Setelah makan nayeon dan dahyun menonton dengan dahyun yang masih setia menggendong si-an. Dahyun sebenarnya sudah pegal, karena si-an sudah di pelukannya hampir 2 jam. Dahyun tadi ingin menidurkan si-an di ranjang tetapi si-an lagi-lagi mengeratkan pelukannya. Dan itu membuat dahyun mendengus kesal.
Setelah selesai nayeon dan dahyun ke kamar untuk tidur, dahyun bernafas lega akhirnya ia bisa tiduran juga. Tapi ketika dahyun sudah tiduran, si-an melepas pelukannya dan beralih memeluk nayeon yang baru saja tiduran.
"Gapapa deh lebih bagus, akhirnya bebas"ucap dahyun bernafas lega.
"Kamu belum mandi sama si-an"dahyun seketika langsung teringat kalau dirinya belum mandi dari sore hanya gara-gara dia menggendong si-an kemana pun.
Dahyun pun langsung bangun tidurannya dan langsung berlari ke kamar mandi untuk mandi.
"Sekalian aja sama si-an mandi bareng"goda nayeon membuat dahyun terkejut.
"A-andwae!"tolak dahyun langsung masuk ke kamar mandi dan menguncinya, wajahnya pasti sangat merah.
Nayeon tahu betul kalau misalkan dahyun tidak suka jika anaknya itu mandi bersamanya. Katanya takut privasinya ketahuan anak, padahal mah anaknya juga sudah tahu dari nayeon. Benar-benar memang si nayeon.
Setelah selesai mandi dahyun sudah keluar dari kamar mandi dengan sudah memakai pakaiannya lengkap, dahyun melihat nayeon yang masih main handphone nya mengernyitkan dahi. Mengapa nayeon belum tidur? Pikir dahyun.
Dahyun pun menghampiri nayeon di pinggir ranjang, dan mengelus Surai nayeon. "Kenapa belum tidur?"tanya dahyun sambil tersenyum.
"Aku menunggumu"jawaban membuat dahyun tersenyum, ia pun langsung ke tempatnya untuk tidur.
"Tidur ya"sedangkan nayeon hanya cemberut karena dahyun menyuruhnya tidur, dahyun yang menyadari nayeon memasang wajah cemberut itu mengernyitkan dahinya.
"Wae?"pertanyaan dahyun membuat nayeon tambah kesal, bagaimana ia bisa menikahi dahyun yang tidak peka.
"Tidak jadi! Sudah aku mau tidur!"ketus nayeon langsung menutup matanya dan memeluk si-an dengan erat.
Setelah beberapa menit berpikir, akhirnya dahyun tahu kenapa bininya marah. Seketika senyum dahyun mengembang.
"Eonnie"panggil dahyun sambil tersenyum, dan hanya dijawab deheman oleh nayeon yang masih menutup matanya. Lagi-lagi dahyun tersenyum dengan lebar, tiba-tiba terlintas dipikirannya untuk mengerjai nayeon.
"Jjalja"benar-benar nayeon kesal dengan dahyun, padahal dia dari kemarin-kemarin belum di cium sama dahyun.
Nayeon membuka matanya berniat ingin protes sama dahyun, tapi nayeon terkejut karena wajah dahyun berada dengan wajahnya mungkin itu tinggal berapa inci lagi.
"Menunggu ciumanku eoh?"goda dahyun sambil memegang dan mengelus bibir berbentuk love itu dengan jari jempolnya, Benar-benar godaan dahyun sukses membuat nayeon memerah.
Dahyun tersenyum semakin lebar saat ia melihat secara dekat wajah nayeon yang memerah itu.
"J-jangan menggodaku! C-cepat lakukan!"gugup nayeon dan mulai memejamkan matanya dengan erat karena memang dirinya benar-benar sangat gugup.
"Arraseo"dahyun tersenyum dan mulai mengecup nayeon hanya sekilas, tapi secepat mungkin nayeon menahan tengkuk dahyun agar nayeon bisa merasakan bibir dahyun yang membuat dirinya menjadi gila.
Ciuman mereka terhenti karena sedikit ada pergerakan si-an yang mengubah posisi tidurnya menjadi memeluk dahyun dan menyembunyikan wajahnya di dada dahyun, keduanya terkekeh pelan saat si-an bergantian memeluk kedua orang tuanya saat tertidur pulas.