3

522 68 5
                                    

{3}

S  I  C  K






"Hei Lisa, ini hampir jam 7... Bukankah kelas mu di mulai jam 8 pagi?" Tanya Jennie yang tengah duduk mengeringkan rambutnya yang basah sambil bercermin

Lisa pun terduduk sambil menggaruk kepalanya yang gatal, dia masih mengumpulkan nyawanya sembari menguap berkali-kali

"Lalu kau? Bukankah hanya fakultas sosiologi dan ekonomi yang berangkat pagi" tanya Lisa yang bingung karena Jennie sudah selesai mandi di pagi hari

"Aku... A-aku hanya terbiasa mandi pagi hari"

"Kau berbohong kan? Apa kau berkencan? Semalam kau juga pulang terlambat" tanya Lisa lagi

"Kenapa kau yakin aku berbohong?"

"Kau akan gagap dan mengulang satu kata ketika berbohong, karena kau mengulur waktu untuk mencari alasan"

"Sepertinya kau salah memilih fakultas, kau seharusnya memilih fakultas psikologi! Kau sangat pandai ketika mendeteksi orang berbohong"

"Bukan begitu... Aku sudah berteman dengan mu hampir 10 tahun lamanya, jadi mungkin karena itu aku tiba-tiba tau kebiasaan mu dalam segala hal" Ucap Lisa yang mengikat rambutnya dan turun dari ranjangnya

"Jadi... Kau akan pergi kemana Jen?" Tanya Lisa

"Kenapa kau sangat ingin tau?"

"Karena aku teman mu"

"Teman juga ada batasan untuk mengetahui segalanya tentang temannya yang lain" jawab Jennie yang langsung menggunakan beberapa make up ringan

"Lalu kenapa kau sangat keberatan untuk menjawabnya? Lagipula Bibi Kim juga menitipkan mu pada ku agar kita bisa saling menjaga"

"Hahahaha!! Apa maksudmu dengan menitipkan dan saling menjaga? Kau bahkan lebih muda dari ku"

"Itu tidak ada hubungannya, Ibu ku juga menitipkan ku pada mu karena kau orang yang berpikir dewasa daripada aku, kita saling menjaga dan melengkapi di sini"

"Kau tau Lis... Ibu ku berbeda dengan Ibu mu, ibu ku menitipkan ku pada mu karena merasa kau sangat unggul dalam segalanya, kau di cintai banyak orang, keluarga mu begitu humoris, kau juga selalu mendapat yang pertama dalam perlombaan. Kau bisa menyaingi ku dalam segala hal termasuk bakat ku yang selalu ku banggakan dan--"

"Kenapa kau tiba-tiba marah, itu semua tidak ada hubungannya dengan perkataan Ibu mu ataupun Ibu ku"

"ADA!!" Teriak Jennie menoleh menatap Lisa dengan tajam, tapi kedua matanya tengah mati-matian untuk menahan tangisnya

"Dia sengaja menempatkan mu di sini agar aku bisa tertular dengan kecerdasan dan kelincahan mu, dia benci karena kenapa kau yang tidak menjadi anaknya saja, tapi kenapa malah justru aku!!" Ucap Jennie marah tanpa sadar hingga air matanya menetes begitu saja

"Dia melihat ku sebagai produk yang gagal, aku gagal dalam segala hal Ketika di bandingkan dengan mu, entah itu fisik, akademik, tingkah laku, semuanya, SEMUANYA!!"

Not A VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang