Chapter 18

2.5K 197 6
                                    

Kita gak pernah berakhir, karna dari awal kita memang belum pernah memulai- Gulf.

Setelah tiga hari sadar Gulf hari ini pulang kerumah mama nya yang dulu, dia berada di samping sang ayah sambil bersender dengan manja terkadang tertawa karna lelucon dari kakak dan ayah nya.

Tertawa dengan lepas, itu adalah pandangan dari sang sopir karna selama ini dia tidak pernah melihat tuan muda nya tertawa seperti ini, dia juga merasa bahagia melihat nya.

Sementara Mew dia mengendarai motor nya dan sudah sampai lebih dahulu di rumah Gulf.

"Ayah bunda ikut juga kerumah mama?" Tanya Gulf yang menghentikan obrolan ayah dan kaka nya.

Morrone mengulas senyum dan mencium pucuk kepala anak nya dengan sayang.

"Dia gak ikut, dirumah mama nanti cuma ada kamu, kakak dan ayah. Kita hidup bertiga, Gulf gak keberatan kan?"

"Aku gak keberatan kok ayah, cuma emang ayah gak bakal kangen sama bunda?" Ucap Gulf memandang ayah nya, setau dia ayah nya sangat mencintai bunda nya sampai tidak bisa berpisah sedikit pun.

Morrone menggeleng dia tidak akan pernah merasakan rindu kepada istri nya, karna dia hanya mempunyai rasa tanggung jawab kepada sahabat kecil nya. Bukan tidak bisa berpisah namun Morrone sangat menjaga Kendall agar tidak terluka sedikitpun, dia tidak mau almarhum sahabatnya kecewa kepada nya karna gagal menjaga Kendall.

"Ayah cuma kangen sama mama Barbara doang, kan yang ada di hati ayah cuma mama" Ujar Morrone.

Gulf dan Jaehyun langsung menutup hidung mereka secara bersamaan.

"Ayah bucin!" Ujar mereka serempak dan setelah itu terdengar tawa dari mereka bertiga.

Setelah satu jam di perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah besar tempat tinggal mama dan ayah nya dulu, Gulf memandang rumah itu melihat sekeliling tampak begitu damai dan sangat nyaman.

Memasuki rumah dan mereka melihat sudah ada teman dari Jaehyun serta temen Mew yang membantu maid membersihkan rumah.

"Buset pantes juga dah lo pada jadi babu" Ejek Jaehyun.

Off mendengar perkataan dari Jaehyun berdecih, walaupun mereka beda sekolah Off mengenal Jaehyun.

"Muka ganteng kaya gini di bilang cocok jadi babu" Sinis Off.

Bright tertawa mendengar ucapan dari Off dia merangkul pundak sabahat nya.

"Tapi emang muka lo pantes sih jadi babu, apalagi jadi pajangan di lampu merah" Bright berlari saat Off yang bersiap untuk memukul nya.

Morrone yang menggandeng Gulf menggeleng kan kepala nya melihat kelakuan teman dari anak nya.

"Udah sekarang kamu istirahat dulu, pasti kamu cape karna perjalanan tadi" Ujar Morrone.

"Tapi ayah temenin Gulf ya?" Jawab Gulf memasang wajah menggemaskan nya.

Jaehyun menahan untuk tidak mencubit pipi adik nya, adik nya sudah berusia hampir delapan belas tahun tapi kenapa masih terlihat sangat menggemaskan? Seperti bayi baru lahir sangat imut dan cantik.

Morrone mengecup pipi anak nya dan langsung menggendong anak nya ala koala untuk menuju kamar.

Saat Morrone dan Gulf pergi Jaehyun mendekati Mew dan menendang tulang kering sahabat nya.

"Anjing kaki gue sakit bangsat" Ringis Mew merasakan tulang kering nya nyeri.

"Liatin adek gue biasa ae dong, udah mantan jangan terpesona lagi, inget lo di rumah punya pacar yang lagi bunting" Datar Jaehyun.

thirty days for you (END) S1 (PROSES TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang