Harry
"Akh haha stop it harry stop it!"
Aku tertawa sembari menggelitiki perut Anggie, istri tercinta ku yang sedang hamil 5 bulan. Dia tertawa berpegangan pada lengan kanan ku. Kepalanya jatuh ke bantal dan aku ikut membaringkan tubuh di kasur.
"Sayang, kau sudah tidak pernah muntah-muntah lagi ya?"
Tanya ku, dan anggie mengangguki.
"Tapi masih malas makan." keluhnya menatap tangan ku yang mengelus perut buncitnya.
"Mau ku belikan makanan di luar?"
"Tidak mau, aku tidak lapar."
"Tapi kau masih makan satu kali dalam sehari ini. Kau harus banyak makan, sayang."
"Tidak mau, aku tidak lapar."
Aku menggeleng pasrah mendengar jawabannya yang berulang. Meskipun aku sangat khawatir padanya karena bobot tubuhnya turun sejak masa kehamilan, tapi aku juga tidak bisa memaksanya makan kalau dia tidak mau atau dia akan marah dan mogok makan seterusnya. Suasana hati orang yang sedang hamil memang sangat berantakan, dan aku sangat memahaminya karena ibu selalu memberi tahu ku tentang apa saja yang terjadi pada wanita hamil dan cara mengatasinya.
Dan sebagai suami yang baik, aku tidak bosan-bosan membujuknya untuk makan dan mengonsumsi makanan sehat agar bayi dan ibunya sehat. Dan aku harus bersabar saat wanita ku ini keras kepala, karena bagaimanapun juga itu bawaan dari janin yang dikandungnya. Aku hanya perlu membujuknya sesering yang aku bisa.
"Harry..?" aku menatap mata birunya.
"Apa sayang ku?" dia tersenyum manis, dan membelai pipi ku.
"Kau tidak marah kan?" jelas, tidak.
"Apa? Kenapa aku marah? Ya tidak lah sayang."
Anggie mengangguk lalu memeluk tubuh ku yang berbaring berhadapan dengannya. Dia menggesekkan wajah di leher jenjang ku dan membuat ku menahan tawa karena geli.
"Harry, aku mau makan nanti malam saja ya? Sekarang aku tidak lapar kok." aku mengangguk pelan dan mencium puncak kepalanya.
"Kalau begitu, biar aku yang masak untuk makan malam mu nanti ya sayang?"
"Ih, memangnya kau bisa?"
"Aku akan meniru resep gordon ramsey, dan akan berusaha sebisa ku untuk membuatkan makan malam terbaik."
"Kau manis, aku suka." pujinya lalu mengangkat kepalanya dan mencuri kecupan di bibir ku.
"Love... You make me nervous."
Anggie terkikik. "I'm sorry huby."
"No, i like it. My love.."
Dia mengangguk seperti anak kecil dan kembali menempelkan wajah di leher ku hingga aku merasakan jakun ku tertekan oleh dahinya. Tapi ini sangat nyaman, karena aku bisa merasakan hangat tubuhnya. Dia semakin manja sejak mengandung dan aku sangat menyukai sikap manjanya.
Karena anggie adalah pribadi yang mandiri dan sangat dewasa, hingga aku sempat terkejut saat menemukan sisi lain dalam dirinya dan itu berkat janin yang ada di dalam perutnya. Aku bisa merasakan istri ku yang bersikap layaknya anak kucing yang butuh bimbingan dan kasih sayang dari ibu kucing. Dan gilanya, aku menikmati berperan sebagai ibu kucing selama 5 bulan ini untuknya. Dia sangat menggemaskan, aku mencintainya.
"Ugh, harry aku mengantuk." aku menunduk untuk menatapnya. Dia menguap dan aku menggunakan telapak tangan kiri ku untuk penutup mulutnya. Dia tersenyum lebar setelah selesai menguap dan menyingkirkan tangan ku dari mulutnya.
"Ayo tidur, huby!"
Aku terkekeh dan menarik pinggangnya. Tubuh kami menempel sempurna hingga aku dapat merasakan perut buncit anggie mendorong perut ku yang rata.
"Ayo sayang. Selamat sore, dan tidur nyenyak." oh iya, apa aku belum mengatakan bahwa dia juga sangat mudah mengantuk?
Anggie sangat sering mengajak ku tidur tanpa melihat waktu. Dan saat aku libur kerja, seperti hari ini contohnya. Aku selalu menemaninya yang meminta tidur lebih awal dan memeluknya sampai dia terbangun nanti. Benar-benar manja dan menggemaskan. Kita seperti pasangan yang sedang berbulan madu, aktifitas libur kerja ku di isi dengan tidur, mandi, makan dan tidur lagi bersama istri yang cantik dan calon buah hati kami.
"I love you angelina styles."
"Um-hum, i love you too tuan harry styles. Aku bahagia memiliki suami yang sangat menyayangi ku seperti mu." senyumku mengembang dan hati terasa lega. "Aku juga sangat bersyukur memiliki istri sebaik diri mu, dan masih tidak percaya sebentar lagi akan ada malaikat kecil di antara kita. Aku bahagia, anggie.. Sangat bahagia. Terima kasih sudah mengandung bayi ku."
"Terima kasih juga sudah menjaga dan merawat ku." dan kami menghabiskan beberapa menit untuk menatap langit-langit kamar hingga kami benar-benar tidur lelap.
----------------------------
Maaf sekali lagi karena cerita berubah, tapi inti tetap sama. Semoga hari kalian indah.
Beri vote kalau bersedia, thanks!
KAMU SEDANG MEMBACA
MEDICINE |• Harbara + Hendall •|
Fanfiction[DI TULIS ULANG!!] Ketika kesetiaan Harry di uji, akankah dirinya dapat terus setia kepada angelina, istrinya yang mengalami koma? Atau dia akan membagi cinta untuk kenny, sang babysitter putranya? [WARNING!!] Bahasa kasar, setengah baku, adegan dew...