06 - TERIKAT JANJI

48 46 18
                                    

Bukankah segala sesuatu yang ada Dalam hidup ini adalah misteri-Nya?
Kita adalah bidak dalam
perjalanan hidup ini.


Sebelum baca di vote comment dulu ya.

***

Pagi ini, seluruh siswa-siswi tengah berkumpul di lapangan sekolah untuk persiapan upacara bendera. Yang akan dilaksanakan dari adik kelas XI IPS 1.

Allana dan keempat sahabatnya menuju lapangan dan memasuki barisan upacara. Selesai upacara seluruh siswa masuk ke kelasnya masing-masing untuk mengikuti pelajaran.

Devan dan teman-temannya berjalan menuju kelas, saat menaiki tangga ia melihat dua orang gadis cantik. Guntur berniat untuk menggodanya, tetapi gadis itu sudah menolaknya mentah-mentah. Membuat seluruh anggota Karvendal tertawa tak henti.

Saat memasuki kelas Devan dengan gaya yang very cool membuat para ciwi-ciwi langsung meleleh yang melihatnya. Sambil menunggu guru datang, mereka asik bermain ponsel dan tertawa meledek Guntur, tentang kejadian tadi.

"Hahaha gue ngakak banget sih, Ngab." tawa Bastian.

"KBL banget sih lo, Bro." Sahut Raka.

"Kayaknya tuh cewek udah nggak mempan sama gombalan lo. Makanya, dia begitu."

"Jahat lo semua, pada ngetawain gue. KBL bahasa apaan lagi, gue nggak ngerti." ucap Guntur.

"KBL, kasian banget lo. Hahaha sorry gue ngakak."

"Bro, nanti istirahat lo semua jangan ada yang ngeluarin uang." titah Devan pada anggotanya.

"Lah, kenapa, Van?" tanya Guntur.

"Lo nggak ingat Cewek yang so cantik itu, dia punya janji sama gue bakal traktir lo semua selama seminggu." celetuk Devan yang membuat anggota kaget.

"Wah gila, seriusan, lo? Akhirnya, uang gue aman bisa gue kumpulin." kata Nicho.

"Ketua kita emang paling the best." sahut Raka.

Pelajaran pertama di kelas XII IPS 1 sedang berlangsung. Pak Darso memberikan tugas pads murid-murid untuk dikerjakan dan diselesaikan hari ini.

Mereka tengah mengerjakan tugas yang diberikan oleh pak Darso, tanpa menunggu lama Devan telah selesai mengerjakan tugas tersebut.

"Kalau sudah semua silahkan kumpulkan didepan, baru boleh istirahat." kata pak Darso.

"Baik pak."

"Saya sudah pak." ucap Devan.

"Kamu beneran sudah selesai, Devan?" Tanya pak Darso meyakinkan Devan.

"Sudah, pak."

"Murid bapak yang satu ini, emang pintar banget."

"Jelaslah pak, siapa dulu anggotanya." sahut Nicho yang bangga pada Devan.

"Siapa dulu gurunya." ucap pak Darso yang tak mau kalah.

"Hahaha." tawa murid-murid

"Sudah-sudah, kalian kalau sudah semua boleh dikumpulkan."

Setelah selesai mengerjakan tugas, seluruh murid keluar untuk menuju kantin. Devan dan teman-temannya berjalan menuju kelas XII IPS 2.

Saat ia menunggu seseorang banyak sekali ciwi-ciwi yang melihatnya. Walaupun sudah terbiasa, ia tidak merespon dari satu pun. Itulah salah satu yang membuat para ciwi-ciwi suka padanya.

Devan melihat kelas XII IPS 2 baru saja keluar, ia melihat kelima gadis yang tengah berjalan. Sangat jelas sudah pasti itu Allana dan sahabatnya. Saat Allana ingin lewat didepan Devan, saat itulah Devan menghalangi nya.

DEVANDRA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang