Sembilan

552 55 6
                                    

Sudah dua Minggu semenjak kedatangan gadis yang bernama Nayla,Ali jadi jarang pulang.terhitung dari hari dimana Ali meninggalkannya di dapur,Ali hanya pernah pulang 2 kali.pertama untuk mengambil keperluannya untuk bekerja dan yang keduanya ali datang untuk memberikan nafkah berupa uang kepada Prilly.

Walaupun Ali tidak menerima pernikahan ini dan Prilly,tapi Ali tetap memberinya nafkah untuk keperluan rumah.Karena itu wajib bagi seorang pria yang sudah menikah.

Saat ini Prilly sedang gelisah.bagaimana tidak,mertuanya akan datang malam ini sedangkan ali tidak ada di rumah dan dari tadi handphone nya sulit untuk dihubungi.Mau menghubungi kantor tapi dia tidak punya nomor nya.semoga saja nanti pulang.ya semoga.

Daripada pusing memikirkan Ali,lebih baik sekarang dia  ke supermarket untuk membeli kue atau biskuit untuk mertuanya.

Sesampainya di sana,tangan prilly aktif memilih buah dan sayuran,niatnya hanya membeli beberapa cemilan,tapi dipikir lagi mending sekalian saja dengan kebutuhan rumah toh nanti juga bakal tetep belanja sendiri.

Saat hendak mengambil makanan ringan Prilly menghentikan gerakannya karena panggilan seseorang.

"Prilly?.."

"Ya?eh Nayla ya?"jawab Prilly.ternyata kekasih suaminya yang memanggil.kok nyesek ya?

"Iya..sama siapa?" Nayla mengedarkan pandangannya seperti mencari seseorang.

"Aku Sendiri,kamu lagi ngapain?"pertanyaan yang bodoh.prilly merutuki dirinya sendiri.

"Ah itu tadi aku haus kebetulan lewat sini jadi nya beli minum dulu."jawab nayla.prilly mengagguk paham.lalu keduanya menuju kasir.

"Terimakasih ya mas"ucap Prilly setelah membayar semua belanjaannya.

"Sini biar aku bantu"tawar Nayla."eh..gak usah nay gapapa biar aku aja kasihan ini berat"jawab Prilly tak enak.

"Gapapa kok ayo"jawab Nayla dengan menggandeng tangan prilly sedangkan tangan yang satunya lagi menjinjing keresek berisi belanjaan Prilly.

Prilly pasrah saja tangan nya ditarik oleh nayla.dari sikap Nayla barusan Prilly bisa menilai kalau Nayla adalah perempuan yang baik,ramah,easy going dan pastinya Ali mencintainya.

"Nay simpan disini aja,aku mah pesen dulu ojek online."ujar Prilly meletakan belanjaan nya di depan minimarket dan merogoh tas nya untuk mengambil handphone.

"Aku anterin Aja yuk pril biar sekalian,lagian nanti aku juga lewat kompleks kamu loh"tawar Nayla"udah ayok ah aku anterin aja"Nayla memasukan belanjaan Prilly kedalam bagasi mobil nya saat tahu Prilly akan menolaknya.mau tidak mau Prilly menuruti.

"Btw Makasih ya nay kamu mau nganterin aku,maaf juga ngerepotin"kata prilly Nayla menatapnya sebentar sambil tersenyum kemudian kembali menatap jalanan."Santai aja kali pril,aku seneng kok bisa bantu kamu sama sekali gak ngerepotin.kamu kan sepupu nya ali nanti kan kita juga bakal saudaraan "jawab Nayla Tulus.

Prilly  hanya tersenyum menanggapinya, ucapan terakhir Nayla menyinggung dirinya.akan menjadi saudara?mungkinkah ali akan menikahinya?kalau itu terjadi bukan saudara jadinya melainkan...madu?

Terlalu sibuk dengan pemikirannya,hingga Prilly tak sadar kalau mobil yang ditumpanginya sudah sampai dihalaman rumah Ali.

"Makasih banget ya nay udah nganterin.masuk dulu yuk
"ucap Prilly"iya santai
Aja kali pril,Hemm numpang kamar mandi nya boleh"jawabnya dibarengi pertanyaan.

"Boleh dong ayo ayo"kata prilly sambil turun dari mobil dan membawa barang belanjaan nya.

Keduanya masuk kedalam rumah dengan keresek di tangan masing masing.

Love Me Please HubbyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora