Prolog

8.1K 316 7
                                    







Warning....

Cerita murni hasil karangan penulis...
so dont try to copy my story...



Prangggg..................

Plakkkkkkkkkk..............

"Jalanggg..... beraninya kau mengotori pakaian ku... Apa kau tau jika harga pakaianku ini bahkan bisa membeli harga dirimu.... "

Perempuan yang dimarahi tadi menundukkan wajahnya dengan tangan yang mengepal erat.

Pipinya terasa sakit, tamparannya tidak main-main... Elisse ingin sekali membalas tapi bisa saja masalah malah jadi semakin besar.. Ini juga karena kecerobohannya...

"Maaf... Sebenarnya apa yang telah terjadi....? " seorang pria tampak menghampiri mereka berdua, dia memasang senyum ramah tapi matanya terus memandang tajam Elisse

"Kau tidak lihat pakaian mahal ku terkena tumpahan jus... Ini akan sulit bersih bahkan tidak akan pernah bersih lagi... Aku minta ganti rugi... "
Matanya melotot dengan wajah penuh emosi

Pria tadi mengusap wajahnya kasar dan berusaha untuk tenang.

"Nyonya tenang saja. Aku akan mengganti rugi dan juga maafkan anak buahku ini. Dia baru mulai bekerja dan mungkin belum terbiasa... "

"Huh.... Aku tidak perduli... Seharusnya kau tidak menerima orang bodoh bekerja di tempatmu.. Bisa saja dia kembali mencari masalah dengan pengunjung lainnya... "

"Ini uang untuk ganti rugi... Dan sekali lagi aku minta maaf atas ketidak nyamanan anda... "

Mengeluarkan beberapa lembar uang dari saku bajunya dan menyerahkan nya pada wanita tadi.

Wanita itu tampak berbinar dan secepat mungkin membuat wajahnya menjadi datar lagi. Dia berlalu begitu saja.

Sebenarnya tadi dia memang sengaja mencari gara-gara. Terlebih Elisse juga terlihat terburu-buru sehingga rencananya berhasil dan tidak ada yang menyadarinya, juga pakaian yang di kenakannya adalah di dapat dari diskon. Benar-benar sebuah keberuntungan baginya dan kesialan bagi perempuan tadi karena berurusan dengannya.

Sekarang tidak ada lagi senyum di wajah pria tadi melainkan kemarahan yang tercetak jelas.

" Kau di pecat..... "Tekannya pada setiap kata

Elisse langsung mengangkat wajahnya dan menatap pria itu dengan pandangan memohon.

" Tuan aku tau aku salah tapi tolong maafkan aku. Ini adalah hari pertamaku bekerja dan aku juga belum berpengalaman... "Dia mencoba memegang tangan pria tadi tapi langsung di tepis

" Tidak bisa... Aku tidak ingin kembali rugi... Lebih baik kau cepat tinggalkan tempat ini.... "

"Tapi aku tidak tau harus mencari kerja dimana lagi.... " ucapnya frustasi

"Itu urusanmu... Pergi sekarang juga atau kau ingin aku menyuruh mereka untuk menyeretmu keluar.... "

"Tidak perlu... Aku bisa pergi sendiri..."

Dengan berat hati Elisse keluar dari restoran tadi. Wajahnya menatap sendu ke langit.

Entah sudah berapa banyak kesialan yang di dapatinya hari ini.

Di usir dari rumah, sudah melamar kerja dimana-mana tapi terus di tolak hingga akhirnya dia di Terima bekerja di restoran tadi tapi kembali sial dan langsung di pecat.

Hari sudah mulai gelap dan perutnya juga berbunyi. Dia lapar, entah kapan terakhir kali dia makan dia tidak ingat.

Elisse melangkahkan kakinya tak tentu arah, dia bingung harus pergi kemana. Hingga dirinya telah jauh dari kota dan berhenti sejenak.

"Hahahahhhhhhhh............ "

"Hey lihat.... Sepertinya kita mendapatkan mangsa..... "

Telinga Elisse mendengar suara yang terasa tidak jauh dari tempatnya berdiri. Dia berbalik dan mendapati beberapa pria yang memandangnya lapar.

Kakinya kembali melangkah dan mencoba berlari kencang.

"Sial dia melarikan diri..... "

"Cepat kejar dia.... "

Elissa melihat ke belakang, pria-pria tadi mengejarnya dan menatapnya kesal.

Hari juga semakin gelap, jika dia berlari ke tengah kota bisa saja mereka mudah menangkapnya. Tidak ada pilihan lain, dia melangkah memasuki hutan dan terus berlari tak tentu arah.

Matanya melihat sebuah rumah tua yang terlihat tidak terurus dan seperti sudah lama di tinggalkan. Tanpa pikir panjang dia langsung mendekati rumah itu dan membuka pintu yang anehnya sama sekali tidak terkunci.

Elisse tidak menyadari jika tidak ada yang bisa melihat rumah itu selain dirinya.

"Kemana wanita itu pergi....? "Ucap seorang pria yang berhenti berlari dan mencoba mengatur nafasnya

"Entahlah dia berlari terlalu cepat..."

"Sial ini sudah malam.. Jika kita terlalu lama disini bisa-bisa kita yang dimangsa binatang buas... "

"Lebih baik kita segera kembali... "

"Tapi bagaimana dengan perempuan tadi.... "

"Aku sudah tidak perduli.. Jika kau masih ingin mencarinya maka cari saja sendiri.... "

Melihat temannya yang kembali berbalik, dia mulai merasa takut dan ikut menyusul.



Elissa sudah mengunci pintu dari dalam. Ya dia menemukan kunci itu di atas meja di samping pintu. Entah memang pemiliknya sengaja meletakkan nya disitu dia tidak tau.

Dia pikir para pria itu juga akan menemukan rumah ini dan mendobrak pintu tapi setelah sekian lama menunggu dia tidak mendengar suara apapun.

Menghela nafas lega. Namun itu hanya beberapa saat karna dia mulai merasa takut. Rumah ini sangat gelap dan secara perlahan tangannya menghidupkan lampu. Rumah itu mulai terang meskipun begitu dia baru sadar jika rumah ini lumayan besar dan memiliki beberapa kamar.

Rumah ini terlihat sedikit berantakan dan juga berdebu. Mungkin besok dia harus membersihkan nya. Yah untuk sementara dia akan mencoba tinggal disini dan setelah dia mendapat pekerjaan yang pasti dia akan menyewa tempat tinggal. Tidak mungkin dia akan terus tinggal di dalam hutan sendirian.

Dengan memberanikan diri, dia mulai memasuki sebuah kamar dan menghidupi lampu.

Kamar itu terlihat sangat mewah dengan ranjang yang berukuran besar juga seperti dibuat dengan emas.

Elisse sempat merasa heran karena kamar ini terlihat sangat bersih juga rapi. Hidungnya seperti mencium aroma maskulin yang memabukkan.

Secara perlahan matanya mulai terasa berat dan sangat mengantuk. Dia menjatuhkan dirinya ke atas ranjang dan langsung terlelap.

Jendela perlahan terbuka dan seekor kucing masuk ke dalam kamar. Dengan mata merahnya, kucing itu memandangi Elisse dengan sangat tajam.


















My New Story....
Don't forget give vote and comment if u like this story....

💗💗

In The Devil's GripTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang