38. Kesal

2.2K 115 37
                                    

Jam menunjukkan pukul tujuh pagi. Reska saat ini sedang terduduk lesu di teras rumah. Zafran sekarang sedang bersama nenek dan kakeknya. Sedangkan Azra, lelaki itu sibuk di dapur.

Azra memasak bubur ayam untuk Reska. Ia sampai membawa tempat bumbu dapur untuk menyesuaikan selera istrinya.

"Hallo sayang. Makan bubur dulu yuk?" Sapa-nya dengan ceria.

Azra duduk di bangku sebelah Reska, dan menaruh makanan yang ia bawa di meja.

Reska menatap makanan itu heran. "Mas... kamu ngapain bawa tempat bumbu?"

"Katanya, wanita yang habis melahirkan itu kalau makan pasti rasanya hambar. Jadi saya bawa ini untuk menyesuaikan selera makan kamu."

"Ya Allah mas.. ada-ada aja deh."

Azra tersenyum, lalu memberi isyarat melalui mata untuk mempersilahkan Reska makan.

"Gimana? Ada yang kurang gak?" Tanya Azra.

Namun, Reska masih sibuk memakan bubur itu hingga habis dalam waktu sekejap. Azra sampai melotot melihat istrinya sangat lahap.

"Yummy!! Aku suka."

"Syukurlah.."

"Eh mas, nanti kapan-kapan bikinin lagi. Oke?"

Azra mengangguk.

"Ke dalem yuk? Zafran sepertinya sedang menangis."

Mereka berdua memasuki rumah, Reska terus menempel dengan Azra. Lenganya selalu melingkar di pinggang suaminya. Azra hanya tertawa dengan tingkah laku istrinya yang kembali seperti anak-anak.

~~

Sore ini, Reska kedatangan tamu special. Yaitu teman-teman solid nya saat SMA. Kalian ingat? Reska itu sangat populer di kampus, begitupun saat masa-masa SMA. Jadi, ia akan kedatangan banyak teman lama nya.

Azra dan mertuanya sudah memindahkan kasur sementara di ruang tamu, karena Reska dan bayi nya akan menyambut tamu disana. Lagipula tidak mungkin teman-teman Reska memasuki kamar hanya untuk melihat bayi.

Reska masih belum kuat untuk berdiri dan duduk di alas yang keras. Karenanya Reska membutuhkan kasur atau bantal untuk membantu dirinya beraktifitas.

"Assalamualaikum... Haloo Kares!!" Mereka semua masuk ke dalam rumah dengan suasana yang sangat heboh.

Kares adalah nama panggilan untuk Reska saat dia masih duduk di bangku SMA.

Mereka berbincang-bincang sampai tertawa terbahak-bahak. Suasana berubah, ketika Merry berbicara.

"Lo udah punya anak aja, gue aja blom nikah res
" Ucap salah satu temannya.

"Kasih amat lo mer, nikah makanya. Hahaha," ledek Zizah.

"Idihh gak se gampang itu jamal! Lo pikir nyari cowok setia gampang apa," bantah Merry.

"Gampang kok, gue gampang tuh nemuin mas Azra yang setia." sahut Reska.

Merry tiba-tiba antusias "Wahh mana?! Liat dong muka suami lo."

"Heh Merry, lo jan aneh-aneh. Suaminya Kares udah punya istri anak" Raisa menyenggol lengan Mery dengan penuh peringatan.

"Udah deh jangan pada ribut. Biar gue panggil..... MASS.. MAS AZRA SINII DULU" teriak Reska.

Semua temannya menutup telinga karena suara teriakan Reska yang berisik itu.

Lalu Azra datang memakai baju hitam santai dan celana se-lutut. Ia menatap tajam ke semua mata yang mulai genit saat menatap dirinya. Seluruh teman Reska sampai memalingkan wajah karena ditatap dengan mata elang oleh Azra.

"Apa dek?" Raut wajah Azra berubah ketika menatap Reska.

"Ngga. Katanya temen aku pengen liat kamu aja, udah-udah sanaa lagi. Hushh!!" Usir Reska.

Merry berdiri sambil menyeringai. "Wahh ganteng juga ya res, pantes setia" katanya terus menatap kagum Azra.

Nabila sampai menarik Merry kembali untuk duduk karena tidak mau membuat Reska dan Azra marah.

Azra kemudian pergi dari ruangan itu, meninggalkan mereka semua di sana.

"E-eumm maaf ya kares.. gue gak bermaksud git-"

"Iya tau," jawab Reska ketus.

"Tuh kann lo sih mer, demen bener bikin masalah. Merusak suasana aja," kata Zizah.

"Udah deh res, kita pulang dulu ya? Udah mau malem. Ini hadiah buat lo  dan dede bayi. Kita duluan, Assalamualaikum."

Mereka semua pergi meninggalkan kotak-kotak kado di ruang tamu. Reska masih menatap kosong ke arah selimut. Perkataan Merry tadi malah membuatnya khawatir, Reska khawatir jika suatu hari nanti akan ada seorang perempuan yang merebut Azra darinya.

Azra datang kembali ke ruang tamu sambil membawa secangkir teh dan bubur. Lelaki itu masih menggunakan sarungnya, karena Azra baru saja selesai sholat maghrib.

"Kenapa, kok bengong si sayang?" Azra mengusap surai rambut panjang Reska.

"Gak.. gak kenapa-napa mas."

"Pasti badmood lagi ya? Hm, makan bubur dulu nih," kata Azra dan bersiap dengan se-sendok bubur di tangannya.

"Enggak ihh. Jangan paksa!" Reska menepis sendok itu hingga terjatuh dan menimbulkan suara bising.

Azra terkejut dengan istrinya. Tiba-tiba saja is seperti ini, padahal tadi masih bisa tertawa.

"Kamu kenapa? Marah sama saya?"

"Aku kesel! Aku gak mau di ganggu. Kamu pergi dulu, bawa Zafran ke kamar."

Dengan terpaksa Azra mengikuti kemauan Reska. Ia menggendong Zafran dan meninggalkan Reska sendiri.

"Hihihi.. hihi."

Reska tersentak, ia langsung mencari asal suara itu. Bulu kunduknya tiba-tiba meremang, jantungnya berdegup kencang. Pasalnya ia hanya bertiga di rumah sekarang, karena bundanya sudah pulang setelah membantu Azra bersih-bersih.

Lalu siapa itu?

~~

Assalamualaikum.. maaf ya baru up. Lagi sibuk.
Selamat menunaikan ibadah puasa, bagi yang berpuasa🙏🏻



Di Tilang Mas Suami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang