Ling
Siapa yang menyangka, kalau assassin yang menjadi murid dari Great Dragon akan menikahi sang putri dari kerajaan Moniyan Empire. Awalnya memang tidaklah mudah, di mana dia harus menghadapi tunangan dari (Name). Di tambah lagi, dia harus berjuang keras demi mendapatkan (Name).
Dia menyatakan perasaannya di bawah bulan purnama ke (Name). Sedangkan (Name) sendiri tak percaya kalau Ling ada perasaan kepadanya. Akhirnya mereka resmi menjadi sepasang kekasih dan menjalani hubungan pacaran sekitar 3 tahun, lalu mereka memutuskan untuk menikah.
Kini Ling dan (Name) memiliki satu orang anak perempuan yang diberi Lin Xi. Lin Xi memiliki rupa yang mirip dengan Ling. Tetapi sifatnya mengikuti ibunya.
"Papa!" panggil seorang anak perempuan.
Ling yang sedang membersihkan pedangnya, berhenti sejenak dan menatap ke arah putri tercintanya. "Lin Xi jangan lari-lari. Nanti kamu jatuh."
"Papa! Ajarkan aku menjadi assassin seperti papa dan mama! Aku dengar dari paman Baxia, kalau papa dan mama itu adalah assassin yang jago! Aku ingin sekali seperti kalian."
Ling mengelus kepala putri tercintanya. "Saat kamu dewasa, nanti papa ajarin teknik assassin milik papa."
"Janji ya, papa!" Lin Xi menjulurkan jari kelingkingnya.
"Papa janji, sayang." Ling menautkan jari kelingking putrinya dengan jari kelingkingnya sendiri.
"Di sini tipsnya kalian, ayo pulang. Sudah mau malam."
Lin Xi menggandeng kedua tangan orang tuanya. "Papa, mama, aku ingin punya adik."
Ling langsung tersenyum ke arah (Name). Sedangkan (Name) hanya keringat dingin.
Aamon
Silvanna memeluk tubuh adik bungsunya. "Hiks! Kakak tidak menyangka kamu akan menikah secepat ini, (Name)! Padahal kakak masih ingin kamu jadi anak kecil terus biar kakak gendong-gendong lagi seperti dulu."
Yang lainnya hanya sweatdrop mendengar ucapan Silvanna. Yah mereka memakluminya, mengingat sejak (Name) kecil hanya Silvanna yang mau menjaganya ketika raja juga ratu sedang sibuk dengan tugasnya.
"Pengantin laki-lakinya sudah siap, yang mulia," ucap sang penjaga istana.
"Ayo sayang, waktunya kamu menempuh hidup baru bersama dengan calon suamimu." sang ayah merangkul putri bungsunya yang sebentar lagi akan menikah.
Mereka berdua menuju ke altar pernikahan. Aamon yang sedang menunggu calon istrinya, terperangah melihat penampilan dari sang calon istri tercinta. Setiba di altar, sang ayah merelakan putrinya dan bergabung dengan istrinya.
"Tuan, nyonya dan semuanya, di sini kita merayakan perayaan sukacita. Di mana kita merayakan pernikahan dari kedua insan manusia yang saling mencintai ini, tuan putri dari kerajaan Moniyan Empire, (Name) dan kepala keluarga Paxley, Aamon."
Aamon tersenyum senang karena impiannya untuk menikah bersama dengan (Name) kini telah terwujud.
"Apa tuan Aamon, bersedia menerima tuan putri (Name) sebagai istri anda di dalam suka maupun duka?"
"Ya, saya bersedia menerima tuan putri (Name) sebagai istri saya."
"Apa tuan putri (Name), bersedia menerima tuan Aamon sebagai suami anda di dalam suka maupun duka?"
"Ya, saya bersedia menerima tuan Aamon sebagai suami saya."
"Sekarang, kalian berdua telah resmi menjadi sepasang suami isteri yang sah. Kalian boleh berciuman."
Aamon cepat-cepat mencium bibir (Name). Semua tamu yang datang langsung bertepuk tangan dan bersorak penuh kebahagiaan.
"Yin, hati-hati kalau makannya! Nanti kamu tersedak." tegur Melissa yang melihat Yin makan terlalu terburu-buru.
"Makanannya enak tau! Sayang banget kalau tidak dimakan." jawab Yin sambil mengunyah makanannya.
"Selamat ya, kakak. Aku senang kalau kakak bisa menikah dengan (Name)," kata Gusion.
"Jadi kapan rencana mau malam pertama? Nanti aku yang belikan satu rumah di dekat pantai," kata Guinevere sambil mencicipi makanan.
"Sekarang kalau boleh."
~~~ Bersambung ke part 2 ~~~~
Kalau Hero cewek, apa boleh dibuatin juga?