Aku gak pernah tau, apa sebenernya yang bisa dibanggakan dari diriku ini.
Apa yang bisa diambil manfaatnya dari setiap perilaku yang pernah aku lakuin.
Dan apa arti sesungguhnya aku untuk diriku sendiri sehingga aku bisa lebih menghargai segalanya yang sudah aku miliki.itu aku di MASA LALU yang penuh dengan aura negatif.
~~~~~~
Semua terasa berat, hampa, gelap, dan penuh ketidakpuasan. Entah aku yang salah karena terlahir dalam keluarga dengan berlatar belakang didikan yang keras, atau aku yang bergaul ditengah² masyarakat yang hidup berkecukupan dari dini.
Aku selalu merasa kurang dan tidak mampu. Merasa yang paling rendah dan tersakiti. Merasa tidak cocok dan berakhir menarik diri. Semua itu terasa, dengan amat perih di dalam hati kecil ku.
Ingin melampiaskan kekesalan, tapi tidak tau objek apa yang aku kesalkan. Karena aku sadar, bahwa yang ku kesal kan adalah apa yang aku punya sekarang.
Aku kesal, karena tidak mampu mengucapkan tidak pada orang yang seharusnya tidak perlu ku bantu. Aku kesal, karena tidak mampu mengutarakan apa yang ingin ku suarakan. Aku kesal, pada diri ini yang begitu mudah melakukan segala hal sendirian. Mengapa? Mengapa semua hanya tertahan didalam hati? Tapi sayang nya pada saat itu yang ku pertanyakan bukan bagaimana caranya aku bisa menyuarakan isi hati ku, tapi justru aku menanyakan mengapa harus ada suara hati? Suara yang bahkan tak dapat di dengar oleh orang lain, yang bahkan terkadang si pemilik hati pun ragu akan siapa yang memunculkan isi suara hati itu, apakah murni dari hatinya? Atau bahkan godaan dari makhluk lain yang tak kasat mata? Dan sekali lagi, mengapa harus ada?
Tidak terjawab, itu lah akhir dari pertanyaan ku tadi.
Hingga aku menyadari sesuatu, teringat dari ucapan seorang guru matematika disekolah. Bahwa gunanya kita belajar matematika adalah belajar menyederhanakan masalah, hanya itu intinya. Tapi apakah setiap masalah perlu penyederhanaan? Dan apakah sesulit itu untuk menyederhanakan? Dan apakah kesederhanaan yang aku yakini akan mudah di terima orang lain?
We never know. 😬
Tapi setidaknya aku bisa merasakan, bahwa semua lebih ringan untuk dihadapi.
Itulah hal lain yang ku yakini selain memang Tuhan itu ada dan berkuasa atas segala Nya. Menjadikan ku harus merasa cukup dengan apa yang ada tanpa harus memaksakan untuk memiliki yang lain. Tapi selain itu juga, menjadikan ku merasa cukup dengan hanya aku yang perlu "merasakannya".

KAMU SEDANG MEMBACA
secuil perjalanan
Randombukan apa², cuma pengen belajar biar bisa ungkapin isi kepala dan hati aja. Biar suatu saat aku bisa lebih mudah untuk terbuka di kehidupan nyata.