"io bangun, io bangun" nalen menggoyangkan badan gio
"hmm? kenapa sayang?" gio menarik pinggang nalen
nalen langsung duduk "io mau es kelapa" gio menatap nalen dengan mata ngantuknya
"io mau es kelapa, sekarang" nalen melipat tangan nya di dada
gio mengusak rambutnya agar melek seutuhnya "sayang ini masih jam 2 malam, dan ga ada es kelapa di sini"
"ada io, kemaren aku mau naik jetski ada kok"
"kalo ga ada gimana?"
"cari dulu adaa tauu"
gio bangun dari tidurnya mau tak mau dari pada ia ga tidur sampe besok pagi, gio mengambil bajunya lalu turun ke bawah untuk mencari es kelapa.
•••
"io kok belum balik ya, emang selama itu ya nyarinya"
tak lama kemudian ada suara langkah namun terdengar tak sendirian, nalen mendengarkan dengan jelas, ketika pintu kamar terbuka nalen tersentak kaget "io?"
"nih es kelapa nya"
"io kok ada kirana?" nalen tak menerima es kelapa di tangan gio
"oh dia? tadi dia bantu nyari es kelapa"
"tapi kan ini di pulau kok dia bisa ada di sini"
"hai nalen, aku kesini karena tau pak gio ada di sini" kirana melambaikan tangannya
nalen menatap gio penuh pertanyaan "io? kenapa dia di bawa ke kamar juga?"
"dia mau nginap semalam, yaudah tidur sini aja sama kamu" sahut gio menaruh es kelapa itu di atas nakas
nalen langsung berdiri "ga, aku mau pulang mending aku ga tidur di sini dari pada ngeliat muka dia"
gio mengusakkan wajahnya kasar "argh terserah, aku ngantuk gara2 kamu" gio langsung merebahkan dirinya di kasur
"bye bye nalen, tidur yang nyenyak ya... biar aku yang nemanin pak gio tidur" kirana melambaikan tangannya sambil tersenyum
"ANJING, gausah cari aku lagi dari sekarang" nalen meninggalkan kamar tersebut
••••••
"arghhhhh iooooo" teriak nalen, yang membuat gio langsung berlari memeluk nalen
"sayang kenapa?"
"io tadi aku mimpi kamu bawa cewek kesini" nalen langsung menghamburkan pelukannya pada gio
gio menepuk - nepuk bahu nalen "tenang sayang, aku di sini cuman sama kamu ga ada yang lain"
"io.."
"kok bisa mimpi begitu?"
"gatau, tadi aku nunggu kamu terus aku ga ngerasa kalo ketiduran aku kira itu beneran soalnya mimpinya kayak nyata banget, bahkan di mimpi itu kamu juga lagi nyari es kelapa" nalen mendongakkan kepalanya
gio mengecup kening nalen lama "ga sayang, aku di sini cuman sama kamu, di mimpi aku bawa es kelapa?" tanya gio
nalen mengangguk "iya, tapi bawa cewek juga"
"sekarang? aku ga bawa es kelapa dan ga ada cewek sayang, aku gatau nyari dimana lagi es kelapanya"
nalen kembali memeluk gio "gapapa, aku gamau di tinggal lagi"
gio kembali mengecup kening nalen, lalu pada kedua mata nalen bergantian yang sudah keluar air mata, terakhir di bibir "sudah ya, sekarang kita tidur lagi sini aku peluk" gio menarik pinggang nalen untuk tidur di dekapannya.
nalen mendongakkan kepalanya ke atas, gio merapikan rambut nalen yang menutupi keningnya "kenapa? mau apa sekarang?" tanya gio
"mau kiss"
*lucu banget woyy mau lompat dari ujung monas aksjdhsk
gio mengecup bibir nalen "sekarang tidur lagi ya, aku di sini ga akan kemana2" mereka berdua melanjutkan tidur yang tertunda tadi karena es kelapa tengah malam.
•••
pagi ini nalen sudah mandi bahkan sudah rapi sedangkan gio masih tertidur pulas di kasur "io ayo pulanggggg bosan di sini" teriak nalen
gio menggerakkan badannya yang baru saja bangun "sayang kita di sini baru sehari apa dua hari, kok langsung pulang"
"bosennn, mauu di rumah aja"
"kemaren yang minta naik pesawat siapa? katanya bosen di rumah" sabar ya gio, perut nalen belum kempes
"io ayo pulang" nalen menarik tangan gio, gio lagi - lagi tak bisa menolak
"buru mandi nya aku tunggu di atas ya, aku tadi bilang ke bodyguard nya jemput pake heli aja hihi" baru saja nalen hendak berlari, pinggangnya sudah di tarik oleh gio
"tunggu sini, gausah ke atas sendirian aku gamau"
"tapi io kan lagi mandi"
"tunggu atau main sekarang" makin erat tangan gio di pinggang nalen
"tunggu aja"
gio langsung masuk ke kamar mandi sedangkan nalen menunggu gio sambil mengelus perutnya "baby kemaren seru kan main di lautnya? nanti kalo daddy ga ada kita main lagi ya"
tak membutuhkan waktu lama hanya 10 menit gio sudah selesai mandi "ayo ke atas"
"bentar io, baju kamu sama baju aku gimana?"
"tinggal aja, di rumah masih banyak biar aja di sini bajunya" gio menggandeng pinggang nalen berjalan
sesampainya di rooftop terlihat helikopter yang sudah menunggu, nalen menarik ujung baju gio "io aku boleh nyetir heli nya ga?" bisik nalen
gio langsung mengeratkan pelukannya di pinggang nalen "ga, kali ini ga ku turuttin"
"aku mau belajar io"
"belajar nya nanti bukan sekarang, bahaya sayang apalagi niatnya belajar" gio
nalen mengulum bibirnya "tapi nanti aku mau belajar ya"
"iya nanti, sekarang pulang dulu" gio membantu nalen untuk naik ke heli
nalen sangat menikmati pemandangan yang ia lihat dari heli, ia sangat senang karena gio tak marah saat tahu mereka akan naik heli untuk pulang.chap selanjutnya aku percepat ya, soalnya bentar lagi end, bisa jadi chap selanjutnya perut nalen kempes, dan aku mau bikin tentang haemax di selipin di chap2 selanjutnya😎
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE CEO//NOMIN
RomanceSeorang CEO yang memiliki sikap yang sangat dingin kepada siapa pun,hingga bertemu seorang dokter di rumah sakit ternama. •BXB •M-PREG •MATURE CONTENT •1821+ 🔞⚠️ -selamat menikmati-