___________________________________
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
_______________________________________
Epilog 2┆ 𝓑𝓲𝓽𝓽𝓮𝓻𝓼𝔀𝓮𝓮𝓽
_______________________________________Jeno tersenyum senang. Dia baru saja memasang sebuah figura foto besar di ruang tengah—dengan dibantu satu orang. Dia memandang lekat foto yang berhasil dia pajang di dinding putih itu. Foto pernikahannya dengan Mark. Di dalam foto itu dia tampak mengenakan tuxedo putih bersih. Dengan beberapa detail hitam di jasnya. Tangannya menggandeng lengan Mark yang berdiri tegak di sampingnya. Mark sendiri mengenakan setelan tuxedo hitam dengan kemeja putih. Keduanya tampak tersenyum cerah dan bahagia.
Jeno menoleh kearah samping kanannya dimana orang yang tadi membantunya berada. "Terima kasih ya. Maaf merepotkanmu. Ini uang tip untukmu." Jeno memberikan selembar uang 10 ribu won. Lelaki yang membantunya barusan adalah petugas pengantar barang. Yang mengantarkan foto plus pigura yang Jeno pesan dua hari lalu.
Lelaki itu membungkuk dan menerima uang tip itu sambil mengucapkan kata terima kasih. Merasa tugasnya selesai, ia pamit undur diri dan keluar dari kediaman Lee. Jeno kembali mendongak untuk melihat pigura itu. Dia mengambil ponsel dan memotret pigura itu. Lantas mengirimkan hasilnya pada suaminya yang masih bekerja di kantor. Senyuman manis tak luntur dari bibir sewarna buah plum nya.
Netra coklatnya kembali menatap foto pernikahannya. Membuat benaknya memutar kejadian sebelum upacara pernikahan terlaksana. Saat dirinya dan Mark masih ragu untuk mengungkapkan hubungan mereka. Terlebih pada kedua orang tuanya.
Tepatnya di sebuah malam, dua tahun ke belakang. Saat sang mama sudah pulang kembali ke Korea. Jeno memberanikan diri mengenalkan Mark sebagai kekasih, dan calon suaminya. Saat Mark melamarnya secara mendadak, Jeno mengiyakan dan keduanya sepakat untuk menikah. Kini Jeno harus meminta restu dari sang ibu.
Jung Anne, wanita yang dulu bernama asli Rosanne Na atau Na Jangmi. Menatap Jeno yang berdiri di depannya dengan ekspresi terkejut yang sangat kentara. Dia merasa dia salah dengar. Tapi saat Jeno kembali mengatakannya, entah kenapa dia tidak mempercayainya. Dulu dia selalu bertanya pada Jeno, kapan dia akan membawa calon menantu ke hadapannya. Jeno memang mengabulkannya. Tapi bukan ini yang diinginkannya. Anne dulu menginginkan seorang wanita yang Jeno kenalkan. Bukannya sama sama lelaki seperti putranya. Anne belum merespon apa apa saat itu. Dia menoleh pada suaminya dengan tatapan menuntut penjelasan. Jaehyun—sang suami, menjelaskannya dengan lebih pelan. Tepat setelah itu, Anne merasakan hatinya berkecamuk. Perasaannya campur aduk. Antara kaget, dan kecewa. Sangat tampak dari kedua mata coklatnya yang termakan usia.
"Jeno, kamu tidak sedang mengerjai mama kan?"
Jeno hanya bisa terdiam dan menunduk dalam. "Maafkan aku, Ma." Jawabnya. Pertanda bahwa ia tengah serius sekarang.
Anne lantas menghela nafas panjang. Dia menunduk dan menatap kedua tangannya yang terjalin di pangkuannya. "Harapan orang tua dimanapun selalu sama. Menginginkan yang terbaik untuk putra putrinya. Dan juga memberikan yang terbaik. Dalam hal apapun itu. Begitu pula dengan mama. Jeno, ini bukan yang mama harapkan."
Jeno menggigit bibir dalamnya. Dia langsung mendekati sang ibu dan bersimpuh tepat di depannya. Meraih kedua tangan halus itu dan menggenggamnya erat. Jeno mendongak untuk menatap wajah sang ibu. Hatinya terasa teriris saat melihat manik bening ibunya kini tergenang air mata. Dan siap luluh kapan saja.
"Ma, aku benar benar minta maaf karena sudah membuat mama kecewa. Tapi ini pilihan yang Jeno ambil. Aku yakin ini akan membuatku bahagia, karena memang Mark lah orangnya. Percayalah pada Jeno, Ma." Ucap Jeno. Dia tidak bisa mempertahankan nada suaranya yang bergetar. Buah dari rasa sesak yang memenuhi rongga dadanya. "Jeno sudah besar. Jeno sudah bisa membedakan baik buruk apa yang Jeno lakukan. Aku akan menerima resiko apapun dari keputusan yang kuambil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pheromone (Jeno Harem) (REMAKE)
Fanfiction⚠️JENO HAREM⚠️ JENO UKE AREA Jika tidak suka Jeno uke, silahkan untuk skip story ini. ⚠️Boys Love/Yaoi⚠️ Homophobic silahkan untuk skip story ini. ⚠️Mature Content⚠️ Berisi kata kata kasar, adegan seks, dan alkohol. Untuk minor diharapkan untuk skip...