Perancis negara yang tidak hanya dikenal dengan menara Eiffelnya ini ternyata juga dikenal sebagai tempat yang romantis sehingga banyak wisatawan yang berbondong-bondong menuju kesana termasuk para pasangan baru yang akan melewatkan bulan madu mereka, berbeda dengan Lee Hyun su pemuda korea yang datang ke perancis justru bukan untuk berwisata melainkan untuk melanjutkan kuliahnya disebuah universitas terkenal dinegara itu yang bernama Universites De Paris, ia mengambil jurusan arsiterktur sesuai dengan hobinya yang menurun dari sang ayah.
Disebuah kompleks perumahan mewah, Lee Hyun su akan tinggal untuk beberapa lama dinegara itu, setelah sampai dirumah yang akan ia tinggali, Hyun su langsung mengatur barang-barangnya, ia lalu menatap ke jendela kaca yang ada dikamarnya, “tempat ini indah... tapi... sangat sepi tanpa kehadiran ayah, ibu, dan Seung rin” gumam Hyun su melipat kedua tangannya didada, ia menghela nafas panjang.
Di tempat yang berbeda, seorang gadis sedang mengamati tempat barunya, “haahh.. tempat ini benar-benar menyenangkan.. i like it..” gumamnya sambil tertawa bahagia, dikamar yang terbilang mewah ia menyusun barang-barangnya, “besok hari pertama aku masuk kuliah, semoga saja aku menemukan orang-orang yang menyenangkan disana” gumamnya lalu memasukkan bajunya kelemari pakaian, dialah Go Nara seorang gadis cantik yang periang ia berasal dari spanyol walaupun sebenarnya ia adalah orang korea asli, namun karena kedua orang tuanya menetap dan berbisnis dispanyol maka ia pun ikut tinggal dispanyol bersama kedua orang tuanya, “hampir saja aku melupakan ini..” gumamnya saat menaruh sebuah kotak musik dimeja beajarnya, sesekali ia membukanya namun kotak musik itu sudah tak berbunyi lagi karena usang dimakan waktu namun ia masih saja menyimpannya karena itu adalah benda kenang-kenangan dari sahabat kecilnya saat masih tinggal di korea dulu.
At universites De Paris
Para mahasiswa baru sudah menuju ke fakultas masing-masing, termasuk Nara yang menuju fakultas Seni, saat akan masuk ia memandangi seisi kelasnya, “semoga mereka orang-orang yang menyenangkan” gumamnya dalam hati, lalu melangkahkan kakinya masuk kekelas, saat ia duduk tak jauh dari tempat duduknya ia juga melihat seorang gadis yang berkebangsaan korea, Nara tersenyum ke arah gadis itu, namun gadis itu justru tersenyum sinis, “isshh... kampungan..” gumam gadis itu menatap Nara, tiba-tiba senyum Nara lenyap, jauh dipojok kelas tersebut, terlihat seorang gadis penyendiri duduk tertunduk membaca bukunya dan sama sekali tak berinteraksi dengan teman sekelasnya, ia hanya berbicara saat dosen bertanya padanya dan selebihnya ia bahkan tak mempunyai teman, tak berapa lama kemudian sang dosen pun masuk dan memperkenalkan diri pada mahasiswa barunya, Nara tampak senang karena akhirnya pelajaran dimulai, dosen menyebut satu persatu mahasiswanya dan setiap dosen menyebutkan nama mereka mereka diminta untuk berdiri, setelah menyebutkan semua nama mahasiswanya dan yang terakhir, “Kim Hana..” ucap dosen tersebut, gadis yang berada di pojok tersebut langsung berdiri namun kepalanya tetap tertunduk, dosen menganggukkan kepalanya, pelajaran pun dimulai, mereka belajar tentang teknik dan teori dalam melukis, dosen menjelaskan dengan sangat detail membuat para mahasiswa berdecak kagum termasuk Nara, sedangkan Hana terlihat mencatat semua yang diterangkan oleh dosen tadi, tak lama berselang jam pelajaran pun usai, mereka lalu keluar dari kelas untuk sekedar beristirahat, Nara segera menuju taman kampus untuk menghirup udara segar, ia melihat gadis yang tersenyum sinis padanya saat dikelas sedang duduk dibangku taman dan bercengkrama dengan temannya, Nara tampak kesal, “dia dari korea tapi kenapa dia sombong sekali..” gumam Nara sambil memegang ponselnya. Bagaimana dengan Hana, Hana yang penyendiri tetap berada dikelas ditemani dengan buku-bukunya yang tertumpuk dimejanya, Hana sangat menikmati bacaannya tanpa mempedulikan orang-orang yang lalu lalang disampingnya.
Lee hyun su mahasiswa arsitektur yang juga kuliah diuniversitas tersebut, tampak sedang berjalan ditaman kampus, tak sengaja Nara melihatnya dan bersamaan dengan itu terlihat gadis korea yang sinis itu mendekati Hyun su, “hai.. jadi kau juga kuliah disini..? di fakultas apa..?” tanya gadis itu, Hyun su tersenyum, “aku difakultas arsitektur, kau...?” jawab Hyun su, gadis itu menatap Hyun su dengan pandangan tertarik lalu menjawab, “aku di fakultas seni” wah melegakan sekali bertetangga dengan orang yang satu kampus” sambungnya lagi, “tapi siapa namamu..?” tanya gadis itu lagi, “namaku Lee hyun su” jawab Hyun su sambil mengulurkan tangannya, “lalu siapa namamu..?” Hyun su balik bertanya, “namaku Seo Mi ran” jawab gadis itu membalas uluran tangan Hyun su, “senang berkenalan denganmu” sambung Mi ran sambil tersenyum bahagia, Nara yang mendengarkan percakan mereka lalu bergumam, “oooo.. jadi mereka bertetangga..”
Mahasiswa fakultas seni diberi tugas oleh dosen mereka untuk melukis obyek yang mereka sukai dan temanya bebas tergantung imajinasi mereka untuk mempraktekkan teori yang telah diajarkan oleh dosen mereka, para mahasiswa pun berpencar di halaman kampus untuk mencari objek yang akan mereka lukis, Nara terlihat sedang duduk dibangku taman dan memandangi pohon besar yang ada dihadapannya, “sepertinya ini objek yang bagus..” gumamnya lalu mempersiapkan alat lukisnya, Mi ran duduk didepan sebuah air mancur yang ada dihalaman kampus, ia terlihat puas dengan objek yang didapatkannya, sedangkan Hana duduk dibawah pohon rindang yang berisi bangku dan tak ada objek apapun dihadapnnya yang ada hanya jalan setapak menuju kefakultas lain, Miran menatap Hana dari kejauhan, “apa yang dilakukan gadis itu? Duduk ditempat seperti itu, objek apa yang akan dilukisnya” gumam Miran sambil tertawa mengejek, Hana sebenarnya mendengar apa yang dikatakan oleh miran namun ia diam saja, Hana mulai mengeluarkan alat lukisnya, dari kejauhan Nara memperhatikan kelakuan Miran yang mengejek Hana, Hana dengan tenang mulai menorehkan kuasnya diatas kanvas, tak lama kemudia lukisan Hana telah selesai, Hana tampak tersenyum puas, begitu pula dengan Nara dan Miran mereka berdua tampak puas dengan hasil karya mereka. Setelah semuanya selesai, tampak semua mahasiswa fakultas Seni mengumpulkan hasil karya mereka karena akan diberikan penilaian oleh dosen mereka, mereka pun duduk di bangku masing-masing, dosen tersebut lalu memeriksa satu persatu hasil karya para mahasiswanya dan yang terakhir, dosen tersebut menatap lekat sebuah lukisan sekuntum bunga lili berwarna putih, “siapa pemilik lukisan ini..?” tanya dosen tersebut, Hana mendongak lalu mengacungkan tangannya, “kesini..” panggil dosennya, dengan tertunduk Hana berjalan kedepan, “hasil karya yang sangat luar biasa..” puji dosennya, Hana hanya tersenyum tipis menanggapinya, berbeda dengan Miran, gadis itu terlihat kesal bukan kepalang, “kenapa lukisan gadis itu yang terpilih, apa istimewanya lukisan bunga lili” gerutunya menatap tajam ke arah Hana, Nara lagi-lagi menangkap kejadian tersebut, “gadis jahat..” gumam Nara dalam hati dan wajahnya terlihat manyun.
Pelajaran berakhir dan mereka pun pulang, saat berjalan di pintu gerbang Hana yang terbiasa tertunduk membuat Miran ingin mengerjainya, Miran sengaja menabrakkan dirinya ke tubuh Hana lalu marah-marah didepan Hana, “yaa.. apa kau tidak punya mata? kenapa kau menabrakku..?” teriak Miran, Hana ketakutan, “tapi kau yang menabrakku..” bela Hana, “apa..? jadi kau membantahku..?” teriak miran lagi, “ayo.. minta maaf padaku.. cepat minta maaf..” teriaknya sambil merampas buku milik Hana yang ada ditangannya, “minta maaflah.. atau aku akan merobek semua bukumu..!!” ancam Miran, Nara yang berada dibelakang Hana sedari tadi memperhatikan kelakuan buruk Miran terhadap Hana, “kenapa aku yang harus minta maaf..” bantah Hana dengan kepala tertunduk, Miran pun beraksi, ia mulai merobek halaman pertama buku Hana, Nara sudah semakin kesal dengan tingkah laku miran, ia pun menyela di antara Hana dan Miran, Nara lalu merampas buku milik Hana dari tangan Miran, “hentikan..” bentak Nara, mebuat Hana dan Miran kaget, “kau... kenapa kau menyuruh orang yang tak bersalah meminta maaf padamu..?” kata Nara sambil menunjuk wajah Miran, “tapi dia menabrakku dan tak mau minta maaf..” marah Miran, Nara menatap Miran tajam, “aku melihat semuanya.. aku melihat kalau kau sengaja melakukannya, kau sengaja menabrakkan tubuhmu ke arahnya kan..?” teriak Nara, Miran tampak salah tingkah karena Nara memergoki aksinya, Miran tampak berusaha menghindar, “itu tidak benar, baiklah kali ini aku melepaskanmu.. tapi jangan harap dilain waktu..” kata Miran dan berlalu dari hadapan Hana dan Nara, Nara lalu berbalik kearah Hana dan tersenyum lega, “terima kasih karena sudah membelaku..” ucap Hana membalas senyuman dari Nara, “tidak perlu sungkan..” jawab Nara, “bisakah kita berteman..?” sambung Nara, Hana tampak menatap Nara terkejut, “berteman..?” sahut Hana, “kau tidak mau berteman denganku..?” tanya Nara sedih, “bukan begitu.. tapi aku takut kau akan kecewa jika memiliki teman sepertiku, aku tak pandai dalam berteman, dan aku takut mengecewakan temanku” jelas Hana, Nara tersenyum, “aku tidak akan kecewa memiliki teman sepertimu” jawab Nara lalu melingkarkan tangannya dibahu Hana, Hana tampak tersenyum, sebenarnya Hana juga sangat bahagia saat Nara mengatakan ingin berteman dengannya namun ia takut kalau ia akan mengecewakan Nara yang sudah menolongnya, mereka pun berjalan keluar kampus dan tangan Nara masih melingkar dibahu Hana.
Saat mereka akan menyebrang jalan terlihat seorang pria memakai kaca mata hitam dengan ransel merah melekat dipunggungnya turun dari mobil, Hana dan Nara memperhatikan pria itu dari kejauhan.......
To be Continue.....
By Ayu & Indah~FAII
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU BECOME MY TRUE LOVE
FanfictionI WANT YOU BECOME MY TRUE LOVE Disebuah Bandara nan megah dinegara perancis, seorang gadis korea berkulit putih bersih dengan mata agak sipit memakai celana jeans biru, tshirt putih tak lupa dengan topi yang menutupi kepalanya, sang gadis berlari te...