupun sesudah membuka mata di pagi hari. Apa kau tidak bosan?"

Arthur mengernyit heran.

"Untuk apa bosan. Jessy, bahkan rasanya setiap detik aku ingin mengatakan hal itu agar kau tau bahwa di kehidupan ku ini aku hanya ingin mencintai satu orang yaitu Jessica Slaves."

"Aku memang bukan pria yang bisa menunjukkan priaku manis ataupun romantis, aku hanya pria kaku yang memiliki keberanian mencintai sosok gadis yang di puja-puja sepertimu. Aku sosok iblis yang mencoba memiliki hati sang Dewi, seseorang yang memiliki kehidupan kelam yang mencoba melangkah ke kehidupan yang lebih cerah bersamamu."

"Jess, aku hanya meminta satu hal padamu. Tolong apapun yang terjadi, jangan tinggalkan aku."

"Arthur aku—"

"Berjanjilah Jess."

Jessica tersenyum lebar, ia mengalungkan tangannya di leher Arthur.

"Yah aku berjanji." Ucap Jessica dengan wajah yang tersenyum lembut.

Arthur menatap mata coklat madu Jessica yang bersinar cerah di bawah sinar bulan. Sangat indah, bahkan melihat Jessica sekarang dia seperti lukisan yang tak nyata seperti ilusi yang ketika di pegang akan menghilang.

"Kau sudah berjanji. Dan kau tak bisa mengingkarinya."

"Arthur!"

"Lady?!"

"Syukurlah anda akhirnya sadar juga, hiks saya sangat khawatir melihat anda yang tiba-tiba pingsan hari itu."

Jessica melihat kesamping, Kate yang duduk di pinggir ranjang dengan mata sembab. Jessica kembali mengingat mimpi nya yang tadi, itu adalah salah satu kenangan dirinya dan Arthur.

Only Figures [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang