- Bagian 9 -

39 31 3
                                    


Rean kembali melanjutkan ucapannya.

"Dan aku kembali melihatnya tersenyum saat malam itu, saat malam Yang Mulia menemuimu guna menanyakan kuda yang akan beliau bawa untuk mengunjungi rumah-rumah warga" imbuh Rean.

"Bagaimana kau tahu, bukankan waktu itu Yang Mulia sedang sendiri ?" tanya Yuandra dengan mengerutkan keningnya.

Bukannya menjawab, yang ditanya malah berbalik bertanya kepada Yuandra.

"Apakah kau tahu apa sebutanku dikalangan para pengawal ?" tanya Rean.

Yuandra menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku belum tahu, memangnya apa ?"

"Bayangan abu. Aku selalu berada dimanapun Yang Mulia berada, aku telah bersamanya sejak aku berusia remaja, Yang Mulia memungutku dari perbudakan di kerajaan sebrang, saat itu aku dijual oleh pamanku karena dia terlilit hutang, dan pada saat itu Yang Mulia Raja dan Ratu serta Pangeran Viagra melewati tempat itu dan melihatku berlari dengan berbagai luka ditubuhku" Rean menjeda penjelasannya sembari berjalan disamping Yuandra.

"Lalu tanpa sengaja aku menabrak kereta mereka, dan yaa sejak saat itu mereka membawaku ke kerajaan Nerlond, disana aku dilatih dan dibimbing untuk menjadi manusia kuat, dan aku pun berjanji pada diriku sendiri, aku akan mengabdikan hidupku sepenuhnya untuk keluarga kerajaan" kini keduanya telah sampai dibawah pohon yang rindang.

Yuandra mendengarkan cerita Rean dengan seksama kali ini.

"Usiaku hanya terpaut 2 tahun dari Pangeran Viagra, jadi kita bisa sering bermain bersama, pangeran sangat senang karena mempunyai teman yang bisa dikatakan seumuran, tetapi tidak jarang jika emosinya sedang naik, siapapun akan menjadi sasarannya, dan saat-saat seperti itu, hanya Yang Mulia ratu yang bisa menenangkannya" sambung Rean seraya memainkan rumput yang ada didekat kakinya.

Yuandra tiba-tiba teringat sesuatu, ia lupa mengabari pada Hyunja bahwa ia ikut bersama rombongan yang mengawal Yang Mulia ratu, jadi sekarang Hyunja dan Viagra berada di istana tanpa dirinya.
Tiba-tiba perasaan kalut menyelimuti Yuandra.

Rean yang menyadari perubahan air muka Yuandra pun mengutarakan rasa penasarannya.

"Kau kenapa Yuandra?"

"Eoh ti-tidak tidak ada apa-apa, silahkan lanjutkan ceritamu" ucap Yundra dengan tersenyum sembari mencoba menyembunyikan kekhawatirannya.

"Oh iya ada yang ingin aku tanyakan kepadamu ?" ucap Yuandra pada Rean.

"Apa ?" jawab Rean ketus.

Waahh ternyata memang benar rumor yang beredar, dia tegas dan cuek sekali, batin Yuandra.

"Tadi aku tidak sengaja mendengar Yang Mulia mengatakan bahwa beliau mempinyai putra lain selain pangeran Viagra, apakah itu benar ?" Yuandra bertanya dengan sangat pelan.

"Heiii kau dengar darimana, ini tidak akan baik jika ada yang mendengarknya" ucap Rean dengan suara pelan tetapi dengan nada yang ditekan sembari melihat sekeliling mereka.

Yuandra merasa bingung dan bersalah, ia menutup mulutnya sendiri.

"Maaf, maafkan aku tidak tahu jika ini berbahaya" bisik Yuandra.

"Kau dengar kabar darimana, jangan sembarangan menyebarkan berita tanpa tau kebenarannya" ucapan Rean terdengar serius kali ini.

"Tadi aku hanya tidak sengaja mendengarnya saat sedang membantu tabib mengobati kaki Yang Mulia" jelas Yuandra.

"Selama hampir 14 tahun aku berada di kerajaan Nerlond, aku tidak pernah sekalipun mendengar tentang hal itu" jelas Rean kepada Yuandra.

"Eum mungkin aku hanya salah dengar. Oh iya apakah kau tahu apa penyebab pangeran Viagra yang terkadang suka lepas kendali akan emosinya ?" Yuandra kini meyilangkan kakinya menghadap Rean.

Cessation of Love (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang