Lubang Itu Adalah Cinta

Tamu Tak Diundang

Meeting antar kedua perusahaan berjalan lancar, bahkan setelah meeting dan makan siang, kedua owner perusahaan raksasa tersebut terlihat obrolan yang seru. Tiba-tiba datang tamu tak diundang, lelaki tinggi tegap berwajah oriental.

Namun entah dari mana Benny tahu kalau Marsya kekasihnya sedang meeting di kantor Yudha Manggala Karya, dengan sikap nya yang dingin dan kasar, Benny mengamit tangan Marsya dan bergegas mengajaknya pulang.

Marsya yang tidak suka dengan sikap Benny pun berusaha melepas tangannya, tapi percuma Benny terlalu besar tenaganya hanya untuk mengamit tangan Marsya yang mungil dan halus.

"Ben, apa-apa sih kamu, aku kan baru selesai meeting dan makan siang sama klien penting, kenapa kamu tiba-tiba datang dan menarik tanganku?" Cecar Marsya penuh amarah.

"Tapi meeting nya udah selesai kan, makan siangnya juga udah selesai?" Sahut Benny dengan penuh amarah, "nggak salah kan aku mengajak kamu pulang?"

"Iya tapi nggak begini caranya, aku kan belum selesai ngobrolin tentang pekerjaan," jawab Marsya ketus.

"Memangnya nggak bisa dilanjut besok, ini kan juga sudah di luar jam kantor!" Jawab Benny sengit.

Marsya hanya bisa menuruti perintah dan kemauan Benny, tanpa bisa berbuat banyak.

Sementara Yudha yang masih duduk di meja makan, hanya bisa memandang Marsya tanpa bisa menolongnya.

"Tiwi dan kamu Rendy, saya ada tugas buat kalian, tolong selidiki siapa pria yang telah kasar menarik tangan Marsya tadi." Yudha memberikan peringatan pada kedua orang kepercayaannya.

"Baik pak," sahut Tiwi dan Rendy nyaris berbarengan.

Yudha dan anak buahnya bergegas meninggalkan ruang meeting dan kembali ke ruang kerja masing-masing.  jam di kantor sudah menunjukkan pukul 16.00 wib. Yudha membereskan berkas-berkas di mejanya dan kemudian bersiap untuk pulang.