🌹Rencana Liburan

443 67 3
                                    

"Ayo jalan-jalan" ajakan itu terlontar dari sang kepala keluarga pada ketiga anaknya yang masih berada di meja makan, baru selesai makan malam.

Sunoo menoleh, "Kemana, Pa?" tanyanya dibarengi dengan suapan eskrim mint choco favorit nya.

Papa Wooseok menyandarkan punggungnya di kursi "Terserah kalian. Papa sama Mama cuti sebulan, jadi banyak waktu luang. Jarang-jarang kan kita liburan sekeluarga" katanya lembut namun berwibawa. Ah memang bisa dibilang Papa Wooseok ini Papa sejuta umat. Paham tidak??

Heeseung yang baru saja menelan waffle buatan Mama Seojin menoleh pada sang Papa "Ke tempat yang dingin aja, Pa" katanya memberi usulan.

Papa Wooseok mangut-mangut menerima usulan anak sulungnya "Sunoo gimana?" tanya sang papa pada anak bungsunya.

Sunoo mengacungkan jempolnya tanda setuju "Jalan-jalan di alam gitu seru keknya. Bosen sama Om Jay cuma diajak ke mall, starbak, pameran, geduuung aja terus. Pengen liat alam" ungkapnya dengan bibir yang mengerucut lucu.

Sang papa tertawa ringan "Boleh-boleh. Sunghoon? Setuju nggak?" tanyanya pada anak tengah yang sedari tadi diam saja, tak makan makanan penutup seperti kedua saudaranya.

"Hoonie mah ikut aja, Pa. Lagian kalau mereka udah berkehendak mana bisa Hoonie nolak" katanya dramatis.

Sunoo dan Heeseung mendelik jijik pada Sunghoon. Apa-apaan itu tadi?? Mentang-mentang Papa ada dirumah..

"Dih. Biasanya dia yang paling susah diajak, Pa. Emang tubuhnya ngikut aja, tapi mukanya itu looh.. Hih" Sunoo membeberkan segala perilaku Sunghoon kesal. Sok-sokan jadi orang yang paling terima, biasanya dia yang jadi raja pemberontak.

Papa Wooseok tertawa renyah, sudah terduga "Yakin Hoonie bakal ikut?" sang Papa ingin mengerjai Sunghoon rupanya.

Sunghoon merengek pelan "Ikut lah, Pa. Yakali jalan-jalan sama Mama Papa Hoonie nggak ikut"

"Yasudah--"

"Ngobrolin apa nih?" Mama Seojin yang baru selesai merapihkan alat makan tadi kembali ke meja makan, ikut bergabung. Sepertinya sedang ada topik yang seru.

"Liburan Ma.." jawab Papa

Mama Seojin mengangguk mengerti "Ayo liburan, lama nih nggak liburan. Mumpung banyak waktu" katanya

"Tadi kata anak-anak mereka mau ke tempat yang dingin. Bisa lah kesana"

"Ok.. Rencana kapan nih mau pergi?" Mama Seojin memastikan, kalau masalah tabrakan jadwal atau tidak, itu bisa diatur. Hangout dengan teman itu juga bisa diatur, pokoknya keluarga nomor satu!

"Emm.. Lusa? Gimana?" Papa memberi usulan

Heeseung, Sunghoon dan Sunoo mengangguk tanda setuju, akhirnya mereka bisa jalan-jalan..

---

"Bajunya eh bajunyaaa!!"

"Itu topi gw ya anjirr!!! Balikiin nggak?!!"

"Woy ini kaos kaki kesayangan gw yang gw cari 10 abad yang lalu, ternyata Lo yang nyuri ya!!"

"Asem geseran dikit, Hoon! Gw kejepit nih"

"Ish barang banyak amat sih, gw jadiin red carpet tau rasa. Eh tapi jelek sih, nggak cocok jadi red carpet"

Rusuh. Hanya itu kata yang cocok untuk mendeskripsikan keadaan Triple S pagi harinya. Mereka sibuk mengemasi pakaian, tapi karena mereka termasuk orang yang teledor, jadilah barang berserakan dimana-mana.

"Bang Sunghoon ini kaki Sunoo sakit aaa keinjeeekkkk!!!!"

Ok kita tinggalkan mereka bertiga yang sedang packing -
adu bacot- tersebut.

Di ruang tamu ada Jay yang sedang sibuk menghabiskan kopi hitam pahit yang dihidangkan oleh kakaknya sendiri, Seojin.

Dia memang sengaja berkunjung, katanya sekalian mampir. Padahal ya tidak, dia lupa kalau kakaknya itu sudah pulang, jadi dia kerumah Triple S, berniat untuk mengajak jalan-jalan. Tapi dia baru ingat kalau kakaknya itu sedang ada dirumah. Alhasil dia numpang saja minum kopi, daripada ke starbak, buang-buang duit.

Nyenyenye.

Ok. Apa lagi? "Kak, niatnya mau liburan berapa hari?" Jay bertanya pada kakak sulungnya yang sedang menonton televisi disebelah Jay.

"Seminggu mungkin? Kenapa emang?" tanyanya balik sembari terus mengganti channel televisi, mencoba mencari acara yang menarik.

"Nggak sih.. Gw mau liburan juga" jawab Jay

"Lo mau ikut?" Seojin iseng bertanya, mungkin saja kan?

Jay menggeleng brutal "Orang gw liburan mau healing dari tu tiga curut kok malah suruh bareng" katanya

Seojin terkekeh pelan "Mau kemana emang?" tanyanya

"Neptunus" jawabnya watados

"Ebuset" nyebut si Seojin..

Jay tertawa pelan "Gw mau liat ponakan dulu" katanya sembari berjalan menuju lantai dua, tempat dimana kamar triple S berada.

"Heh-" Jay yang berniat mengganggu harus mengurungkan niatnya dulu karena melihat kondisi kamar yang sangat berantakan.

"Habis ada gempa kah?" tanyanya karena sangat terkejut.

Triple S menoleh kearah pintu dimana ada seonggok Jay yang sedang bersidekap dada.

"Apa?" tanya ketiganya kompak. Mereka lelah bertengkar btw..

"Nggak. Gw pulang. Bye"

"Dih gaje"

---




Wkwk.. Makasih banyak buat kalian semua yang udah baca ini, ngasih vote, komen, dan segala bentuk support lainnya. Semoga kalian sehat selalu ok? Sukses yaa~

Btw kalian nemu book ini gimana si awalnya?? Ini emang nggak terlalu nunjukin konflik, karena tujuan awalnya emang "BIKIN BUKU YANG CUKUP BACA AJA GAUSA MIKIR"

Ok jadi yaa begitu.. Ini ide-ide sedang bertebaran entah kemanaa.. Maaf kalau nggak seru..

One more.. Thank you so much~~

Triple S (Sunoo-Sunghoon-heeSeung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang