[4] Orang Dari Jauh

206 183 84
                                    

Gak ada yang lebih manjur jadi obat kecuali musik. Walaupun liriknya membunuh tapi nadanya penyembuh.

Reyna~

--------

Entahlah ini sudah harapan yang keberapa kalinya gue ingin hidup bersama orang tua gue, harapan yang ingin gue miliki ini gak berjalan sesuai keinginan, semua menjadi hilang dengan adanya takdir Tuhan yang sudah menjadi ketetapan.

Harus kembali hidup dengan orang lain, orang yang gak punya hubungan darah sama sekali dengan gue. Yaitu seorang pembantu rumah tangga yang sudah gue anggap sebagai keluarga sendiri.

Cheonsaye eolgullo
Naegero watteon Mystery
Neoran ongi
Ni gyeote meomulmyeo
Neol saranghal geu han saram
narani
Chuun gyeoul achimdo
Jogeum weroun jeonyeokdo
Urin yeogi hamkkera
Eodumeun neoran bicheuro
Bakkwieo Tonight
mideul su eomneun gijeok

Kembali seperti biasanya, gue akan memutar lagu EXO jika perasaan gue not bad. Lebih tepatnya gue suka semua lagu-lagunya. Selain suka mendengar lagu EXO, gue juga suka mendengar lagu barat seperti lagu-lagu Taylor Swift, Hasley, dan Alan Walker.

Menjadi remaja yang tumbuh sendiri tanpa orang tua memang benar-benar sulit. Sampai tumbuh dewasa pun dunia gue gak akan baik-baik aja. Last broken to my life.

Pyeongsaengeul neoman barabogopa
Modeun ge shwipjin anketji
jikyeo jul kkeoya For life
This love, this love
yeongweonhi kkeunnaji ana

Liriknya sangat mewakili perasaan gue saat ini. Gue menghela napas beberapa kali sambil mengikat rambut secara sembarangan.

Hari yang melelahkan akan terus terjadi di dalam hidup ini, gue gak mau terus berharap untuk semua hal yang gak bisa gue wujudkan. Dengan begitu, gue mungkin akan tahu caranya bersyukur.

Alih-alih terus mendengarkan lagu Exo gue turun dari atas ranjang. Kaki jenjang ini berjalan menuju ke arah meja rias kemudian duduk tepat di depan cermin. Gue menatap lekat wajah pucat gue sambil bergeming sumbang.

Ternyata wajah gue ini memiliki magic all. Selama menjalani hidup, orang-orang di sekeliling gue mengatakan kehidupan gue sempurna. Mereka selalu mengatakan kebahagiaan terlihat jelas dari wajah dan senyum gue. Mereka menganggap apa yang mereka lihat adalah suatu kebenaran tanpa mengetahui kebenaran yang lain.

Selain bahagia, orang-orang selalu mengatakan fisik gue adalah fisik yang sempurna. Ya, mereka mengatakan fisik gue ini sempurna, dari rambut panjang sepunggung, mata bulat, alis tebal, bulu mata lentik, hidung kecil, bibir tipis dan senyum manis. Mereka melihat semua itu dari fisik gue dan mengatakan bahwa itu adalah kesempurnaan.

Fisik yang sempurna? Sebenernya gue gak tahu bagaimana definisi sempurna soal fisik yang dikatakan oleh orang-orang, yang gue lihat saat gue bercermin adalah rasa kecewa dan kekurangan, bukan sempurna dalam segala bentuk apapun itu.

"So look a--"

"Non!"

Gue menghentikan nyanyian dan terdiam sejenak untuk kembali mendengar suara barusan. Suaranya 'tak asing.

 My Long Feeling [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang