15

35 10 0
                                    

"Anda sudah mau pulang?"

"Ah, iya Pak Direktur, anda juga?" ucap Ji Eun yang baru saja disapa oleh bos besarnya, saat bertemu di lobi kantor setelah bersamaan keluar dari lift yang berbeda.

"Saya akan mengantar anda sampai ke rumah," tawar Seo Joon.

"Ah, tidak perlu, akan sangat merepotkan anda. Saya pulang--" kalimat Ji Eun terpotong karena Seo Joon yang langsung menggandeng tangannya untuk cepat menuju mobilnya.

"Ji Eun!" panggil Huang Zitao yang tanpa disangka sudah menunggu Ji Eun keluar dari lobi kantornya.

"Kita belum berkenalan ya?" ucap Tao menghalangi langkah keduanya, ia melirik tangan kedua orang itu yang nampak sedang bergandengan tangan.

"Perkenalkan, saya Huang Zitao. Teman - dekatnya - Lee Ji Eun," kembali lagi Tao menyambung kalimatnya.

Kali ini ia mengambil tangan Seo Joon yang masih setia menggenggam tangan Ji Eun, guna berjabat tangan usai memperkenalkan diri dengan menekankan pada kalimat akhirnya.

Memang sangat kentara kalau Huang Zitao ini sangat memaksakan yaa, memangnya dunia Lee Ji Eun hanya berpusat padanya saja?

Dengan wajah dinginnya Park Seo Joon meladeni tingkah Huang Zitao yang dianggapnya cukup konyol itu.

"Saya Park Seo Joon," ucapnya saat tangan mereka bertaut sesaat lalu dilepas.

Lee Ji Eun yang berada di tengah-tengah dua pria itu merasakan seperti adanya dia kubu dengan suhu yang sangat bertolak belakang di antara keduanya.

Park Seo Joon yang seperti gunung es besar, sedangkan Huang Zitao seperti gunung berapi yang meluap-luap.

Tidak dipungkiri juga, mereka seperti sedang beradu-saing. Entahlah, hal apa yang membuat dua kubu tersebut menjadi seperti itu.

"Anda ada hubungan apa dengan Ji - Eun - saya?" lagi-lagi Tao menyisipkan penekanan diakhir kalimatnya.

Wanita mungil yang sedaritadi hanya diam karena masih berusaha mencerna situasinya di antara sosok pria-pria bertubuh jakung itupun langsung melompat ke tengah-tengah keduanya.

Memisah jarak disana, kemudian disusul dengan naturalnya Seo Joon merangkul pundak Ji Eun tepat di depan lobi perusahaan miliknya dan di depan mata Huang Zitao disana.

"Seperti yang anda lihat, Lee - Ji - Eun - adalah - pacar - saya," Seo Joon membalas dengan menekan kalimatnya sejelas mungkin.

Mata Huang Zitao menatap tajam Lee Ji Eun, seakan meminta wanita itu untuk mengelak pernyataan Seo Joon barusan.

"Saya harus mengenal terlebih dulu orang seperti apa pacar Lee Ji Eun saya ini, karena kita adalah teman yang sangat dekat sejak lama," Huang Zitao tidak menyerah juga untuk bertingkah.

"Sedekat apapun hubungan pertemanan, tidak akan lebih dekat dari hubungan cinta kami yang sangat dalam. Aku benarkan, Lee Ji Eun sayangku?" tutur Seo Joon turut menyerang balik.

Mereka bertiga seakan lupa bahwa mereka sedang berada di tempat terbuka, tentu saja sukses menjadi objek utama perhatian orang-orang yang juga berada di sekitar sana.

Lee Ji Eun pun yang sedari tadi hanya melempar pandangannya dari Huang Zitao ke Park Seo Joon tanpa berkontribusi ke dalam percakapan akhirnya sadar bahwa situasinya sebagai karyawan perusahaan Seo UN Grup sedang terancam karena pertunjukan ketiganya yang telah dipertontonkan secara terbuka.

"Di-direktur ayo kita pulang, Tao kamu juga pulang sana!" ucap Ji Eun memisah keduanya.

"Saya ini lebih lama mengenal Ji Eun, jadi hubungan kami yang lebih dalam," pekik Huang Zitao tanpa menghiraukan Ji Eun.

Sedangkan Seo Joon menatap lekat mata Ji Eun dan memberikan senyuman hangat, sebelum menoleh ke arah Huang Zitao dan berganti dengan tatapan dinginnya.

"Kami akan menikah," ujar Seo Joon tegas sekali ucap.

Buah yang dituai akibat ucapan Park Seo Joon yang cukup bisa terdengar orang-orang pun sukses membuat mereka yang berada disana membeku di tempat mereka berdiri ataupun berjalan.

Tak terkecuali Lee Ji Eun dan juga Huang Zitao disana, bahkan mulut Ji Eun saat ini sedang ternganga cukup lebar saking terkejutnya.

Lee Ji Eun yang sangat panik pun kehilangan kewarasannya hingga membuatnya berani menyeret lengan Park Seo Joon dan mendorongnya masuk ke dalam mobil yang sudah disiapkan dan terparkir sejak dari beberapa puluh menit yang lalu di depan pintu lobi perusahaan yang memang untuknya.

"Selamat pulang sampai tujuan dengan selamat Pak Direktur," ucap Ji Eun sebelum ia menutup pintu mobil itu.

Mobil sedan mewah berwarna hitam itupun melaju pergi meninggalkan lobi, untungnya pria dibalik kemudi langsung menjalankan mesin mobil itu agar Park Seo Joon tidak keluar dari mobil dan kembali beragumen dengan Huang Zitao.

Kemudian Lee Ji Eun menyeret Huang Zitao untuk beralih menjauh dari perusahaan.

"Tolong berhenti bersikap seakan kita adalah segalanya di hidup masing-masing, jangan terus melewati batasanmu itu, Huang Zitao!" jelas Ji Eun seusai melepas kasar tangan Tao yang tadi digandengnya.

•••THE SECRET CRUSH•••

Park Seo Joon
Pria yang disukai sejak umur 17 tahun, lalu sampai sekarang masih berteman baik.

Aku sangat tidak suka!

Awalnya aku pikir, aku tidak akan peduli tentang siapa dan bagaimana masalalu orang yang akan aku nikahi.

Tapi kenapa aku bisa merasa sangat kesal begini ya?

"Cemburu," ucap seseorang berkacamata tanpa ada angin dan hujan seperti tahu isi pikiran Seo Joon.

"Apa?" tanya Seo Joon di bangku belakang.

"Gunung es terbesar akan segera mencair karena kobaran api cemburu," celetuknya kembali dari balik kemudi mobil.

Padahal matanya terus fokus ke depan tanpa sesekali melirik kebelakang dari kaca spion tengah.

Tapi bisa-bisanya pria 'bermata empat' ini menggoda Seo Joon yang padahal dirinya sendiri tak mengenali perasaan yang kini sedang dirasakannya.

Apa benar Song Kang adalah manusia, bukan Dewa Yunani?

"Melantur apa kamu? Pinggirkan mobilnya biar aku yang menyetir. Beraninya kamu mabuk malah nekat menyetir mobilku," keluh Seo Joon.

"Bagaimana mungkin aku membiarkan seorang Direktur menyetir mobil untukku yang sebongkah mesin kerja berkedok Kepala Sekretaris ini?" jawaban Song Kang yang terdengar sarkas.

"Banyak omong! Tutup mulutmu, aku mau tidur," ucap Seo Joon yang memejamkan matanya.

"Anda tidur dan saya akan bekerja keras menutup gosip setelah tiba di rumah karena ulah anda di depan lobi tadi, waahh.... Sungguh sosok kakak yang tidak pantas untuk ditiru ya guys ya," sarkas Song Kang yang hanya mendapat tendangan di kursinya dari Seo Joon sebagai jawaban.

Song Kang memang memiliki peran yang sangat penting di dalam Seo UN Grup dan juga Park Seo Joon sebagai keluarga.

Seperti itulah peran Song Kang selama hidupnya dengan setia mengabdi setelah ia diadopsi oleh keluarga Park Seo, membuat segala sesuatu hal yang bersangkutan dengan Seo UN Grup dan keluarganya berjalan sesuai semestinya.

Termasuk upaya kerasnya menutup semua gosip yang muncul yang bisa saja akan mempengaruhi jalannya bisnis Seo UN Grup.

•••THE SECRET CRUSH•••

THE SECRET CRUSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang