The Truth 2

178 28 0
                                    

Pulang sekolah Tzuyu tampak ragu ragu keluar dari area sekolah. Sungguh ia benar benar takut kalau bertemu dengan Jaehyun karena cerita Younghoon pagi tadi. Saat sampai di gerbang sekolah, ternyata Jaehyun sudah berada di seberang jalan.

"Tzuyu!!" Teriak Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tzuyu!!" Teriak Jaehyun.

Tzuyu pun melihat ke arah Jaehyun, berusaha tersenyum dan berjalan pelan sambil mengeratkan pegangan di tas nya.

Tzuyu pun melihat ke arah Jaehyun, berusaha tersenyum dan berjalan pelan sambil mengeratkan pegangan di tas nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo masuk." Ajak Jaehyun sambil membukakan pintu penumpang. Tzuyu mengangguk dan langsung masuk ke dalam mobil.

Meskipun Tzuyu bisa bela diri, ntah kenapa ketika bersama Jaehyun ia merasa ter intimidasi. Apalagi ditambah cerita dari Younghoon membuat ia semakin was was berada di dekat Jaehyun.

Di perjalanan, Jaehyun sesekali melirik Tzuyu di kursi belakang. Saat lampu merah, Jaehyun melihat tangan Tzuyu terkepal dan agak bergetar serta pandangan Tzuyu mengarah ke luar.

"Tzuyu. Apakah ada sesuatu?" Tanya Jaehyun lembut.

"Ah, ti-tidak kak." Jawab Tzuyu gugup.

"Apa Younghoon mengatakan sesuatu?"-Jaehyun

Tzuyu tersentak lalu melihat ke arah Jaehyun yg ternyata sedang memperhatikan nya melalui kaca mobil yg mengarah ke kursi belakang.

Setelah lampu hijau, Jaehyun langsung mempercepat laju mobil nya. Tzuyu benar benar ketakutan sekarang. Apa yg akan terjadi padanya nanti jika Jaehyun sedang mode marah seperti ini.

Sesampainya di halaman mansion, Jaehyun menyeret Tzuyu kedalam mansion. Jaehyun menarik Tzuyu ke dalam kamarnya lalu menghempaskan tubuh Tzuyu ke kasur. Tak lupa Jaehyun mengunci pintu kamar agar tak seorang pun menganggu acaranya bersama Tzuyu.

"Hey, kenapa kau takut seperti itu? Aku bahkan pernah melihatmu mengalahkan pria hidung belang." Kata Jaehyun sambil menarik dagu Tzuyu agar melihat matanya.

"Aku yakin kau memiliki berbagai macam pertanyaan di dalam kepala mu ini. Kau bisa menanyakan dengan satu syarat."-Jaehyun

"A-apa syaratnya?"-Tzuyu

"Setiap satu pertanyaan, lengan lembut mu ini akan ku sayat 1cm. Jika sampai keluar darah, aku tidak akan menjawab pertanyaan selanjutnya. Kau bisa keluar dari sini jika kau takut."-Jaehyun

Lelaki di depan Tzuyu ini benar benar tidak waras. Jaehyun mengambil sebuah pisau pembuka surat di dalam laci. Setelah menemukan pisau yg ia cari, Jaehyun menarik Tzuyu dan mendudukkan Tzuyu di pangkuan nya.

"Kau memang memiliki darah keturunan Wang. Berikan lengan mu lalu mulailah bertanya."-Jaehyun

Rasa takut Tzuyu berubah menjadi penasaran. Kakak nya ini memiliki sifat yg aneh. Wajahnya begitu polos, tapi tiba tiba bisa berubah sangat seram ketika emosi. Selain itu Tzuyu jadi tahu kalau Jaehyun ini seorang psikopat. Tzuyu pun menyerahkan tangan kanan nya dengan berani.

"Apakah kau yg membunuh ibuku?"-Tzuyu

Srett... Satu sayatan tipis di kulit lengan Tzuyu. Jaehyun tersenyum tipis karena saat Jaehyun melihat wajah Tzuyu, Tzuyu tak terlihat kesakitan.

"Iya." Jawab Jaehyun singkat.

"Apa ada yg menyuruhmu melakukan itu?"-Tzuyu

Srett... Sayatan kedua Jaehyun lakukan di sayatan pertama yg membuat garis lurus di lengan Tzuyu.

"Tentu saja."-Jaehyun

"Siapa?"-Tzuyu

"Orang yg saat ini sangat menyayangimu." Jaehyun menyayat kembali luka yg sudah di buatnya.

"Apakah orang itu Daddy? Karena, hanya dia saja yg bisa memerintah mu. Apa aku benar?!"-Tzuyu

Jaehyun tak tahan lagi. Tanpa aba aba Jaehyun menusuk sayatan yg ia buat sampai sampai pisau nya tertancap di lengan Tzuyu.

"Akkh... Kenapa kau menusuk kak? Katanya kau hanya akan menyayat kulitku." Kata Tzuyu sambil perlahan mencabut pisau yg tertancap di lengan nya.

"Darah nya sudah keluar. Jadi pergilah sebelum aku membunuhmu."-Jaehyun

Jaehyun menurunkan tubuh Tzuyu lalu pergi ke arah jendela. Tak peduli dengan keadaan adik nya yg sedang menahan lengan nya agar berhenti mengeluarkan darah.

"Kau lihat samurai di dinding itu? Itu adalah senjata yg ku pakai untuk menebas ibu mu. Sebenarnya aku tak pernah suka membunuh wanita tua. Tapi karena ini perintah Daddy, aku tak bisa menolak. Dan satu hal lagi yg harus kau tau. Ibu ibu kami telah mati dan dibunuh langsung oleh Daddy."-Jaehyun

Tzuyu hanya diam mendengar penuturan Jaehyun. Hati nya sangat sakit. Pantas saja saudaranya tumbuh begitu dingin karena mereka tak mendapat kasih sayang seorang ibu dari mereka lahir.

"Tunggu apa lagi?! Keluar sekarang sebelum aku berubah pikiran!" Bentak Jaehyun.

Tzuyu menggeleng. Ia masih ingin bertanya kepada Jaehyun. Tapi lengan nya terus menerus mengeluarkan darah.

Jaehyun yg kesal akhirnya mendekati Tzuyu. Ia mengangkat tubuh Tzuyu, mendorong nya di tembok lalu mencekik nya. Tzuyu tak tinggal diam. Ia mencengkram lengan Jaehyun.

"Kak, lepaskan aku." Pinta Tzuyu

Jaehyun tak mendengar permintaan adik nya. Lalu tiba tiba pintu kamar Jaehyun di dobrak oleh Namjoon.

"Apa yg kalian lakukan?" Kata Namjoon.

Karena Jaehyun masih mencekik Tzuyu, akhirnya Namjoon menonjok keras pipi Jaehyun. Tubuh Jaehyun langsung tersungkur dan cengkraman tangannya terlepas. Lalu buru buru Namjoon menarik Tzuyu keluar dari kamar Jaehyun.

She's the BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang