McDonald's

471 77 15
                                    

“Jadi tempat part-time lo lagi buka lowongan baru, El?" Tanya Azka, teman baik Elara.

Azka adalah mahasiswa semester lima, jurusan Teknik Mesin di kampus yang sama dengan Elara. Mereka berdua tinggal bertetangga dan sudah saling mengenal sejak kecil. Sejak dulu, banyak orang yang mengira mereka adalah saudara kembar fraternal atau lebih dikenal dengan istilah kembar tak identik. Hal ini disebabkan oleh kedekatan mereka membuat semua orang salah paham. Bagi Elara, Azka adalah sahabat dengan tahta tertinggi dalam list-nya. Sedangkan bagi Azka, Elara adalah cinta pertamanya. Bahkan sampai saaat ini, laki-laki itu masih menyukai Elara. Tentunya secara diam-diam. Ia tidak mau gadis yang dicintainya malah menjauh karena sebuah perasaan konyol yang ia punya. Saat mendengar ada lowongan part-time di McDonald’s tempat Elara bekerja, ia pun langsung merebahkan sayap semangatnya. Salah satu kesempatan dekat-dekat dengan pujaan hatinya pun mulai terbuka.

“Iya, Zka.” Kata gadis itu dengan panggilan khas yang ia berikan. ‘Zka’ tiga kata yang hanya digunakan oleh Elara saat menyebut nama Azka. Entahlah, Elara mungkin telah nyaman dengan pelafalan yang susah itu.

“Gue pengin nyoba daftar, ah. Lumayan, lagi libur semester juga ‘kan,” celetuk Azka.

Dengan sedikit memutar-mutar sedotan di Caramel Java Chip-nya, Elara menjawab rencana temannya itu. “Daftar aja kalo emang lo mau beneran kerja mah.”

“Auto diterima, gak?”

“Kalo yang daftar cuma satu, pasti auto keterima. Tapi, sayangnya, udah ada dua orang yang daftar sejauh ini.”

“Yah, kirain auto diterima.”

Elara mencebik. “Mohon maaf, Bapak Azka. Yang pengin kerja itu banyak. Gak cuma bapak doang.”

Laki-laki itu hanya merespons dengan tawa. Lalu mulutnya kembali terbuka. “Tunggu aja, gue pasti keterima.”

Entah Azka serius atau tidak, Elara kurang peduli dengan itu. Ia hanya fokus menghabiskan waktunya di café yang amat nyaman itu. Pasalnya, besok ia harus berkerja keras di depan wajan penggorengan. Selama ia melewati masa-masa pendekatan dengan Reyiga, dirinya tidak mengundurkan diri dari pekerjaan paruh waktunya. Meskipun ia tau kalau Kinan akan membayar lunas semua hutangnya, tapi itu tak menjamin semua kebutuhan keluarganya. Ia juga perlu uang tambahan untuk keperluan pribadi dan kuliahnya. Sejak awal masuk kuliah, ia tidak pernah lagi meminta uang dari ibunya. Ia berusaha mandiri dengan menghasilkan uang sendiri.

****

Elara mengambil jadwal pagi untuk kerja paruh waktunya hari ini. Biasanya, saat ia harus mengimbangi jadwal kuliah, ia selalu mengambil jadwal kerja paruh waktu sore atau malam. Memang tak lama, hanya beberapa jam saja durasinya. Namun franchise ternama seperti McDonald’s ini tidak pernah memiliki waktu santai. Setiap detiknya, selalu ada pesanan. Baik itu pengunjung yang datang secara langsung maupun pesanan online.

Ada pergantian waktu makan siang pegawai yang bisa ia manfaatkan untuk beristirahat sejenak. Seperti anak muda pada umumnya, Elara pun tak lepas dari ponsel. Sesekali ia berkunjung ke media sosialnya. Ada satu notifikasi dari Instagram-nya Reyiga. Gadis ini memang menyalakan notifikasi dari idolanya itu. Ia mendapati Reyiga mengunggah foto dengan setelah denim dan bucket hitam yang menawan. Stylish juga ya pakaian santainya kak Reyiga. Ujar Elara dengan senyum yang tersungging dibibirnya. Ia memang tak bisa menutupi rasa kagumnya pada laki-laki itu. Selain itu juga, ia rasa, dirinya sudah lama tidak bertemu dengan Reyiga karena kesibukan ujian akhirnya. Dan, Reyiga pun sering pergi ke luar kota untuk mengurus cabang barunya di Menado. Tapi, untuk urusan komunikasi, mereka tetap memberi kabar lewat WhatsApp.

On Cloud Nine (EL REY Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang